Wednesday, 19 December 2018 13:45

Pidato 40 Tahun Reformasi Di Tiongkok, Penanda Masih Akan Berlanjutnya Perang Dagang Dengan Amerika Serikat.

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Tiongkok memberikan isyarat akan masih melangsungkan perang dagang dengan Amerika Serikat. Presiden Tiongkok Xi Jinping mengemukakan isyarat itu dalam pidatonya memperingati 40 tahun Reformasi di negara tirai bambu itu, di hadapan para pimpinan Partai Komunis Tiongkok di Balai Agung Rakyat Beijing, Selasa kemarin. Dalam pidatonya, Presiden Tiongkok menegaskan bahwa tidak ada pihak lain yang dapat mendikte jalannya pembangunan ekonomi negaranya.  

Di Washington dalam suatu kesempatan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah memyerukan agar Cina menghentikan praktek dagang yang dinilai tidak adil. Trump juga mendesak Beijing untuk menghentikan praktek pencurian hak intelektual dan melakukan reformasi secara menyeluruh. Karena itu bukan suatu kebetulan dalam pidato peringatan 40 tahun reformasi Cina, Xi Jinping menegaskan bahwa negaranya tidak dapat didikte oleh siapapun.

Pidato yang disampaikan Presiden Tiongkok itu menjadi penanda bahwa negara dengan penduduk terbanyak di dunia ini, akan terus berusaha menjadi penggerak sekaligus sentral ekonomi global menggeser peran Amerika Serikat.

Pernyataan mengenai tidak adanya yang boleh mendikte kebijakan ekonomi negaranya telah menegaskan sikap dan posisi Beijing dalam menghadapi perang dagang dengan Amerika Serikat.

Penegasan sikap baik oleh Donald Trump maupun  Xi Jinping   hendaknya menjadi peringatan negara lain untuk mengantisipasi keadaan dan perkembangan ekonomi global pada tahun 2020. Sebagaimana banyak diperkirakan para ahli ekonomi, perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat akam menjadi faktor utama perlambatan  perkembangan ekonomi dunia pada tahun 2020. 

Perekonomian dunia tahun 2020, khususnya di negara-negara berkembang  yang menjadikan Tiongkok atau Amerika Serikat sebagai mitra utama akan terpengaruh oleh hubungan ekonomi dua raksasa ekonomi dunia ini.

Read 913 times