Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat menghadiri Debat Terbuka DK PBB pada Selasa (23/1/2024) di Markas Besar PBB, New York (Foto: Kemlu RI)
VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di sela-sela pertemuan Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB, melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Norwegia dan Presiden Palang Merah Internasional (ICRC). Menlu Retno menyampaikan pertemuan bilateral tersebut khusus membahas situasi di Gaza dan mendorong segera melakukan gencatan senjata.
“Pertemuan bilateral, utamanya membahas situasi di Gaza, termasuk mendorong gencatan senjata segera dan pengiriman bantuan kemanusiaan,” kata Menlu Retno dalam keterangan resmi Kemlu RI yang diterima pada Rabu pagi (24/1/2024) di Jakarta.
Selain soal Gaza, kedua negara juga membahas kerja sama ekonomi. Menurut Retno, Indonesia dan Rusia berkomitmen untuk mempercepat negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union).
Sementara itu, dalam pertemuan bilateral dengan Norwegia, kedua negara membahas implementasi kerja sama Just Energy Transition Partnership (JETP). Menlu Retno menyampaikan Norwegia berkomitmen memberikan dana sebesar USD250 juta (Rp3,9 miliar) melalui Norfund.
“Saya juga apresiasi Norwegia yang mengakui upaya Indonesia dalam mengurangi deforestasi dan penggunaan lahan,” ucapnya.
Dalam pertemuan dengan Palang Merah Internasional (ICRC), Menlu Retno menyampaikan keduanya membahas upaya kemanusiaan di Myanmar dan Afghanistan.
Selain bertemu dengan ketiga menlu tersebut, Menlu Retno menyebutkan dirinya melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Lebanon, Aljazair, Palestina, Austria dan Yordania.
VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mendorong terciptanya gencatan senjata segera dan permanen di Gaza. Menurutnya, gencatan senjata akan mengubah banyak hal dalam konflik yang terjadi disana.
“Ini akan menjadi game changer untuk segala hal. Yang paling penting, ini akan menyediakan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza, memulai upaya rekonstruksi paska-konflik, dan proses solusi dua negara,“ kata Menlu Retno dalam Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/1/2024).
Dirinya pun menegaskan pentingnya untuk terus mendukung upaya Senior Humanitarian and Reconstruction Coordinator untuk membuka jalan bagi pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza.
Menlu Retno juga menekankan agar Palestina segera diterima sebagai anggota penuh PBB. Menurutnya, upaya ini merupakan faktor penting untuk mewujudkan Solusi Dua Negara.
“Ini penting agar dapat segera dimulai proses yang adil dan seimbang untuk mewujudkan solusi dua negara serta mencegah kekejaman lebih jauh oleh Israel,” katanya.
Lebih lanjut, Menlu Retno juga menyoroti soal pasokan senjata ke Israel. Ia berpendapat, pasokan senjata itu harus dihentikan karena digunakan untuk membunuh rakyat sipil yang tidak bersalah.
“Israel harus bertanggung jawab atas aksinya, termasuk kekejaman yang mereka lakukan di Gaza,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya pun menegaskan bahwa tidak ada negara yang diatas hukum. Untuk itu, Indonesia akan menyampaikan pernyataan lisan untuk memberikan advisory opinion kepada Mahkamah Internasional atas pertanyaan yang diajukan oleh SMU PBB.
"Indonesia akan mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk terus mendukung Palestina," tutupnya.
VOInews.id- Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban gempa bumi di Xinjiang, China. “Berdasarkan catatan lapor diri KBRI Beijing pada Portal Peduli WNI, tidak terdapat WNI yang berdomisili di wilayah terdampak,” kata Juru Bicara Kemlu Lalu Muhamad Iqbal melalui pesan singkat pada Selasa. KBRI Beijing disebutnya juga telah berkoordinasi dengan otoritas China dan berkomunikasi dengan komunitas Indonesia di wilayah terdampak.
“Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI,” ujar Iqbal. Gempa bermagnitudo 7,1 mengguncang Daerah Otonomi Uighur di Xinjiang, barat laut China pada Selasa pagi, dan menyebabkan beberapa orang terluka setelah sejumlah rumah runtuh. Pusat gempa terletak di kedalaman 22 kilometer di di wilayah perbatasan pegunungan Wilayah Wushi. Guncangan dirasakan di seluruh wilayah itu dan negara-negara tetangga, seperti Kyrgyzstan dan Kazakhstan. Beberapa tempat tinggal dan kandang ternak runtuh di daerah dekat pusat gempa, dan beberapa penggembala menderita luka ringan, Xinhua News melaporkan. Gempa juga dirasakan di sepanjang Xinjiang, termasuk Urumqi, Hotan, dan Kashgar. Otoritas setempat telah mengerahkan tim penyelamat ke wilayah Wushi. Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dari area terdampak.
Antara
VOInews.id- Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa sekaligus Research Associate Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia mengatakan ada potensi kenaikan produksi beras nasional sebanyak 0,9 juta hingga 1,5 juta ton pada 2024. "Ada potensi kenaikan produksi beras tahun 2024 antara 0,9-1,5 juta ton," kata Andreas dalam diskusi Outlook Ekonomi Sektor-sektor Strategis 2024 di Jakarta.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan impor beras pada 2024 sebesar tiga juta ton. Sementara, menurut Andreas, ada potensi kenaikan produksi beras pada tahun yang sama. Produksi padi 2024 diperkirakan naik 3-5 persen. Jika terjadi stok beras yang besar, ia mengkhawatirkan harga beras akan anjlok sehingga merugikan produsen atau petani. "Kalau stok besar pasti akan menjatuhkan harga yang lebih besar daripada kenaikan stok tersebut. Yang paling dirugikan adalah sedulur tani," ujarnya.
Sementara pada 2023, Pemerintah Indonesia melakukan impor beras sebanyak 3,3 juta ton. Impor beras dilakukan dengan asumsi bahwa produksi nasional akan turun tajam karena fenomena El Nino. Namun, lanjut Andreas, produksi beras pada 2023 hanya turun 0,65 juta ton. Dengan demikian, ada kelebihan stok sebesar 2,65 juta ton beras. Oleh karena itu, ia mengatakan keputusan impor beras perlu ditinjau agar tidak merugikan petani. Terkait situasi pangan 2024, ia memperkirakan ada tren penurunan harga sejumlah bahan pangan karena adanya kenaikan produksi pangan. Menurut dia, yang akan mempengaruhi dunia.
Antara