05
December

 

VOInews.id- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus mendorong bauran pembiayaan hijau untuk membangun proyek-proyek yang berorientasi ramah lingkungan. Contoh pembiayaan yang dimaksud seperti sukuk hujau, dan obligasi SDG. “Pemerintah juga mendorong instrumen alternatif seperti blended finance untuk memperkuat skema pembiayaan dari lembaga donor internasional seperti kemitraan dengan Asian Development Bank (ADB), kemudian ada beberapa mekanisme transisi energi,” kata Airlangga yang hadir secara virtual dalam acara Indonesia SDGs Award (ISDA) 2023 di Jakarta.

 

Airlangga menjelaskan, saat ini pihaknya tetap mendorong implementasi Energi Baru Terbarukan (EBT), terutama terkait komitmen peningkatan penggunaan energi terbarukan menjadi 23 persen pada 2025 dan 31 persen pada 2050. Di sektor listrik, EBT per semester I 2023 sudah mencapai 15 persen. Pemerintah juga terus membangun PLT EBT seperti PLTS Terapung, PLTS atap, dan co-firing biomassa PLTU eksisting di mana saat ini pemanfaatan biomassa sudah mencapai 306 ribu ton. Menko Airlangga yakin implementasi PLT EBT tersebut akan mempercepat pencapaian target bauran EBT di 2025 dan membantu pencapaian penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen dan 43,20 persen dengan bantuan internasional.

 

Selain itu di sektor nonlistrik, pengembangan biofuel di Indonesia akan terus dikembangkan, baik dari biodiesel (bioetanol, HVO dan bioavtur), minyak kelapa sawit (CPO) maupun non-CPO, serta perusahaan industri skala besar dan masyarakat. Ia memberikan contoh, program wajib B35 di Indonesia telah memberikan manfaat seperti pengurangan 34,9 juta ton CO2 dan menyerap 1,6 juta orang pekerja di pertanian, dan 12 ribu orang pekerja di luar pertanian. Kebijakan berkelanjutan lain diantaranya yakni melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) dan pengembangan 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ramah lingkungan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

 

Lebih lanjut, Airlangga juga mengatakan bahwa dunia usaha turut berperan aktif dalam pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program tersebut dapat dioptimalkan melalui sinergi dengan program-program pemerintah, antara lain dalam mendukung pencapaian target Pemerintah dalam penghapusan kemiskinan ekstrem pada 2024. Perencanaan dan penyaluran TJSL juga dapat memanfaatkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) yang sudah dipadankan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dengan demikian, program TJSL dapat lebih tepat sasaran dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pemerintah berharap berbagai stakeholders untuk ikut berinovasi mendukung kebijakan hilirisasi serta transisi ekonomi hijau,” kata Airlangga.

 

Antara

04
December

 

VOInews.idKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan langkah-langkah integrasi Rencana Tata Ruang Darat dan Laut di Kawasan Strategis Nasional (KSN) Ibu Kota Nusantara (IKN). "Salah satu strategi perwujudan visi IKN sebagai kota dunia yang dibangun dan dikelola secara berkelanjutan, sebagai penggerak ekonomi Indonesia pada masa depan dan menjadi simbol identitas nasional yang merepresentasikan keberagaman bangsa Indonesia, saat ini telah diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No 64 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Ibu Kota Nusantara (IKN) Tahun 2022-2042 terkait Rencana Tata Ruang yang Terintegrasi Darat dan Laut," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo di Jakarta, Senin.

 

Perpres RTR di KSN IKN, lanjut dia, memiliki sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, berperan sebagai operasionalisasi Rencana Induk Ibu Kota Nusantara dan Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan program pembangunan di KSN IKN ke depan. Victor juga menuturkan, potensi sumber daya perikanan dan kelautan Ibu Kota Nusantara meliputi wilayah daratan seluas 252.660 hektar dan wilayah perairan laut seluas 69.769 ha yang berada di perairan laut Kabupaten Kutai Kartanegara. Ini terbagi menjadi Kawasan Inti IKN, Kawasan IKN dan Kawasan Pengembangan dengan luas total 322.429 hektar.

 

Sementara itu, Plt. Direktur Perencanaan Ruang Laut KKP, Suharyanto menjelaskan bahwa sebagai salah satu dokumen perencanaan di dalam kawasan IKN, pelaksanaan RTR KSN IKN menerapkan prinsip pembangunan secara komprehensif, holistik, dan terpadu, dengan memperhatikan satu kesatuan wilayah perencanaan darat dan laut menyeluruh sesuai dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 2023. Suharyanto melanjutkan untuk mendukung program terobosan KKP, isu-isu utama dalam RTR KSN IKN adalah rencana pembangunan Pelabuhan Perikanan dan Sentra Kegiatan Perikanan Tangkap dan Budi daya terpadu di Kecamatan Muara Jawa, pengembangan kota pantai (Waterfront City) berbasis wisata bahari dan ekowisata dengan konsep pengembangan Green-Blue City berkelanjutan di perairan pesisir Kutai Kartanegara. Kemudian penataan permukiman nelayan, penataan alur pipa gas dan minyak bumi bawah laut dan pelestarian ekosistem pesisir dan perlindungan alur migrasi biota laut.

 

Antaranews

04
December

 

VOInews.id- PT Pertamina (Persero) menyatakan kesiapannya jadi pemain utama penyimpanan karbon di Indonesia melalui program carbon capture utilisation storage/carbon capture utilisation storage (CCS/CCUS). Hal itu disampaikan Senior Vice President Research and Technology Innovation Pertamina Oki Muraza di sela diskusi bertajuk Harnessing Potential of Indonesia CCS Development for Carbon Removal Implementation Towards a Cleaner Future di Paviliun Indonesia pada Conference of the Parties (COP) 28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Sabtu (2/12).

 

Oki dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin menyebut sejumlah peluang yang dapat dimanfaatkan Pertamina. Ia mengatakan ada 400 gigaton (GT) potensi CCS serta kapasitas bisnis CCS/CCUS yang mencapai 60 juta ton per tahun (MTPA) di Indonesia. Demi menangkap peluang tersebut, Pertamina saat ini telah memiliki delapan lokasi CCS/CCUS yang pengembangannya dikolaborasi bersama mitra strategis lainnya. Terdapat dua lokasi di Sumatera, empat lokasi di Jawa, dan dua di Sulawesi.

 

Pertamina melaporkan saat ini inisiatif CCS/CCUS tengah berada pada fase studi kelaikan yang meliputi teknis bawah permukaan, fasilitas permukaan, dan ekonomi. "Sebagai BUMN sektor minyak dan gas yang dituntut untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia, namun di saat bersamaan menjalankan program dekarbonisasi. Pertamina melihat CCUS sebagai upaya meningkatkan jumlah minyak dan gas kita sekaligus mendukung target NZE (net zero emission)," ucap Oki.

 

Pertamina kini mengembangkan proyek CCUS di Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang memiliki potensi penyimpanan karbon 146 ribu ton. Pertamina juga sedang mengembangkan proyek CCS sebagai platform yang mendukung produksi amonia dan hidrogen rendah karbon. Karbon dioksida (CO2) dari pembangkit amonia dan kilang nantinya akan dihapus dari pembangkit hidrogen dengan teknologi konsentrasi tinggi, dan unit pembakaran, dengan konsentrasi rendah. Selanjutnya, CO2 akan dikompres dan diangkut ke area di sekitar pembangkit lalu terjadi injeksi CO2 atau proses CCS. Setelah itu, nantinya akan terbentuk senyawa hidrogen dan amonia sebagai bahan baku rendah karbon. Proses tersebut telah dilakukan di Kutai Basin, Kalimantan Timur. Oki menyebutkan rata-rata CO2 dari pembangkit hidrogen di Balikpapan sebesar 1,4 juta ton per tahun.

 

Sedangkan,.kapasitas penyimpanannya sebesar 270 juta ton. Sementara itu, produksi amonia dilakukan di Pembangkit Amonia Banggai. CO2 dari pembangkit amonia mencapai 1 juta ton per tahun. Sementara kapasitas penyimpanannya mencapai 273 juta ton. "Jika semua berjalan lancar, 2030 selesai, dan penyimpanan dapat digunakan," kata Oki. Ia menyatakan Pertamina juga telah mendorong pemanfaatan CCS dan CCUS sejak pertemuan Glasgow, Skotlandia dua tahun lalu. Sejak saat itu, Pertamina secara konsisten mempertimbangkan agar teknologi ini dapat diterapkan. "Kami terus mengembangkan tahap per tahap, sambil menunggu kepastian kebijakan dari pemerintah," ujar Oki. Pertamina mengungkapkan ada banyak kesepakatan untuk membentuk kebijakan tersebut, termasuk perhitungan CCS/CCUS ke dalam nationally determined contributions (NDC), kolaborasi antar lembaga, dan dialog lainnya.

 

Kemudian, Pertamina juga menggarisbawahi aspek yang perlu diperhatikan dari pengembangan CCS/CCUS, yakni belanja modal. Persoalan itu dapat diatasi dengan mengembangkan nature-based solution (NBS), karena biayanya paling murah. Solusi lainnya ialah penangkapan metana. Oki menekankan semua ini akan terwujud jika seluruh pihak saling bersinergi. "CCS/CCUS adalah bisnis yang bisa kita pelajari dan bangun ilmu bersama," ujarnya. Direktur Eksekutif Indonesia CCS Center Belladonna Maulianda yang juga hadir pada sesi tersebut mengatakan CCS adalah inovasi paling memungkinkan untuk mengatasi perubahan iklim dan mendorong target karbon netral. CCS memiliki berbagai manfaat seperti mengurangi biaya, mencegah risiko dagang, membuka lapangan kerja, dan mendorong pengembangan industri rendah karbon.

 

Antara

04
December

KBRI) Den Haag menggelar Festival Indonesia Timur di De Broodfabriek, Rijswijk, Belanda pada Sabtu (2/12/2023) Foto : KJRI Deen Haag

 

VOInews, Jakarta: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag menggelar Festival Indonesia Timur di De Broodfabriek, Rijswijk, Belanda pada Sabtu (2/12/2023), dengan tema khusus "Indonesia Timur". Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas dalam keterangan yang diterima di Jakarta Senin (4/12/2023) mengatakan festival tersebut menjadi tempat bagi para diaspora Indonesia Timur saling bersilaturahmi.

 

“Festival Indonesia Timur ini maksudnya untuk menyediakan wadah atau tempat bagi saudara-saudara kita dari komunitas diaspora Indonesia Timur untuk bisa saling bertemu, bersilaturahmi, berbagi dan juga menunjukkan tradisi dan potensi, baik itu kesenian tradisional, makanan, dan nilai-nilai adat budayanya," kata Dubes Mayerfas

 

Dubes Mayerfas menjelaskan, melalui festival ini, para diaspora yang tersebar di Belanda dapat berkumpul dan menunjukkan potensi yang dimiliki oleh Indonesia.

 

"Mereka yang tinggalnya tersebar di berbagai wilayah di Belanda bisa kumpul bersama, reuni, dan yang lebih penting menjaga kelestarian budaya dan tradisi di antara generasi mudanya," katanya.

 

Dubes Mayerfas juga mengatakan komunitas Indonesia Timur, seperti Maluku, Manado, Nusa Tenggara, dan Papua merupakan kelompok diaspora Indonesia terbesar di Belanda dan merupakan aset yang harus dioptimalkan.

 

"Keterlibatan aktif mereka penting dalam mendukung promosi dan memperkuat citra positif Indonesia," katanya.

 

Festival Indonesia Timur 2023 menghadirkan beragam pertunjukan seni seperti tari-tarian khas Kepulauan Tanimbar oleh grup Lima Diti, ragam tarian dari Maluku oleh Maropi Perowano dan Sanggar Kelompok Bina Budaya Moar - Holland.

 

Ada pula kesenian musik Sasando oleh Amor Frans dan Maureen Dumais, musik tifa oleh Culturegroup Tifa Bunji, pagelaran busana adat Malaka, Belu, Manggarai, Maumere, dan Nagekeo oleh Bintang Timur.

 

Selain itu, festival juga menghadirkan bazaar makanan, minuman, serta produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).