Monday, 29 January 2018 07:31

Indonesia-Pakistan Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Pakistan adalah salah satu negara yang dikunjungi Presiden Joko Widodo dalam lawatannya di Asia Selatan selain Sri Lanka, India, Bangladesh dan Afghanistan.

Kunjungannya ke Pakistan telah menghasilkan beberapa nota kesepahaman MoU untuk meningkatkan kerja sama di sektor perdagangan, investasi, energi dan pelatihan diplomatik. Di bidang energi disepakati Indonesia akan memasok LNG ke Pakistan guna mendukung ketahanan energi Pakistan. PT Pertamina juga akan menindaklanjuti perjanjian tersebut dengan mitranya, Pakistan LNG Limited (PLL) dan Pakistan State Oil Company Limited (PSOCL).

Saat pertemuan antara pengusaha Pakistan dengan Indonesia tercapai beberapa kesepakatan. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, di Islamabad, Pakistan, Sabtu (27/1), seperti dikutip Republika, mengatakan, untuk memberikan kepastian kepada para investor dari Pakistan, Kementerian Perdagangan akan terus menerus memberikan pendampingan. Enggartiasto Lukita mengatakan, dari kerja sama tersebut, total transaksi baik dalam perdagangan maupun investasi mencapai 115 juta dollar Amerika Sertikat.

Lebih lanjut Enggartiasto Lukita mengatakan, dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan  Pakistan, kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan Preferential Trade Agreement (PTA) menjadi Free Trade Agreement (FTA) atau perjanjian perdagangan bebas secara bertahap, yang akan dimulai dari perdagangan barang kemudian dilanjutkan dengan investasi dan jasa. Sebelumnya dalam pertemuannya dengan Presiden Pakistan Mamnoon Hussain Presiden Joko Widodo  menyampaikan bahwa sejak pemberlakuan Preferential Trade Agreement (PTA) di tahun 2013, nilai perdagangan Indonesia dan Pakistan mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dari 1,6 miliar dolar Amerika  di tahun 2013 menjadi 2,1 miliar dolar Amerika di tahun 2016.

Presiden Joko Widodo meyakini, kunjungan kenegaraannya ke Pakistan menjadi perekat baru untuk memperkokoh kerja sama dan persahabatan kedua negara. Untuk itu, pihaknya  memfokuskan pada tiga isu bilateral utama, yaitu kerja sama ekonomi, hubungan antar masyarakat, dan kerja sama untuk Palestina. Untuk terus meningkatkan perdagangan, Presiden menyambut baik penandatanganan Nota kesepahaman dalam Promosi Dagang Bersama. Di bidang investasi, Presiden menyambut baik pembentukan 'Joint Venture' penyimpanan dan pengolahan minyak kelapa sawit di Port of Qosim, Karachi. Kerja sama tersebut dapat menjadikan Pakistan sentra perdagangan kelapa sawit dan olahannya di kawasan Asia Selatan dan Tengah. Sementara itu Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menambahkan, dengan peningkatan Preferential Trade Agreement PTA menjadi Free Trade Agreement FTA secara bertahap diharapkan dapat meningkatkan nilai perdagangan antar dua negara. Karena kalau dilihat dari penduduknya lebih dari 200 juta, nilai perdagangan Indonesia  baru mencapai 2 miliar dollar Amerika. 

Read 1560 times Last modified on Monday, 29 January 2018 07:32