Bupati Bogor Ade Yasin bersama Presiden Joko Widodo menanam puluhan ribu bibit akar wangi atau vetiver di wilayah yang terdampak bencana longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Senin, 3 Februari lalu.
Bencana longsor menerjang Kecamatan Sukajaya pada awal Tahun Baru 2020.
Bupati Bogor Ade Yasin kepada ANTARA di Bogor, Senin, mengatakan, sudah disiapkan untuk penanaman bibit. Pada 27 Januari lalu sudah dilakukan penanaman dengan rencana jumlah keseluruhannya sekitar 50 ribu bibit.
Ia menjelaskan, bibit tanaman akar wangi yang memiliki akar kuat itu akan ditanam di setiap lereng dan tebing beberapa desa yang ada di Kecamatan Sukajaya dengan harapan dapat mencegah terjadinya longsor di kala kondisi cuaca sedang buruk.
Bupati mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dibantu oleh anggota TNI dalam menanam puluhan ribu bibit akar wangi itu, mengingat permukaan tanahnya yang sulit dijangkau.
Tidak hanya tanaman akar wangi, ia bersama Presiden Joko Widodo juga menanam bibit pohon buah-buahan di lahan datar, sehingga ketika berbuah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
Ade Yasin menambahkan, penaman dilakukan selang-seling. Untuk di tebingan ditanam akar wangi sedangkan di lahan datar buah-buahan supaya bisa diambil manfaatnya untuk masyarakat.
Presiden Joko Widodo tiba di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor pada Senin pagi untuk meninjau pengendali jurang atau "gully plug" dan meninjau bekas longsor yang sudah ditanami akar wangi.
Setelah itu, Presiden Joko Widodo menanam vetiver atau akar wangi di bekas lokasi longsor di Desa Pasir Madang, Sukajaya. Presiden Jokowi mengatakan, tumbuhan tersebut ampuh mencegah longsor karena memiliki akar yang panjangnya bisa mencapai 4 hingga 6 meter ke dalam tanah. Ia pun meminta semua pihak mulai mereboisasi lahan di hulu untuk mencegah terjadinya banjir dan longsor. Menurut Presiden pencegahan bencana tak hanya bisa dilakukan dengan membangun sejumlah infrastruktur di hilir, tetapi juga harus dibarengi dengan memperbaiki kerusakan di hulu. Karenanya, ia meminta semua pihak mulai dari pemerintah daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan masyarakat mulai memikirkan langkah-langkah reboisasi di daerah masing-masing.
Presiden menekankan, di tempat-tempat yang terjadi bencana banjir dan tanah longsor, diperlukan bukan hanya pendekatan fisik, tetapi juga pendekatan vegetatif seperti penanaman rumput akar wangi tersebut.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan bahwa pengembangan program keuangan berkelanjutan di Indonesia telah mencapai banyak kemajuan sesuai dengan yang ditargetkan. Siaran pers OJK, Rabu, 29 Januari lalu, menyebut, Wimboh menyampaikan laporan tersebut dalam dua acara rangkaian Konferensi The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di Boulogne, Prancis, Selasa waktu setempat. Wimboh mendapatkan kepercayaan menyampaikan sambutan pembuka pada Tri Hita Karana Roadmap di the OECD Private Finance for Sustainable Development Conference serta menjadi pembicara penutup pada Roundtable on Country Platform Collaboration yang digelar oleh Sustainable Development Investment Partnership.
Wimboh mengatakan The Sustainable Banking Network (SBN) Global Progress Report pada tahun lalu telah mengumumkan, bahwa Indonesia pada posisi dua negara teratas dunia yang telah mencapai tahap matang dalam pengembangan dan reformasi keuangan berkelanjutan. Menurut dia, hal itu dicapai antara lain karena semua bank umum, kecuali Bank Perkreditan Rakyat-BPR telah mematuhi peraturan keuangan berkelanjutan dengan mengajukan rencana aksi mereka dalam menerapkan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan. Wimboh memastikan, ketentuan ini akan diikuti oleh BPR satu tahun dari sekarang.
Dijelaskannya, pengembangan keuangan berkelanjutan di sektor perbankan berjalan dengan meningkatnya portofolio untuk membiayai proyek-proyek keberlanjutan seperti bangunan hijau, ekowisata, energi terbarukan, pertanian organik, dan proyek infrastruktur berkelanjutan.
Pencapaian portofolio dalam kategori kegiatan bisnis yang berkelanjutan pada 2019 mencapai sekitar 763 triliun rupiah atau 9 persen dari total pembiayaan yang didistribusikan. Salah satu bank telah menerbitkan Obligasi Keberlanjutan Global (Global Sustainability Bonds) dengan tenor 5 tahun, tingkat kupon 3,95 persen dengan nilai sekitar 500 juta dolar Amerika Serikat. Menurut Wimboh Santoso angka-angka itu menandakan peningkatan kepercayaan pasar dalam pembiayaan proyek yang berkelanjutan.
Saat ini Otoritas Jasa Keuangan tengah mengembangkan skema blended finance (proses pembiayaan yang melibatkan pihak swasta dan Industri Jasa Keuangan) sebagai salah satu solusi alternatif pembiayaan berbagai proyek dalam menggerakkan ekonomi yang ramah terhadap lingkungan namun sesuai bagi private investor atau investor swasta, termasuk di Indonesia.
Sebagai regulator di sektor jasa keuangan, OJK memandang pengembangan skema blended finance atau pendanaan campuran sangat penting, tidak hanya untuk mendorong pembiayaan proyek-proyek pembangunan ekonomi tetapi juga dalam memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan memperhatikan aspek lingkungan hidup. Untuk itu, OJK siap membangun ekosistem yang diperlukan, mereformasi regulasi dan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan agar pembiayaan skema ini dapat diterima dan menarik investor global.
Pemerintah Indonesia dan Singapura sepakat terus menguatkan kerja sama bilateral dalam upaya pengembangan daya saing sektor industri, mulai dari peningkatan investasi hingga pelaksanaan program pendidikan vokasi. Hal ini diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kedua negara.
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita usai bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, 28 Januari seperti dirilis Kantor Berita Antara mengatakan kedua negara telah melakukan kerja sama untuk mendorong penerapan industri 4.0. Hal ini tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kemenperin RI dengan Enterprise Singapore ketika penyelenggaraan Leader’s Retreat Indonesia-Singapura dalam sesi Annual Meeting IMF di Bali, Oktober 2018 lalu.
Selain itu, kedua negara sudah menjalin kerja sama dalam upaya peningkatan sumber daya manusia industri khususnya di Indonesia, seperti melalui program pendidikan vokasi. Sejak tahun 2018, telah dilaksanakan pelatihan bagi 100 peserta yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru di Indonesia. Untuk tahun ini akan dilaksanakan pelatihan implementasi industri 4.0 bagi 120 peserta yang meliputi staf manajemen dan pengajar politeknik industri. Pihaknya mendorong ke depannya, pelatihan juga diikuti untuk para calon instruktur yang berasal dari komunitas pendidikan. Sebab, dalam lima tahun ke depan, ia menargetkan akan tercipta 10 ribu tenaga kerja industri yang dapat ditingkatkan kompetensinya.
Sepanjang semester I tahun 2019, Singapura tetap menjadi investor besar di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar 3,4 miliar dolar Amerika. Peluang kerja sama selanjutnya, yaitu menjajaki pengembangan kawasan industri yang terpadu seperti Kawasan Industri Kendal, dan di wilayah lain di Indonesia di luar Jawa, seperti Tanah Kuning, di Kalimantan Utara, Kuala Tanjung di Sumatera Utara, Bitung di Sulawesi Utara, Batanjung di Kalimantan Tengah, Jambi, dan Palu, di Sulawesi Tengah. Pihaknya juga menyampaikan kepada Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, untuk mencari investor Singapur yang ingin membangun kawasan tersebut.
Agus Gumiwang menambahkan, pihaknya menawarkan kepada Singapura untuk ikut membangun kawasan industri maintenance, repair, and overhaul (MRO) di Kepulauan Bintan, yang lokasinya sudah di siapkan. Selain itu, ia juga mendorong percepatan kerja sama di bidang logistik untuk membangun jaringan di ASEAN, yang akan dipusatkan di Batam. Khusus untuk mendukung kegiatan ekonomi ASEAN, Indonesia dan Singapura sepakat memprioritaskan pembangunan ekonomi digital serta food innovation and safety.
Pemerintah Kota Banjarmasin siap membangun pusat daur ulang sampah kerja sama Indonesia-Jerman di wilayah ibu kota provinsi tersebut yang dimulai pada tahun 2020. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina setelah melakukan rapat lanjutan dengan Ekonid sebagai organisasi kerjasama Indonesia-Jerman di balaikota, Senin (27/1/2020) siang.
Dalam kesempatan itu Ibu Sina menyatakan sudah ada kesepakatan tempat untuk pembangunan pusat daur ulang sampah di daerah ini. Tempat tersebut berada di seberang Banua Anyar di wilayah sungai Gampa, Banjarmasin Utara. Menurut Ibnu Sina, di sana ada lahan milik Pemerintah kota seluas 5.000 meter persegi. Sedangkan pembangunan pusat daur ulang sampah hanya membutuhkan lahan seluas 2.500 meter persegi.
Menurut dia, pembangunan pusat daur ulang sampah di Banjarmasin ini tidak hanya ditanggung pemerintah kota, namun akan ada bantuan dari berbagai pihak. Untuk tahun ini, Banjarmasin mendapat insentif sebesar 9 miliar rupiah, lebih rendah dari tahun lalu sekitar 9,4 miliar rupiah.
Ibnu Sina menyebutkan, sebagian dari dana itu bisa di alokasikan untuk program pembangunan pusat daur ulang sampah kerjasama Indonesia-Jerman tersebut. Sejauh ini, studi kelayakan sudah mulai dilakukan, termasuk juga membuat Detail Engineering Designnya. Diperkirakan pembangunan pusat daur ulang sampah ini memerlukan dana sekitar 9,6 miliar rupiah.
Lebih lanjut Ibnu Sina mengungkapkan, penggunaan dana pembangunan tersebut harus dialokasikan dengan sistem khusus. Pembangunan infrastruktur penunjangnya ini tidak hanya dari dana Pemerintah kota, tapi ada juga pemerintah pusat. Dalam hal ini Ekonid menjadi konsultannya.
Menurut Ibnu Sina, pusat daur ulang ini akan membantu penanganan dan pengelolaan sampah dengan baik, karena dilaksanakan dengan beragam inovasi. Jika proyek ini sukses akan dibuat lagi di kecamatan lainnya. Pusat daur ulang sampah ini akan bisa mengelola sampah antara 30 sampai 40 ton perhari.
Rampungnya pembangunan landasan pacu atau runway 3 dan East Connection Taxiway-ECT Bandara Soekarno-Hatta memberikan efisiensi yang signifikan bagi pergerakan pesawat. Demikian dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau fasilitas tersebut di bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu(26 /1) lalu.
Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, 23 Januari lalu, telah beroperasi sejak akhir 2019 yaitu pada saat momentum Angkutan Natal dan Tahun Baru.
Kementerian Perhubungan mengklaim keberadaan sejumlah fasilitas baru di Bandara Soekarno-Hatta mempercepat waktu tunggu pesawat antara 8 persen hingga 30 persen.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan Bandara Soerkarno-Hatta merupakan wajah Indonesia sehingga dibutuhkan peningkatan pelayanan dan keselamatan. Budi Karya meminta kepada seluruh pemangku kepentingan di sektor udara untuk terus meningkatkan sarana prasarana serta teknologi yang dapat diimplementasi di seluruh Indonesia. Menteri Perhubungan menyatakan kehadirannya sangat penting untuk peningkatan layanan Bandara-Soekarno-Hatta yang terus bertumbuh baik dari segi jumlah pergerakan pesawat maupun penumpang.
Berdasarkan laporan dari PT Angkasa Pura II, pergerakan pesawat pada momen Angkutan Natal dan Tahun Baru terbukti meningkat dari 80 pergerakan per jam menjadi 100 pergerakan per jam sejak dioperasikannya Runway 3 dan east cross taxiway pada akhir tahun lalu.
Beberapa manfaat dari beroperasinya fasilitas Runway 3 dan east cross taxiway yaitu dari aspek keselamatan, akan meningkatkan keselamatan penerbangan melalui pemisahan landasan pacu untuk lepas landas dan pendaratan. Dari sisi pelayanan, efektif untuk mengurangi antrian pesawat dari sebelumnya 6 sampai 9 pesawat menjadi rata-rata 3 pesawat dan mempercepat perjalanan pesawat dari apron menuju ke runway.
Dari sisi kapasitas, dengan berkurangnya antrian dan semakin mempercepat pergerakan pesawat, otomatis dapat meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat dan penumpang.
Sementara itu Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia mengungkapkan east connection taxiway baru di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang bisa mengurangi antrean pesawat di musim puncak.
Direktur Utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia/AirNav Indonesia Novie Riyanto Raharjo menuturkan fasilitas yang menghubungkan landas pacu di sisi timur tersebut menghemat waktu hingga 13,3 persen.
Menurut Novie moda operasi yang terintegrasi tersebut meningkatkan keselamatan. Dengan beberapa fasilitas tersebut antrean berdasarkan catatannya hanya tinggal 3 pesawat udara.
Program peningkatan kapasitas runway menjadi 86 penerbangan per jam atau improvement runway capacity (IRC) 86 dapat diimplementasikan secepatnya. Dari kriteria IRC-86 tersebut akan terus bertambah, sesuai kebutuhan maskapai.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno L.P. Marsudi menerima kunjungan resmi Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria Péter Szijjártó pada Kamis lalu (23/1). Pertemuan itu diselenggarakan di sela-sela kunjungan Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orbán ke Indonesia. Seperti dikutip laman kemlu.go.id , Menteri Retno Marsudi mengatakan dakam pertemuan ini, kedua Menteri mempersiapkan kunjungan Presiden Hongaria pada tahun 2020 yang diharapkan dapat menghasilkan hasil-hasil yang konkret. Retno Marsudi menjelaskan kunjungan Presiden Hongaria menjadi acara puncak bagi peringatan hubungan Indonesia-Hongaria ke-65 tahun. Diharapan kunjungan tersebut membuahkan hasil nyata.
Hal lain yang disampaikan dalam pertemuan itu adalah kerjasama dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Pada kesempatan itu, Menteri Luar Negeri meminta dukungan Hongaria, sebagai mitra sejati Indonesia, untuk dapat menyebarkan pandangan yang komprehensif dan seimbang mengenai minyak sawit Indonesia kepada negara-negara Uni Eropa. Kedua menteri juga mendiskusikan implementasi kerja sama dalam bidang investasi dan perdagangan, pembangunan infrastruktur perhubungan e-toll, fasilitas kesehatan rumah sakit, teknologi informasi dan ekonomi digital. Retno L.P. Marsudi dan Péter Szijjártó juga membahas rencana pembentukan Indonesia Hungary Investment Fund untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pada kesempatan itu Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Péter Szijjártó menyampaikan nilai pendanaan ditambah dengan investasi swasta bisa mencapai 1.5 miliar Dolar AS.
Dalam bidang pendidikan, Hongaria meningkatkan pemberian beasiswa bagi mahasiswa Indonesia. Mulai tahun 2020 ini meningkat dari sebelumnya 50 orang, menjadi 100 mahasiswa yang berkesempatan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi di Hongaria pada berbagai disiplin ilmu. Di sisi lain, Indonesia akan meningkatkan alokasi bagi peserta Hongaria untuk program Darmasiswa. Péter Szijjártó juga menegaskan dukungan Hongaria untuk proses pembebasan visa ke Eropa bagi Warga Negara Indonesia.
Hongaria merupakan negara mitra penting Indonesia di kawasan Eropa Tengah. Negara dengan pertumbuhan ekonomi terlaju di Eropa itu kini merupakan mitra perdagangan dan investasi terbesar ke-3 di kawasan Eropa tengah. Sementara jumlah wisatawan dari Hongaria ke Indonesia menempati kedua terbesar diantara negara-negara Eropa Tengah lainnya.
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Perdana Menteri Hungaria Victor Orban di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020. Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi terhadap kerjasama bilateral yang telah terjalin antara Indonesia dan Hungaria di bidang penyediaan air bersih. Presiden Jokowi juga meyakinkan dirinya akan mempelajari lebih jauh proposal kerjasama yang diajukan oleh pihak Hongaria dalam bidang pembangunan rumah sakit. Hungaria mengajukan diri untuk bekerjasama dengan Indonesia untuk membangun rumah sakit yang berfokus pada terapi kanker serta rumah sakit militer.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi presiden Jokowi mengatakan, kedua kepala pemerintahan berkomitmen meningkatkan hubungan bilateral. Retno Marsudi mengatakan, tahun ini, Indonesia dan Hongaria akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Untuk itu, kedua belah pihak akan mengisinya dengan berbagai kegiatan yang bersifat konkrit dalam meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Retno menyebut, buat meningkatkan hubungan antarkedua negara yang paling utama harus dilakukan adalah membangun hubungan antarmasyarakat. Ia menjelaskan ada beberapa hal yang sudah dilakukan kedua negara terkait hal tersebut.
Salah satunya program beasiswa sekolah yang disediakan Pemerintah Hungaria untuk 100 pelajar Indonesia. Kedua kepala pemerintahan sempat membahas mengenai bidang-bidang yang akan dimanfaatkan oleh para mahasiswa.
Menurut Retno, Presiden menyampaikan bahwa hal-hal yang terkait dengan science, technology innovation menjadi prioritas bagi Indonesia. Hungaria juga berkomitmen menyederhanakan proses visa bagi warga negara Indonesia. Selain itu, Hungaria dan Indonesia juga menjalin kerja sama terkait dengan olahraga, yakni pelatihan pemain sepak bola Indonesia di Hungaria. Kedua negara juga ingin Indonesia meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, di antaranya terkait pengadaan air bersih. Hungaria juga menawarkan kerja sama membangun rumah sakit yang berfokus kepada terapi kanker dan onkologi, serta pengembangan rumah sakit militer.
Sementara itu Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria Peter Szijjarto yang hadir mendampingi Perdana Menteri Hungaria Victor Orban, mengatakan, Hongaria mendukung rencana pemberian bebas visa bagi warga negara Indonesia ke Uni Eropa. Dirinya pun menyampaikan dukungan terhadap negosiasi perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa. Menurutnya hal itu akan memberikan keuntungan bukan hanya untuk Indonesia namun juga bagi negara-negara ASEAN. Hubungan Hungaria-Indonesia semakin lama semakin meningkat.
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Pertanian, Pangan dan Kehutanan Italia, Teresa Bellanova menandatangani nota kesepahaman tentang penguatan kerjasama Indonesia dan Italia dalam hal promosi produk pertanian. Acara tersebut dilakukan saat pertemuan keduanya di Roma, Senin,20 Januari lalu. Kerjasama tersebut mencakup budidaya, mekanisasi pertanian, pengelolaan sumber daya air, pendidikan dan pelatihan, penelitian, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
Dalam pertemuan tersebut, Syahrul Yasin Limpo dan Teresa Bellanova membahas sejumlah isu bilateral, terutama terkait peningkatan nilai perdagangan dan investasi di bidang pertanian antara kedua negara. Dalam kesempatan tersebut Syahrul menjelaskan keunggulan komoditas pertanian Indonesia, seperti sawit, karet, buah tropis, teh dan rempah-rempah. Syahrul juga menjelaskan, produk Indonesia telah memenuhi standar Uni Eropa di bidang kesehatan, sehingga bisa diekspor ke pasar Eropa, termasuk Italia. Ia juga menekankan sektor pertanian Indonesia telah menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) dan dikelola secara sustainable. Syahrul juga mengundang investasi Italia di sektor pertanian dan peternakan di Indonesia.
Secara khusus, kedua Menteri membahas ekspor sawit Indonesia. Produk sawit diketahui digunakan dalam industri makanan dan sebagai bahan bio-diesel di Italia. Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian, Pangan dan Kehutanan Italia, Teresa Bellanova mengatakan ia dapat menerima penjelasan bahwa perkebunan sawit berperan dalam membuka lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Sementara itu Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani menilai, penandatangan nota kesepahaman tersebut semakin memperkuat hubungan kedua negara dan dapat mendorong pembangunan sektor pertanian di Indonesia. Menurutnya, nota kesepahaman tersebut akan mempermudah pelaksanaan pertukaran informasi pertanian, pelatihan untuk peningkatan kapasitas serta penyelenggaraan joint research oleh lembaga penelitian pertanian di kedua negara.
Indonesia dan Italia memiliki hubungan yang telah terjalin sejak 1959, dan baru saja merayakan 70 tahun hubungan diplomatik pada 2019. Italia adalah mitra dagang terbesar ke-3 bagi Indonesia di antara negara-negara Uni Eropa. Dalam periode Januari hingga November 2019, nilai perdagangan kedua negara mencapai 3,17 Miliar dolar Amerika.
Saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Labuan Bajo, provinsi Nusa Tenggara Timur, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya berkesempatan meninjau Kebun Bibit Desa dan calon lokasi persemaian modern Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu 19 Januari lalu.
Siti Nurbaya mengatakan, Kebun Bibit Desa Labuan Bajo merupakan salah satu hasil dari program 1.000 kebun bibit desa yang tengah dijalankan oleh kementeriannya di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan yang sama Siti Nurbaya, juga melakukan peninjauan ke calon lokasi persemaian modern Labuan Bajo. Luas lahan persemaian modern tersebut sekitar 30 hektar, terletak di desa Satar Kodi, Kelurahan Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. Sejumlah tanaman endemik akan disediakan di persemaian modern ini dan diperkirakan setiap tahunnya bisa memproduksi 1 juta bibit tanaman.
Pembangunan persemaian modern Labuan Bajo dalam upaya untuk mengatasi kondisi lahan kritis berupa lahan terbuka dan semak belukar yang gersang dan tidak produktif yang masih banyak terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur, termasuk kawasan wisata Labuan Bajo.
Dikatakannya, dengan tersedianya bibit tanaman di persemaian modern, nantinya akan mendukung upaya penanaman untuk menciptakan lingkungan yang hijau dan indah, udara yang bersih dan segar, lahan yang produktif serta iklim mikro yang teduh dan nyaman, sehingga menciptakan image yang positif dan meningkatkan wisatawan untuk datang.
Kebun Bibit Desa ini juga untuk menjamin kebutuhan bibit berkualitas dalam jumlah besar cepat dan berkelanjutan dalam rangka penanaman. Persemaian modern Labuan Bajo direncanakan terintegrasi dengan sumber benih, arboretum, hutan kota dan taman sebagai eco edu-forest. Pembangunan persemaian ini adalah dalam rangka mendukung Labuan Bajo sebagai salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas. Pemerintah Indonesia saat ini tengah mengembangkan destinasi wisata super prioritas yakni Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Likupang di Sulawesi Utara, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Presiden Joko Widodo berkunjung ke Labuan Bajo, provinsi Nusa Tenggara Timur-NTT Minggu (19/1) hingga Selasa lalu. Pemerintah telah memasukkan Labuan Bajo sebagai salah satu dari lima destinasi super prioritas.
Pada hari pertama kunjungan kerjanya di sana, Senin (20/1), Presiden Joko Widodo menggelar rapat kabinet terbatas bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal (TNI) Doni Monardo, Kepala BASARNAS Laksamana Madya Bagus Puruhito, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch. Dula.
Usai rapat Presiden Joko Widodo menyampaikan keinginannya mempersiapkan Labuan Bajo menjadi lokasi kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2023 nanti. Selain KTT G20, kegiatan tingkat dunia lainnya yang akan digelar di Labuan Bajo ASEAN Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN. Menurut Presiden kendala besar dalam mempersiapkan Labuan Bajo sebagai tempat perhelatan internasional adalah infrastruktur, lanskap, sampah, serta kekurangan air baku. Oleh karena itu persiapannya harus dimulai tahun ini.
Dari sisi ketersediaan air baku, Presiden Jokowi meminta Menteri Basuki menambah kapasitas air baku sekitar 100 mililiter per detik. Soal sampah, ia ingin kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat-PUPR mempersiapkan infrastruktur pengolahan sampah yang terintegrasi, baik untuk sampah darat maupun laut. Untuk sampah darat, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian PUPR membangun alat pembakar sampah yang dioperasikan dengan menggunakan teknologi pembakaran pada suhu tertentu, sehingga sampah dapat terbakar habis atau dikenal dengan incinerator. Kemudian, membangun tempat pembuangan sampah akhir. Sementara untuk sampah laut, ia ingin ada kapal-kapal pembersih sampah laut. Aktivitas itu diharapkan mulai pada Februari 2020. Presiden menegaskan, yang paling penting juga pendidikan masyarakat mengenai budaya sampah. Ia mengharapkan tak ada sampah di Labuan Bajo.
Di sisi lain, Kepala Negara juga memerintahkan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar untuk membuat kawasan hijau dengan penanaman bibit. Targetnya, kawasan itu bisa memproduksi lima juta sampai tujuh juta pohon setiap tahunnya.
Dari sisi infrastruktur Presiden Joko Widodo mendorong pengembangan Bandara Komodo dan kawasan wisata. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya akan menambah panjang landasan pacu di Bandara Komodo. Dengan peningkatan kapasitas itu, landasan diharapkan bisa digunakan untuk pesawat berbadan besar seperti Airbus 300.