Wednesday, 26 December 2018 07:43

Tahun 2019 Tetap Penuh Harapan

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Tahun 2018 segera berakhir berganti dengan tahun baru 2019. Menjelang berakhirnya tahun 2018, prediksi mengenai masalah politik dan ekonomipun bermunculan. Sebagian optimis, tidak pun kurang yang pesimis. Yang pasti pada tahun 2018 sebagian kawasan dunia masih diwarnai peristiwa yang menyedihkan. Selain disebabkan oleh sejumlah bencana berupa gempa, banjir dan badai, korban yang meninggal dunia juga disebabkan oleh konflik dan peperangan.

Amerika Serikat yang tak pernah dilanda perang atau konflik bersenjata mencatat terjadinya kerusakan akibat badai yang melanda pantai timur negara itu. Indonesia salah satu negara yang terletak di lingkaran cincin api mengalami bencana gempa dan tsunami yaitu di Nusatenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan beberapa hari menjelang akhir tahun di selat Sunda. Berbagai pemimpin dunia ikut menyatakan bela sungkawa atas bencana yang mengakibatkan korban jiwa serta kerusakan harta benda di Indonesia.

Dunia juga masih dirundung duka akibat perang saudara berkepanjangan di Suriah, dan disusul di Yaman. Korban jiwa tak terhitung pasti jumlahnya jatuh akibat perang saudara yang akhirnya melibatkan pihak luar. Keikutsertaan negara besar dan berpengaruh yaitu Amerika Serikat, Rusia, Iran dan Arab Saudi bukannya membuat konflik  mereda, melainkan api pertempuran menyala. Tak lagi merasa nyaman tinggal di rumah, ribuan warga Suriah dan Yaman mengungsi ke negara-negara Eropa memimpikan kedamaian kehidupan. Hingga pergantian tahun, belum jelas kapan pertikaian akan berakhir. Kabar akan keluarnya Amerika Serikat dari Suriah masih menjadi tanda tanya.

Selama tahun 2018 kesedihan juga masih dialami rakyat Palestina yang tinggal di Gaza. Dengan alasan menggempur tentara musuh, tidak sedikit penduduk sipil Palestina di Gaza yang meninggal dunia akibat bombardir tentara Israel. Ketegangan di Masjid Al Aqsha juga sempat terjadi, ketika tentara Israel melakukan kekerasan kepada para Jemaah yang berusaha memasuki masjid suci Umat Islam itu. Di Asia Selatan, perseteruan antara pemerintah Afghanistan dan milisi perlawanan masih saja tak terhentikan.

Selain perang fisik yang mengerahkan senjata dunia juga terpengaruh akibat perang dagang raksasa ekonomi dunia yaitu RRT dan Amerika Serikat. Sejak Trump berkuasa, perang dagang terhadap Tiongkok dilakukan. Akibatnya ekonomi dunia, khususnya di negara berkembang yang mempunyai kaitan binis dan perdagangan dengan kedua negara besar itu, terpengaruh.

Dari berbagai peristiwa yang terjadi akankah 2019 keadaan dunia akan membaik ? Isyarat perdamaian di negara yang dilanda perang dan konflik masih belum menunjukkan isyarat ke arah itu. Menjelang akhir tahun, baik dari Beijing  maupun Washington  masih terdengar retorika tetap bertahan dengan kebijakan ekonomi yang menyiratkan terjadinya perang dagang. Walaupun demikian, tidak semua kawasan dilanda kemelut dan kemuraman. Tahun 2019, memang akan penuh dinamika, daripadanya harapan akan terjadinya perdamaian dan perbaikan kehidupan, haruslah tetap dikedepankan.

Read 937 times