Presiden Joko Widodo menggaris bawahi pentingnya pembangunan sumberdaya manusia di Indonesia terutama terhadap generasi pelajar. Hal itu disampaikannya saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2018 di Pusat Pendidikan dan Latihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Depok, Jawa Barat, selasa.
Dalam sambutannya Presiden mengatakan sumber daya alam yang melimpah tidak memberikan jaminan akan majunya sebuah bangsa. Menurutnya sumber daya manusia merupakan kunci dalam pembangunan negara dengan penguasaan ilmu pendidikan dan teknologi serta inovasi, yang akan mendorong kemajuan bagi sebuah negara.
" Pada intinya yang memajukan suatu negara adalah sdm-nya sumber daya manusianya dan ini berada pada tanggung jawab yang besar sekali di pundak bapak/ibu dan saudra2 di sini sekali lg sdm, kemudian stabilitas sosial dan politiknya kemudian manajemen pemerintahan dan kepemimpinannya kemudian penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kreativitas dan inovasinya. negara yang memenangkan persaingan maju memenangkan kompetisi. saya sampaikan di sini posisi penting pendidikan yang membangun watak kita, watak pancasila kita mengutamakan kepentingan bersama dan solidaritas sosial kita mengajarkan kejujuran megnajarkan keberasamaan, kesantunan, mengajarkan nilai2 dan budi pekerti pada anak2 kita, di sinilah posisi pentingnya pendidikan ".
Lebih lanjut Presiden menyebut kualitas pendidikan akan melahirkan daya juang ditengah pelajar Indonesia sekaligus menjadi solusi bagi penyelesaian berbagai masalah yang ada di tiap daerah. Aspek pendidikan menurut Presiden juga menjadi kunci bagi bangsa Indonesia dalam memenangkan persaingan global di masa mendatang.
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2018 secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Rembuk Nasional diselenggarakan sejak tanggal 5-8 Februari 2018 dan diikuti oleh 1.050 peserta dari berbagai wilayah, terdiri dari para kepala dinas pendidikan dan kebudayaan, perwakilan di luar negeri, ketua pengurus organisasi profesi serta mitra kerja kementerian pendidikan dan kebudayaan.
Hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (Ndy)