Pulau Bali masih menjadi daerah tujuan wisata yang diminati masyarakat Slowakia, meskipun tersiar berita tentang Gunung Agung. Counsellor Penerangan Sosial dan Budaya Kedutaan Besar RI Bratislava, Lely Meiliani, kepada Antara, Kamis (1/2) mengatakan, hal tersebut tercermin dari banyaknya pertanyaan pengunjung stan Indonesia di International Travel Fair Slovakiatour 2018 di gedung expo Incheba, Bratislava, Slowakia, baru- baru ini. Duta Besar RI untuk Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso Asmady, mengatakan, selain Bali, tujuan wisata di Sumatra juga menjadi incaran warga Slowakia. Untuk itu, Kedutaan Besar RI Bratislava mengundang tur operator asal Sumatra Utara, Ravelino Tour dan Dewi-Mustika Tour, mempromosikan destinasi wisata Sumatra Utara, khususnya Danau Toba dan sekitarnya. Menurut Presiden Incheba, Alexander Rozin, Indonesia memiliki potensi besar menarik wisatawan mancanegara asal Eropa Tengah dan Timur. Sehingga keikutsertaan kembali Indonesia sangat diapresiasi. antara
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Agus Rahardjo, mengapresiasi diluncurkannya Programa 4 Ensiklopedi Budaya Ke-Indonesiaan di Radio Republik Indonesia. Ia mengajak Lembaga Penyiaran Publik RRI bersama-sama dengan lembaga antikorupsi memberantas korupsi. Hal itu disampaikan Agus Rahardjo di acara peluncuran ‘Programa 4 Ensiklopedi Budaya Ke-Indonesiaan', di Galeri Triprasetya RRI Jakarta, Rabu (31/1). Ia menegaskan, sangat penting untuk terus mensosialisasikan budaya antikorupsi, karena masyarakat cenderung santai dan tidak menjadikan korupsi sebagai ancaman besar untuk Negara.
“ Dalam Pro4 FM ini, tolong budaya antikorupsi disosialisasikan. Karena ini penting. Saya selalu mengajak di banyak kesempatan. Rasa-rasanya kita sebagai warga bangsa masih santai, tidak merasa korupsi sebagai ancaman. Jadi hanya menjadi penonton, hanya menjadi mendengarkan “.
RRI meluncurkan ‘Programa 4 Ensiklopedi Budaya Ke-Indonesiaan' sebagai upaya untuk menggali, memperkenalkan, melestarikan dan mengembangkan budaya di kalangan anak-anak muda. Pengemasannya sesuai dengan kebutuhan anak muda, misal, lagu daerah dipadukan dan diaransemen dengan genre musik lain seperti jazz, dan hip hop. Kbrn
Pemerintah menetapkan kebijakan untuk menyederhanakan tata niaga melalui pergeseran pengawasan ketentuan barang yang terkena Larangan dan/atau Pembatasan (Lartas) dari kawasan pabean atau border ke luar pabean atau post border.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, bahwa Kebijakan tersebut bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat arus barang di pelabuhan, serta akan mulai berlaku 1 Februari 2018 melalui sistem Indonesia National Single Window (INSW).
Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, mekanisme paling mudah untuk menurukan jumlah barang yang diperiksa di pelabuhan yaitu dengan memangkas barang apa saja yang memang harus diperiksa di kawasan pabean atau border, dan mana barang yang dapat diperiksa di luar kawasan pabean atau post border.
"Penurunan jumlah produk yang diawasi di border ini karena banyak perusahaan yang berhitung ketika barang mereka masuk ke pelabuhan dan butuh waktu misalkan tiga hari, biaya menyimpang barang akan naik yang berpengaruh pada harga akhir produk," ujar Darmin dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (31/1/2018).
Menko Darmin mengatakan, kebijakan tersebut bertujuan untuk mendorong daya saing industri yang membutuhkan bahan baku impor, daya saing ekspor dan efisiensi kebutuhan konsumsi, pemerintah menerapkan kebijakan baru di perbatasan yang terkait dengan pintu masuk barang impor.
Selain itu, kebijakan ini sekaligus merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam kerjasama perdagangan internasional serta mendukung kelancaran arus barang ekspor-impor di pelabuhan.
"Dweeling time atas perbaikan Lartas ini berkurang antara 0,9-1,1 hari dari waktu yang biasa dibutuhkan pada saat pemeriksaan barang diborder," ujar Darmin.
Di sisi lain, Indonesia National Single Window atau INSW dan Bea Cukai saat ini juga akan melakukan pemantauan dwelling time setiap harinya secara langsung di border-border besar seperti Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Emas, Pelabuhan Belawan, Tanjung Perak, dan Pelabuhan Soekarno Hatta di Makassar.
Direktur Bea dan Cukai Heru Pambudi terkait perusahaan yang mendapat kemudahan dalam pemeriksaan HS di masing-masing tempat mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan pemeriksaan dan verifikasi untuk memastikan agar perusahaan tersebut tidak "bermain" terkait produk impornya.
"Kita akan juga mengukur tingkat penurunan dwelling time ini tidak hanya dari sisi atau parameter klasifikasi barang atau HS, tetapi juga kita akan memantau dari real container yang ada di pelabuhan," ujar Heru kepada wartawan di kantor Presiden pada Rabu (31/1/2018) petang. (kbrn/rri.co.id)
Presiden Joko Widodo menerima kedatangan delegasi Menteri Pertahanan (Menhan)Korea Selatan Song Young Moo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu(31/1).
Presiden yang didampingi Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu dan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menerima Menteri Song didampingi oleh Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Taiyong dan Kepala Staf Menteri Brigadir Jenderal Jeong Hae II serta penterjemah Min Seonhee.
Menhan Ryamizard, usai mendampingi Presiden mengungkapkan pertemuan Presiden dengan delegasi Menhan Korea Selatan ini membahas peningkatan kerjasama di semua bidang.
"Kerjasama dalam bidang apapun, termasuk kalau Kemenhan dalam bidang pertahanan termasuk alutsista," kata Ryamizard.
Dalam pertemuan itu, Menhan Korea Selatan melaporkan kegiatannya selama di Indonesia kepada Presiden Joko Widodo.
"Kan laporan beliau ke Presiden. Beliau kemarin lihat pembuatan kapal selam. selain itu juga menyampaikan salam dari Presiden (Korea Selatan)," katanya.
Ryamizard juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo berjanji akan berkunjung kembali ke Korea Selatan pada tahun ini.
Sementara itu, Menhan Republik Korea Song Young Moo menyampaikan bahwa berdasarkan pertemuan kedua pemimpin negara tahun lalu, bersepakat untuk meningkatkan hubungan kedua negara menjadi kemitraan strategis khusus.
“Berdasarkan kesepakatan tersebut kami akan melakukan kerja sama yang lebih erat di berbagai bidang termasuk pertahanan, diplomasi, dan juga industri pertahanan. Dan kami akan berjalan beriringan dengan Indonesia dan juga Indonesia merupakan negara yang sangat penting bagi Korea Selatan,” jelas Menhan Song. (nouva/setkab&antara)