22
July

(voinews.id)Delegasi perhelatan internasional, Summit Women 20 (W20) dari sejumlah negara disela kegiatannya berkesempatan berburu produk UMKM lokal, seperti topi berbahan kain ulos yang dipamerkan di Hotel Niagara, tepian Danau Toba, Sumatera Utara. 

 
"Mereka bilang topi yang kita buat unik. Paling banyak dibeli topi berbahan ulos jenis Ragi Hotang," kata salah seorang pelaku UMKM, Sri Dewi kepada ANTARA, Kamis.

  

Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu busana khas Indonesia. Ulos merupakan warisan budaya bersejarah yang memiliki filosofi kehidupan mendalam dan erat kaitannya dengan keseharian masyarakat Batak.

  

Dewi mengaku bangga bisa memasarkan topi berbahan ulos buatannya kepada para delegasi W20. Sehingga kedepannya diharapkan kain Ulos tidak hanya bernilai budaya tetapi juga dapat memberikan dampak secara ekonomi dan sosial.

  

"Kita juga berharap produk-produk UMKM lokal lebih mendunia sehingga dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional yang didera pandemi COVID-19," katanya.

  

Chair of W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, menyebutkan, W20 adalah engagement group dalam forum G20 yang mewakili suara perempuan.

  

Isu yang diangkat antara lain kesetaraan gender di ruang publik, kesehatan, pemberdayaan ekonomi perempuan, serta pertahanan terhadap perempuan disabilitas dan perempuan pedesaan.

  

“Di bawah koordinasi W20, Indonesia dalam forum G20 membawa isu penting mengenai peran perempuan, khususnya di masa krisis pandemi, ekonomi, dan perubahan iklim,” ujar Adriani Uli Silalahi.

  

W20 Summit di Danau Toba mendatangkan para delegasi dari sejumlah dunia untuk memutuskan hal apa yang akan diajukan W20 untuk deklarasi di G20 pada November 2022.

  

“Isu prioritas W20 antara lain diskriminasi dan kesetaraan gender, inklusi ekonomi, perempuan marginal dan kesehatan,” ucapnya.

  

Peserta pertemuan sebanyak 56 dari India, Australia, Indonesia, Uni Eropa, Rusia, Italia, Singapura, Jepang, Francis, Korea Selatan, Turki, Afrika Selatan, Argentina, Jerman, USA, Swedia.
 
antara
21
July

 

(voinews.id) Kementerian Perhubungan Republik Indonesia tengah menyiapkan sejumlah infrastruktur transportasi untuk memperlancar konektivitas di daerah perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mengunjungi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, mengungkapkan, sejumlah infrastruktur transportasi tengah disiapkan.Seperti dilaporkan Kantor Berita Antara, di sektor darat Kementerian Perhubungan membangun terminal barang internasional di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Salah satunya yaitu Terminal Barang Internasional Motaain di perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Selain itu juga tengah dipersiapkan rencana pengoperasian bus Damri dengan rute dari Kupang-Dili. Selanjutnya, di sektor perhubungan laut, Pemerintah Indonesia tengah membangun Pelabuhan Atapupu di Kabupaten Belu. Menurut Menteri Perhubungan untuk di sektor udara, akan melakukan evaluasi terhadap keberadaan bandara-bandara yang ada di Nusa Tenggara Timur. Ia menambahkan, saat ini juga tengah diusulkan pembukaan rute penerbangan dari beberapa daerah di Indonesia ke Dili, Timor Leste. Antara

21
July

 

(voinews.id)Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyampaikan fokus pada pengembangan Energi Terbarukan Variabel secara jangka panjang untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Luh Nyoman Puspa Dewi dalam webinar yang dipantau di Jakarta Rabu menjelaskan semua kelistrikan akan dihasilkan melalui Energi Baru Terbarukan pada tahun 2060 dan fokus utamanya ada pada pengembangan Energi Terbarukan Variabel.Ia mengatakan sistem penyimpanan pumped storage akan mulai digunakan pada 2025.Sedangkan Sistem Penyimpanan Energi Baterai akan mulai digunakan secara masif pada tahun 2031 dan hidrogen juga akan digunakan secara bertahap mulai 2031.Sementara pembangkit nuklir akan mulai digunakan pada 2049 untuk memelihara keandalan sistem sehingga pada tahun 2060 dibutuhkan 35 Giga Watt.Lebih lanjut Puspa berharap melalui berbagai upaya menuju Net Zero Emissios tingkat emisi dapat ditekan hingga 401 juta ton Co2.Ia menambahkan pemerintah secara bertahap juga telah mengurangi penggunaan batubara melalui penghentian operasi coal-fired power plants sesuai usia masa produktif.

ANTARA

21
July

(voinews.id) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim mendorong konsep hidup berkelanjutan melalui Global Arts and Culture Recovery Fund di Forum G20 bidang Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, melalui siaran pers dari Biro Humas Kemendikbudristek yang diterima di Jakarta, Rabu malam, mengapresiasi dukungan para delegasi Forum G20 bidang kebudayaan. Penyusunan draf deklarasi Global Arts and Culture Recovery Fund telah dilaksanakan pada pertemuan kedua Pejabat Tinggi G20 bidang Kebudayaan (second Senior Officials Meeting/SOM G20 Culture), Selasa (19/7) secara hibrida. Nadiem mengatakan dukungan tersebut merupakan upaya nyata keikutsertaan para delegasi dalam memulihkan sektor kebudayaan. Dana Global untuk Pemulihan Seni dan Budaya merupakan inisiatif Presidensi Indonesia dalam G20 yang ditujukan sebagai bentuk bantuan bagi pelaku budaya yang terdampak pandemi Covid-19.

ANTARA