15
August

 

(voinews.id) Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid mengatakan, digitalisasi dapat meningkatkan peluang dan daya saing perusahaan dalam menghadapi kondisi perekonomian global pada masa transisi pemulihan COVID-19. Arsjad Rasjid di Jakarta Senin mengatakan, dimana ada tantangan, di situ pasti ada peluang bisnis.

Peluang ini dapat diraih melalui beberapa hal, salah satunya melalui otomatisasi atau digitalisasi dalam meningkatkan produktifitas dan terus berinovasi meningkatkan nilai tambah barang dan jasa agar perusahaan dapat lebih berdaya saing.Arsjad Rasjid juga menambahkan, selain digitalisasi, perusahaan juga dituntut untuk mengadopsi nilai nilai ESG (Environmental, Social and Governance) dalam meningkatkan nilai perusahaan.antara

15
August

 

(voinews.id) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggali potensi pengembangan ekonomi digital untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pariwisata secara digital di Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina di Labuan Bajo, Minggu mengatakan, Badan Otorita coba lihat potensi pengembangan ekonomi digital dalam konteks metaverse, bangun metaverse pariwisata di Labua Bajo Flores.

Hal itu Shana sampaikan merespons dorongan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate untuk membangun ekosistem digital di Labuan Bajo Flores saat melihat berbagai produk UMKM dalam Pameran Festival Golo Koe. Dia mengatakan, dengan adanya fasilitas infrastruktur digital yang telah dibangun Kementerian Kominfo, tentu ekonomi digital semakin diperkaya, tidak hanya dari sisi produk melainkan upaya membangun ekosistem digital itu sendiri.antara

15
August

 

(voinews.id) Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengaku saat ini fokus mengupayakan stabilitas harga telur dan tepung terigu sekaligus mencari penyebab kenaikannya. Di sela – sela memantau harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Dukuh Kupang Surabaya Minggu berharap  tepung terigu bulan September nanti harganya turun.

Zulkifli Hasan  menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah melobi agar pintu impor kembali dibuka dari Ukraina setelah sempat terhenti akibat perang dengan Rusia. Mendag Zulkifli Hasan  berkomitmen untuk terus menstabilkan harga bahan-bahan pokok.antara

15
August

(voinews.)Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) pada Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian berhasil melakukan uji inovasi teknologi guna memperpendek waktu tanam padi varietas lokal di Kalimantan Selatan (Kalsel) dari 8 bulan menjadi 4 bulan.

"Melalui pengaturan budidaya dengan menerapkan teknologi budidaya padi unggul (RAISA) terhadap varietas lokal diharapkan dapat mempercepat umur panen dan meningkatkan produksi padi varietas lokal," kata Kepala Balittra Agus Hasbianto di Banjarbaru, Minggu.

Adapun demplot inovasi teknologi tersebut berada di lokasi kegiatan optimasi lahan rawa di Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito
Kuala.

Lahan seluas 0,5 hektar menjadi area uji teknologi terhadap empat jenis padi lokal yaitu siam marley, setara, mayang dan madu.

Diungkapkan Agus, padi varietas lokal yang secara luas ditanam oleh petani di lahan rawa memiliki umur yang sangat panjang dari persemaian hingga panen, yakni 8 bulan. Petani umumnya memulai kegiatan menanam padinya pada Januari dan panen pada Agustus setiap tahun.

Dengan menerapkan teknologi yang dikenalkan peneliti Balittra, diharapkan petani dapat menanam padi dua kali dalam satu tahun dengan varietas lokal dan unggul.

Agus menyebut ternyata padi lokal memperlihatkan respons yang baik terhadap pemupukan.

Untuk itulah, diharapkan produksi tanaman juga meningkat dan akhirnya meningkatkan pendapatan petani.

Kemudian keuntungan lain yang diperoleh yaitu penyediaan benih yang bermutu dapat dilakukan secara partisipatif, sehingga memberikan peluang bagi petani sebagai penangkar dan menjaga kualitas dan ketersediaan benih bagi petani setempat.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala Murniati mengakui padi varietas lokal telah menjadi kearifan masyarakat dan petani Banjar.

Harga yang tinggi dan cita rasa yang disukai menjadi alasan kuat bertahannya padi lokal ditanam petani yang luasannya mencapai 70 persen di Barito Kuala.

"Maka dengan inovasi teknologi ini petani masih dapat terus menanam padi lokal sekaligus meningkatkan indeks pertanamannya dari 1,00 menjadi 2,00," ucapnya.

 

antara