Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Timor Leste Aurelio Sergio Guterres di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Rabu (31/1). Dalam pertemuan itu, kedua Menteri Luar Negeri sepakat agar kedua negara segera menyelesaikan negosiasi dua titik batas darat yang belum terselesaikan. Dua titik perbatasan darat itu adalah Noel Besi-Citrana dan Bijael Sunan-Oben. Menlu Retno mengatakan, negosiasi perbatasan darat Indonesia-Timor Leste memang sempat terhenti karena Timor Leste sedang fokus melaksanakan pemilihan umum. Menlu Retno berharap tahun ini perundingan itu bisa diselesaikan. Kedua negara sepakat membangun jalan dan jembatan yang akan meningkatkan arus orang dan barang yang akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di perbatasan kedua negara.
Pelajar Indonesia Menangkan Desain Medali YOG Buenos Aires 2018.
Pelajar Indonesia, Muhamad Farid Husen (18 tahun) memenangkan lomba desain medali Youth Olympic Games Buenos Aires 2018. Pengumuman tersebut disampaikan Rabu (31/01) oleh panitia penyelenggara dan diumumkan di situs www.olympic.org.
Dalam press release yang disampaikan oleh panitia penyelenggara, Muhamad adalah peserta lomba termuda yang pernah mendaftarkan diri sejak kompetisi ini diselenggarakan pada tahun 2010. Terdapat sekitar 300 peserta lomba desain medali yang mendaftar dari seluruh dunia. Namun desain Muhamad yang paling disukai oleh para juri. Salah satu juri mengatakan, desain kembang api karya Muhamad Farid Husen menyentuh hati sebagai atlit dan ilustrasinya menggambarkan perayaan saat seseorang memenangkan suatu pertandingan, dengan kembang api.
Menurut Muhamad Husen desain yang dimilikinya terinspirasi dari kembang api. Ia mengatakan, kembang api menggambarkan rasa senang dan luapan kegembiraan, serta kembang api di langit menggambarkan bagaimana para atlit muda berlomba meraih mimpi. Youth Olympic Games 2018 akan diadakan di Buenos Aires, Argentina pada tanggal 6 – 18 Oktober 2018. Perhelatan tersebut akan dihadiri oleh 206 negara termasuk Indonesia.
Kantor UKP PBM Gelar FGD Perkembangan Penetapan Batas Maritim di Negara Kepulauan.
Kantor Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Penetapan Batas Maritim RI-Malaysia (PBM) bekerja sama dengan Fakultas Hukum (FH) Universitas Diponegoro (Undip) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD), di Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (31/1). FGD bertema “Perkembangan Penetapan Batas Maritim di Negara Kepulauan” itu menghadirkan narasumber pakar delimitasi hukum maritim Prof. Sobar Sutisna dari Universitas Pertahanan (Unhan) Jakarta, dan Prof. Dr. Lazarus Try Setyawanta dari FH Undip. Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Penetapan Batas Maritim RI-Malaysia Eddy Pratomo mengemukakan, perundingan batas maritim dengan Malaysia terbilang unik karena posisi Indonesia sebagai negara kepulauan sementara Malaysia bukan negara kepuluan. Ia berharap FGD ini bisa memberikan masukan agar perundingan batas maritim RI-Malaysia membuahkan kesepakatan. FGD ini diikuti oleh akademisi dari Undip, Universitas Airlangga (Surabaya), Universitas Parahyangan (Bandung), dan Universitas Atmajaya (Jakarta). Selain itu juga hadir wakil dari Kementerian koordinator bidang Politik, hukum dan HAM, Kementerian koordinator bidang Kemaritiman, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, Sekretariat Kabinet, TNI AL, dan Kementerian Pertahanan.
