23
November

 

(voinews.id)-Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, melaporkan penambahan jumlah orang terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia naik sebanyak 7.644 kasus. Berdasarkan data yang dihimpun di Jakarta, Selasa, dari penambahan kasus tersebut, hingga saat ini jumlah orang yang sudah terinfeksi virus corona ini sudah mencapai 6.620.317 orang. Kasus aktif juga tercatat naik sebanyak 2.609 orang, sehingga total yang menjalani perawatan medis maupun isolasi mandiri yaitu 62.196 orang.

Penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terbanyak disumbang dari DKI Jakarta sebanyak 2.844 kasus, disusul Jawa Barat dengan 1.671 kasus dan Banten 950 kasus. Sementara itu jumlah kasus orang meninggal sampai hari ini bertambah 51 orang, sehingga total nyawa yang sudah terenggut akibat virus Sars Cov-2 ini sebanyak 159.473 orang.

DKI Jakarta menjadi provinsi yang menyumbang kasus meninggal terbanyak yaitu 14 orang, sementara provinsi Jawa Timur sebanyak tujuh orang, Bali lima orang dan Jawa Barat serta DI Yogyakarta sebanyak empat orang.

Sedangkan orang yang berhasil sembuh dari COVID-19 saat ini bertambah 4.984, sehingga totalnya menjadi 6.398.648 orang. Angka kesembuhan banyak disumbangkan dari DKI Jakarta sebanyak 1785 orang, lalu Banten 696 orang dan Jawa Timur 667 orang. Berdasarkan data dari uji laboratorium dan faskes yang melakukan pemeriksaan, terdapat 6.185 suspek yang diperiksa hari ini dengan jumlah spesimen yaitu 89.337. Dari data tersebut, tercatat positivity rate spesimen harian sebesar 16,37 persen dan positivity rate orang harian 23,74 persen.

Sebelumnya Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Widyawati mengingatkan masyarakat agar jangan lengah menerapkan protokol kesehatan karena COVID-19 masih ada walau kasusnya melandai beberapa waktu terakhir ini.

"Karena mungkin saat ini sudah sedikit landai, jadi abai," ujarnya pada sebuah seminar di Jakarta. Widyawati mencatat, berkaca pada pengalaman, tren kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia antara lain akibat masyarakat belum sadar menerapkan protokol kesehatan yakni mengenakan masker, mencuci tangan dengan air dan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

 

antara

 

antara

23
November

 

(voinews.id)- Kementerian Komunikasi dan Informatika menyiapkan bantuan pengelolaan sistem elektronik untuk Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah Serentak pada 2024. "Kominfo akan memberikan asistensi-asistensi yang dibutuhkan sedangkan semua kebijakan dan keputusan akan dilakukan secara independen oleh Komisi Pemilihan Umum," kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate usai penandatanganan nota kesepahaman tentang Pemanfaatan Layanan Informasi dalam Pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024, dalam siaran pers.

Kominfo menyiapkan asistensi untuk pertukaran data dan informasi yang beretika, aman, dan bertanggung jawab, serta tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan. Kementerian Komunikasi akan meminta Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika untuk menguji kemampuan dan daya tahan teknologi enkripsi dalam semua end-point dan infrastruktur yang dioperasikan oleh KPU.

"Sehingga kita punya kekuatan yang memadai untuk menahan serangan siber yang berlangsung setiap saat, setiap detik, dengan berbagai maksud dan tujuan," kata Johnny. Kementerian mendorong KPU sebagai penyelenggara Pemilu 2024 untuk memperhatikan implementasi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Kementerian Kominfo sudah menyusun Surat Keputusan Bersama yang telah ditandatangani dengan KPU, Kejaksaan Agung dan Polri dengan penekanan pada keadilan restoratif (restorative justice).

"Terkait dengan pemilihan umum ultimum remedium menjadi penting, yang harus kita perhatikan bersama-sama. Tentu harus memenuhi standar etika, hukum aturan, dan mengikuti prosedur. Harus berkolaborasi yang dekat dengan aparat penegak hukum dalam pelaksanaan penegakan hukumnya, apalagi di dalam ruang digital," kata Johnny. Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pemanfaatan Layanan Informasi dalam Pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024 dilakukan Menkominfo Johnny G. Plate dan Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

 

antara

 

23
November

 

(voinews.id)- Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah agar proses tanggap darurat gempa Cianjur dilakukan sebaik mungkin, sehingga para korban mendapat prioritas penanganan. “Tanggap darurat harus dilakukan secara maksimal. Penanganan korban harus menjadi prioritas, baik evakuasi jenazah korban maupun perawatan terhadap korban-korban luka akibat gempa,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa. Puan berharap evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan bisa dipercepat.

Menurutnya, gotong royong dari wilayah lain seperti Jawa Tengah dan DKI Jakarta dapat membantu mempercepat proses penanganan korban gempa, termasuk potensi SAR untuk evakuasi korban dan dari kelompok relawan. Dia mengatakan kerja sama berbagai elemen bangsa juga dapat mengoptimalkan segala proses yang dibutuhkan korban gempa, terutama banyak warga yang mengalami luka berat sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut. “Bantuan tenaga kesehatan dari daerah lain maupun kelompok relawan juga diperlukan mengingat ada banyak korban gempa sehingga membutuhkan ekstra tenaga dan peralatan medis,” ujarnya.

Dia menilai kebutuhan tenaga bantuan "trauma healing" bagi para korban juga harus menjadi perhatian karena banyak anak-anak yang menjadi korban gempa. Menurut dia, korban lainnya cukup banyak yang mengalami trauma akibat mengalami peristiwa memilukan dan “trauma healing” juga dibutuhkan untuk keluarga yang kehilangan sanak saudaranya. Puan juga meminta pemerintah agar penyaluran logistik kepada korban gempa dilakukan secara merata dan dapur umum perlu disiapkan di titik-titik tempat berkumpulnya korban gempa.

“Siapkan dapur umum di rumah sakit, posko-posko pengungsian, dan semua daerah yang terdampak gempa. Kebutuhan makanan, susu, dan popok bagi anak-anak juga harus tersedia,” katanya. Dia meminta kementerian terkait mempercepat pembukaan akses jalanan yang terkena longsor akibat gempa agar penyaluran logistik tidak terhambat.

Puan menilai semua pihak, termasuk masyarakat, harus bahu membahu memberikan upaya terbaik dalam proses penanganan gempa Cianjur. Dia juga memastikan bahwa DPR RI mendukung pemberian bantuan dana dari pemerintah bagi warga yang rumahnya rusak. Puan menegaskan bahwa DPR akan mengawal pemberian bantuan sehingga semua warga mendapatkan haknya.

pengawasan juga diperlukan agar rumah yang dibangun harus berkonstruksi tahan gempa sehingga warga akan lebih aman tinggal di rumahnya,ungkapnya.

 

antara

22
November

 

(voinews.id)- PT PLN (Persero) telah berhasil memulihkan pasokan listrik lebih dari 89 persen atau mencakup sekitar 291.000 pelanggan yang terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat. "Sampai Selasa (22/11) pagi pukul 07.00 WIB, sebanyak 1.802 gardu dan 17 penyulang telah berhasil beroperasi kembali," kata Manager PLN UP3 Cianjur Muhammad Hermansyah dalam keterangan tertulisnya di Bandung, Selasa. Hermansyah menuturkan bahwa pihaknya telah mengerahkan alat berat untuk mempercepat perbaikan jaringan dan tiang roboh akibat gempa.

"Fokus kami melakukan penormalan kelistrikan untuk fasilitas publik antara lain kantor pemerintahan, Puskesmas dan rumah sakit. Kemarin sore pasokan untuk RSUD Cianjur, RSUD Cimacan, RSDH Cianjur, dan RS Bhayangkara sudah normal seluruhnya," ujar Hermansyah. Untuk meringankan korban gempa, PLN turut mendirikan tenda darurat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur guna menampung pasien dan warga yang rumahnya mengalami kerusakan.

Pada Selasa pagi (22/11), PLN juga sudah membangun dapur umum bagi warga terdampak. Sebanyak 500 paket makanan telah didistribusikan kepada warga. Bagi masyarakat yang memerlukan informasi mengenai kelistrikan dan menyampaikan pengaduan dapat mengakses aplikasi PLN Mobile. Sebelumnya, PT PLN mengerahkan ratusan petugas dan berbagai peralatan untuk memulihkan kondisi kelistrikan pasca gempa yang mengguncang Kabupaten Cianjur, pada Senin (21/11) siang pukul 13.21 WIB.

"Ratusan petugas dari PT PLN (Persero) dikerahkan dan bergerak cepat. Sampai dengan pukul 18.00 sebanyak 33 persen penyaluran pelanggan (penyulang) berhasil dipulihkan, sementara sisanya dalam proses penormalan," kata Hermansyah. Adapun gardu distribusi yang telah menyala sebanyak 322 gardu dengan sekitar 50.000 pelanggan terdampak telah berhasil dinormalkan dan menyala kembali. "Kami terus berupaya memulihkan kelistrikan di Cianjur dengan cepat. Tentunya dalam pelaksanaan tugas petugas tetap mengedepankan keselamatan warga," ujarnya.

 

antara