VOInews.id- Kapal perang Republik Indonesia (KRI) Malahayati-362 pada sela-sela kegiatan patroli di perairan Salawati, sekitar 10 nautical mile dari barat Pulau Papua, menyelamatkan dua warga yang kapalnya rusak sehingga mereka sempat terombang-ambing di laut selama dua hari. KRI Malahayati, yang berada di bawah kendali Komando Armada (Koarmada) III TNI Angkatan Laut, pun menyelamatkan dua warga tersebut, yaitu Maickhel (usia 45 tahun) dan putranya Rian (12 tahun) serta memperbaiki perahu mereka yang rusak.
Komandan KRI Malahayati-362 Letkol Laut (P) Mochamad Fuad Hasan sebagaimana dikutip dari siaran tertulis Dinas Penerangan Koarmada III di Jakarta, menjelaskan dua warga itu ditemukan oleh kru kapal. Perahu itu meminta bantuan dengan mengibarkan bendera putih di tengah kondisi perairan dengan ombak tinggi. Tidak menunggu lama, Komandan KRI Malahayati langsung memerintahkan jajarannya menarik perahu itu, dan mengangkut dua penumpangnya ke atas KRI Malahayati.
Dua warga yang berhasil diselamatkan itu, mengaku berlayar dari Sorong menuju Pulau Misool. Maickhel, salah satu korban, menyampaikan di Sorong mereka berbelanja dan menjahit seragam putranya yang akan masuk SMP. Namun di tengah-tengah perjalanan, mesin perahu mereka rusak sehingga bapak dan anaknya itu terombang-ambing di laut selama 2 hari hingga akhirnya diselamatkan oleh prajurit TNI AL, kru KRI Malahayati. Di atas KRI Malahayati, tim dokter kapal memeriksa kesehatan Maickhel dan putranya.
Keduanya juga mendapatkan makanan dan minuman mengingat bekal mereka telah habis sejak sehari sebelum diselamatkan oleh kru kapal. Tidak hanya itu, kru KRI Malahayati juga memperbaiki mesin motor tempel perahu mereka, dan memberikan bantuan logistik berupa bahan bakar bensin, makanan, dan minuman sehingga mereka dapat melanjutkan perjalanan ke Pulau Misool. Panglima Koarmada (Pangkoarmada) III Laksamana Muda (Laksda) TNI Rachmad Jayadi memuji sikap tanggap KRI Malahayati.
Dia menyampaikan prajurit TNI AL dalam menjalankan tugas-tugas operasi harus senantiasa hadir membantu kesulitan masyarakat. KRI Malahayati-362 sejak bulan lalu memperkuat Koarmada III setelah dispersi dari Koarmada II. Kapal perang terbaru Koarmada III itu pada minggu ini langsung berpatroli di sekitar perairan Papua dalam Satuan Tugas Operasi Bandayuda, yang berada di bawah kendali Komandan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada III Laksamana Pertama (Laksma) TNI Mochamad Riza.
antara
VOInews, Jakarta: Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Pertahanan Tiongkok, Li Shangfu di Singapura Minggu dalam rangka meningkatkan kerja sama Indonesia-Tiongkok. Dalam pertemuan tersebut. Prabowo menyatakan mendukung penuh optimalisasi hubungan Indonesia dan Tiongkok guna mencapai kemitraan strategis yang komprehensif.
Hubungan Indonesia dan Tiongkok diperkuat dengan adanya forum pertemuan bilateral tahunan yaitu Defense Industry Cooperation Meeting (DICM). Tercatat ada beberapa perusahaan Tiongkok telah menjalin kerja sama dengan perusahaan Indonesia. (antara)
VOInews, Jakarta: Pembangunan Kota Nusantara sebagai ibu kota negara Indonesia baru di Provinsi Kalimantan Timur harus merefleksikan Republik Indonesia. Hal itu dikatakan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono dalam keterangan pers tertulis dikutip Antara Minggu.
Bambang Susantono menjelaskan Kota Nusantara harus menjadi sebagai suatu kesamaan budaya yang harmonis.Harmoni antara masyarakat. alam dan budaya akan menjadi tiga aspek yang membentuk Kota Nusantara. Kota Nusantara bakal menjadi laboratorium hidup membangun kota dengan konsep-konsep terbaru yang saling berinteraksi dari sosial, budaya, ekonomi, teknologi dan sebagainya. (antara)
VOInews, Jakarta: Ribuan umat Buddha melakukan detik-detik Waisak 2567 BE.2023 Minggu pagi di halaman Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Detik-detik Waisak ditandai dengan pemukulan gong tiga kali dan pemercikan air suci pembacaan paritta Jayanto dan umat bersikap anjali.
Dalam renungan Waisak, Biksu Samanta Usala Mahasthavira menyampaikan. tema Waisak tahun ini adalah "Aktualisasikan ajaran Buddha di dalam kehidupan sehari-hari". Rangkaian detik-detik Waisak ditutup dengan pradaksina oleh para biksu dan umat Buddha, yakni berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali. (antara)