Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Bangladesh, Sabtu, setelah kunjungan kenegaraan di Pakistan. Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan setelah menjalani penerbangan selama dua jam 40 menit, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Bandara Udara Internasional Hazrat Shahjalal, Dhaka, Bangladesh pada Sabtu pukul 16.20 Waktu Setempat (WS) atau pukul 17.20 WIB dengan menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Di bandara, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana disambut Presiden Bangladesh Abdul Hamid dan Ibu Negara Bangladesh Rasyidah Khanam. Tak berapa lama berselang, Presiden Jokowi dan Presiden Bangladesh menuju Dais Kehormatan untuk mengikuti upacara kenegaraan. Dari bandara, Presiden dan Ibu Iriana melanjutkan perjalanan menuju hotel tempat menginap selama berada di Dhaka.
Petang harinya, Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hassan Mahmood Ali di hotel tempat Presiden menginap. Pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Bangladesh Abdul Hamid akan dilaksanakan di Credential Hall, Bangabhan Presidential Palace pada malam harinya dan diakhiri dengan jamuan santap malam bersama.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Bangladesh, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki. Antara
Presiden Joko Widodo menitipkan pesan kepada masyarakat Indonesia yang tinggal di Pakistan untuk selalu menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia. Apalagi hubungan antara Pakistan dan Indonesia sudah terjalin dengan sangat baik. Hal itu terlihat saat kedatangan Presiden Jokowi di Pakistan Jumat siang (26/01), yang dijemput langsung oleh Presiden Pakistan Mamnoon Hussain di Pangkalan Udara Nur Khan, Islamabad, Pakistan. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara mengungkapkan kunjungannya ke lima negara yang berada di kawasan Asia Selatan, yakni Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan, adalah ingin memberikan sebuah keseimbangan karena sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, mestinya kawasan ini mendapatkan perhatian yang khusus. Dalam pertemuan ini, Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah sedang fokus melakukan pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh pelosok Tanah Air. Turut hadir dalam pertemuan tersebut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana, beberapa Menteri antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amri./// (Rilis Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc di New Delhi, India membahas peningkatan hubungan kerja sama ekonomi dan maritim. Seperti dikutip Antara di New Delhi Jumat ( 26/1 ) Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, Perdana Menteri Vietnam menyampaikan harapan agar target nilai perdagangan 10 miliar dolar Amerika pada 2020 terwujud. Dalam kesempatan itu Presiden Joko Widodo menyampaikan kekhawatiran adanya regulasi yang akan diberlakukan mengenai persyaratan non-tarif terhadap ekspor kendaraan bermotor ke Vietnam.
Presiden mengatakan pemberlakuan persyaratan tersebut membutuhkan penyesuaian terkait biaya dan waktu. Indonesia meminta pemberlakuan masa transisi sehingga ekspor tidak terganggu dengan regulasi yang rencananya keluar pada Oktober 2018. Perdana Menteri Vietnam, menurut Retno Marsudi, mengatakan kekhawatiran juga disampaikan negara lain seperti Jepang dan Amerika Serikat. Oleh karena itu Perdana Menteri Vietnam akan menginstruksikan kepada Menteri Perhubungannya segera membuat bimbingan sehingga mempermudah pelaksanaan dari dekrit tersebut dan Vietnam komitmen terus menjaga dan menghormati perdagangan bebas yang memang sudah disepakati ASEAN. (antara)
Bertemu PM Modi, Presiden Jokowi Ingin Tingkatkan Kerjasama Ekonomi
Di sela-sela pelaksanaan KTT ASEAN-India, Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Hotel Taj Diplomatic Enclave, New Delhi, India, Kamis 25 Januari 2018.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya upaya peningkatan kerjasama ekonomi karena perdagangan bilateral kedua negara sebenarnya mulai tumbuh sejak tahun lalu namun masih jauh dari potensi sebenarnya.
“Oleh karena itu upaya meningkatkan perdagangan harus terus dilakukan termasuk menghilangkan hambatan perdagangan,” kata Presiden.
Hal lainnya yang disampaikan Presiden Jokowi adalah kenaikan tarif bea masuk yang cukup tinggi terhadap vegetables oil ke India.
Kenaikan tarif kelapa sawit akan berdampak terhadap ekspor palm oil Indonesia. “Jika ekspor sawit Indonesia berkurang, saya yakin akan berpengaruh juga pada pemenuhan kebutuhan pasar India yang semakin meningkat,” kata Presiden.
Oleh karenanya, Presiden Jokowi sangat mengharapkan pemerintah India dapat mempertimbangkan kembali kebijakan tarif terhadap vegetables oil.
Sedangkan mengenai arsitektur kawasan Indo-Pasifik, Presiden Jokowi ingin mengajak negara kunci di kawasan untuk membahas konsep Indo Pasifik.
“Saran saya, konsep ini dikembangkan berdasar keterbukaan, inklusif, dilandasi spirit kerja sama,” ucap Presiden Jokowi.
Sebagai negara yang sangat aktif di IORA, Presiden Jokowi meyakini PM Modi akan sepakat untuk memperkuat IORA. “Agar Lingkar Samudera Hindia dapat menjadi kawasan yang stabil dan sejahtera,” tutur Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi dukungan India terhadap ASEAN-led Mechanism termasuk East Asia Summit (EAS).
“Indonesia telah mengusulkan dimulainya kerja sama maritim dalam EAS yang juga didukung India,” ucap Presiden Jokowi.
Oleh karena itu ke depan, kerja sama maritim akan menjadi salah satu prioritas kerja sama kedua negara.
Sementara itu di awal pertemuan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa hubungan bilateral Indonesia-India semakin kokoh, khususnya sejak pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Modi pada Desember 2016 di India.
“Untuk menjaga momentum kerja sama yang erat ini, saya mengundang Yang Mulia untuk berkunjung ke Indonesia tahun ini,” ucap Presiden Jokowi.
Di Indonesia nanti, Presiden Jokowi mengajak PM Modi untuk membahas kerjasama bilateral secara detail.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki dan Duta Besar Republik Indonesia untuk India Sidharto Suryodipuro.
New Delhi, 25 Januari 2018 Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Tour de Indonesia adalah salah satu tour balap sepeda paling bergengsi di Indonesia sejak 2004 hingga 2011. Setelah terjadi kekosongan selama 7 tahun, maka di tahun 2018 ini diselenggarakan kembali tour de Indonesiadengan kategori tertinggi. Pada konferensi pers Rabu sore (24/1) di Yogyakarta, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan sport sepeda Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengatakan, tour ini berbeda dengan tour-tour sebelumnya, karena pertama kalinya Indonesia memiliki 2.1 (two point one) race yaitu mempunyai lomba dengan klasifikasi tertinggi.
“ Tour ini menjadi berbeda karena pertama kali Indonesia memiliki 2.1 race, jadi ini adalah tour dengan klasifikasi tertinggi yang kita miliki di Indonesia. Dan ini pertama kali juga tour balap sepeda yang disiarkan secara live di streaming dimulai dari start hingga finish, bahkan kegiatan ini akan disiarkan oleh media asing yang cukup dikenal yaitu Eurosport”.
Tour yang berlangsung 25-28 Januari semula mengambil lokasi start di Candi Borobudur, Yogyakarta,namun terjadi pergeseran start yang dimulaidari Candi Prambanan, Yogjakarta karena alasan teknis.Adanya pemindahan lokasi start juga berpengaruh pada jarak perlombaan tersebut. Etape pertama dari Candi Prambanan berakhir di Ngawi, Jawa Timur dengan jarak tempuh 124,7 kilometer.Etape kedua, pebalap akan memulai balapan dari Madiun dan mengakhiri di Mojokerto dengan jarak tempuh 117,7 kilometer. Setelah finis, semua pebalap akan melanjutkan perjalanan ke Probolinggo yang menjadi lokasi start etape tiga menuju Banyuwangi dengan jarak tempuh 200 kilometer.Untuk etape terakhir, semua pebalap akan menyeberang ke Pulau Bali. Start dimulai dari Gilimanuk dan akan finis di Denpasar, Bali dengan jarak tempuh 170,9 kilometer. Peserta yang sudah terdaftar di Tour de Indonesia 2018 adalah 22 negara yang tergabung dalam 15 kontinental tim, termasuk 5 tim nasional dari Indonesia, Malaysia, Eritria, dan Mongolia.voinews. yb
Presiden RI Joko Widodo bertemu Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena mengawali rangkaian kunjungannya ke lima Negara di Asia Selatan. Dalam pertemuan di Kolombo, Rabu (24/1) waktu setempat tersebut, kedua kepala Negara memfokuskan perbincangan terkait upaya penguatan kerja sama ekonomi kedua Negara khususnya di bidang perdagangan. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi, Rabu menyatakan, kedua kepala Negara membahas pentingnya membentuk perjanjian perdagangan bebas. Selain itu, kedua kepala Negara juga sepakat untuk membentuk kelompok kerja yang nantinya akan mengawasi pelaksanaan kerja sama perdagangan Indonesia dan Sri Lanka, terutama di bidang kerja sama perdagangan dan investasi.
" Kunjungan Presiden Republik Indonesia kali ini fokus kerja samanya adalah kerja sama di bidang ekonomi, khususnya di bidang perdagangan. Kedua belah pihak tadi, kedua Presiden membahas mengenai pentingnya bagi Indonesia dan Sri Lanka untuk mulai membahas Free Trade Agreement antara Indonesia dengan Sri Lanka. Kedua Presiden juga sepakat akan membentuk Kelompok Kerja untuk perdagangan dan investasi. Yang akan mensupervisi pelaksanaan kerja sama perdagangan dan investasi, dan sekaligus menyelesaikan jika terdapat masalah yang terkait dengan perdagangan dan investasi. "
Lebih lanjut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan, dalam pertemuan kedua kepala Negara, Presiden Joko Widodo menyampaikan usulan terkait pengembangan kerja sama bidang perkereta-apian. Presiden Joko Widodo berharap akan ada tindak lanjut dari pertemuan pihak PT Industri Kereta Api Indonesia dengan pihak Sri Lanka terkait ekspor gerbong dari Indonesia ke Sri Lanka. (Ndy)
Presiden Joko Widodo membuka Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia, Selasa (23/1) di Aula Gedung Gatot Subroto, markas besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Dalam sambutannya, Presiden menggaris bawahi telah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan pesta demokrasi yang aman dan damai, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Hal ini, menurut Presiden menunjukkan telah meningkatnya kesadaran dan kedewasaan masyarakat dalam berpolitik, sekaligus menunjukkan kinerja positif TNI dan Polri dalam mengamankan penyelenggaraan pemilihan umum, baik kepala daerah maupun Presiden, Wakil Presiden dan Legislatif.
Meskipun demikian Presiden mengingatkan seluruh jajaran TNI dan Polri untuk tetap mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kedewasaan dalam berpolitik. Hal ini dimaksudkan untuk dapat memastikan seluruh penyelenggaraan pesta demokrasi di Indonesia dapat berjalan dengan aman dan damai.
Insert : Namun demikian kita tidak boleh terlena. Kita harus terus mengajak seluruh komponen bangsa untuk terus meningkatkan kedewasaan kita dalam berdemokrasi. Untuk terus selalu menjaga persaudaraan, keamanan, dan ketertiban kita. Dan selalu waspada terhadap dinamika yang ingin mengganggu Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Rapat Pimpinan TNI-Polri bertemakan "Dilandasi dengan Sinergi, Soliditas dan Profesionalitas, TNI-Polri Siap Mengamankan Pilkada Serentak 2018 dan Tahapan Pemilu 2019, dalam Rangka Menjamin Kelangsungan Pembangunan Nasional". Rapat tersebut dihadiri oleh 359 orang Pejabat Tinggi yang terdiri dari 180 orang Pejabat Tinggi TNI dan 179 orang Pejabat Tinggi Polri.
Dalam kesempatan tersebut Presiden didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Moeldoko, serta Jaksa Agung HM Prasetyo. (Ndy)
Jakarta (VOI NEWS) - Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis bertemu Presiden Joko Widodo, Selasa di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Mattis yang didampingi Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan disambut oleh Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia AM Fachir. Usai bertemu Presiden, Mattis menyampaikan dirinya bersama Presiden Joko Widodo mendiskusikan berbagai hal terkait kemitraan Indonesia dan Amerika Serikat. (ndy)