Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) mendukung kerjasama penanganan sampah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan Norwegia dan Denmark. Kerja sama tersebut berfokus pada penanganan sampah plastik yang mengalir ke laut. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Kedaulatan Kemaritiman Kemenko Maritim Arif Havas Oegroseno di sela – sela kunjungan ke Pintu Air Manggarai di Jakarta, Selasa 30 Januari 2018. Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Rasmus A Kristensen dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Vegard Kalee, dan Perwakilan World Bank di Indonesia, Rodrigo Chavez.
“ Jadi, pagi ini kita melakukan kerjasama dengan DKI Jakarta, dengan World Bank, dengan Pemerintah Norway, dan juga dengan Pemerintah Denmark, dimana kita mempunyai satu program khusus di bidang penanganan sampah, terutama sampah plastik yang sampai ke laut“.
Arif Havas Oergoseno menambahkan penanganan sampah, khususnya sampah plastik harus dilakukan sesegera mungkin dan tidak bisa ditunda lagi. Pemerintah Indonesia menurutnya telah mendukung pengelolaan sampah di tiap-tiap daerah. Pemerintah pusat telah menganggarkan 1 miliar Dollar Amerika Serikat selama lima tahun untuk pengelolaan sampah. (voi/Rezha)
Kedutaan Besar Republik Indonesia Bratislava bekerja sama dengan Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) dan KADIN Sumut mengadakan serangkaian kegiatan promosi kopi Indonesia yang bertema Indonesian Coffee Experience dalam rangkaian International Travel Fair (ITF) Slovakiatour dan Danubius Gastro Fair 2018, di KBRI Bratislava, Slowakia, akhir pekan Januari.
Counsellor Pensosbud KBRI Bratislava. Lely Meiliani kepada Antara, Rabu mengatakan acara diawali dengan presentasi pengenalan kopi Indonesia oleh Daroe Handoyo, Wakil Ketua AKSI.
Kepada undangan dipaparkan mengenai sejarah kopi Indonesia sejak penanaman biji kopi pertama pada tahun 1696 hingga menjadi negara pengekspor kopi dunia. Selain itu juga disampaikan mengenai wilayah perkebunan kopi di Indonesia, varietas jenis kopi , dan proses pengolahan kopi.
Pada kesempatan itu juga, digelar berbagai jenis kopi (Gayo, Lintong, Sidikalang, Ciwidey, Blawen, Kintamani, Flores, Toraja, Papua dan kopi luwak), dan jenis teh (teh prendja, tong jie, sosro, sari wangi, dan teh gopek) untuk dicicipi dan dinikmati dengan penyajian khas Indonesia.
Para undangan dengan antusias menyambut presentasi disampaikan dan mengetahui varietas kopi Indonesia beragam dan berbagai jenis rasa.
Promosi kopi membuka mata betapa kayanya Indonesia, bahkan sejumlah hadirin merasakan jenis-jenis kopi dan teh yang merupakan kekayaan Indonesia. Mereka melihat kopi dan teh Indonesia memiliki ruang cukup besar di pasar Slowakia mengingat warganya memiliki kebiasaan atau kesukaan meminum kopi (3-5 gelas per hari).
Kepala Kantor Kepresidenan Slowakia, yang disertai Direktur Politiknya, Vic Koziak, Stefan Rozkopal, ketika diwawancarai oleh wartawan mengatakan ?kopi Indonesia harus hadir di Slowakia.
Hadir pada acara penikmat kopi, Duta Besar dari Jepang, Turki, Palestina dan Konsul Kehormatan untuk Afrika Selatan, KADIN Slowakia, CEO Asosiasi Wirausaha Slowakia, pimpinan pengusaha cafe and restaurant, CEO dari perbankan, Ketua Organisasi Wanita Internasional, pimpinan tur operator, dan media setempat.
Pada saat itu juga diadakan pertemuan business to business dengan para pengusaha untuk menjajaki peluang bisnis dan perluasan pasar kopi dan teh Indonesia di Slowakia.
Antusiasme terlihat ketika AKSI melakukan presentasi dan menyajikan kopi di panggung utama ITF Slovakiatour 2018. Pengunjung di Incheba berkesempatan mencicipi cita rasa kopi Indonesia.
Dubes Indonesia untuk Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso mendorong seluruh pihak untuk tidak ragu-ragu masuk ke pasar Slowakia. Pengusaha kopi, pemilik kebun kopi, importir kopi di Uni Eropa, pemilik restoran Indonesia di Slowakia (Makan Restaurant dan Yusuf?s Kitchen), KADIN Sumatera Utara, serta KBRI Bratislava dan AKSI sepakat mengenai strategi dan pemasaran kopi di Bratislava.
Selain itu, terdapat wacana menjadikan Bratislava sebagi pilot project untuk pusat pemasaran produk-produk Indonesia dengan menjadikan kedua restoran tersebut sebagai pusat informasi produk-produk Indonesia. (ant)
Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok-RRT untuk Indonesia Xiao Qian mengemukakan nilai perdagangan Tiongkok-Indonesia meningkat dengan mencapai 63,3 miliar dolar AS sepanjang 2017.
"Nilai perdagangan Tiongkok-Indonesia meningkat 18 persen dibanding tahun 2016," kata Duta Besar RRT untuk Indonesia Xiao Qian dalam konferensi pers Ekspo Impor Internasional China di Gedung Kedutaan Besar RRT untuk Indonesia, Jakarta, Selasa.
Dia menuturkan perdagangan kedua negara terus meningkat. Dia berharap semakin banyak perusahaan Indonesia yang mengekspor barang berkualitas ke Tiongkok.
Nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok pada 2017 mencapai 28,5 miliar dolar AS atau meningkat sebanyak 35 persen dibanding tahun 2016. Sementara nilai impor Indonesia dari Tiongkok mencapai 34,8 miliar dolar AS, atau naik 8,3 persen.
Indonesia mengekspor barang ke Tiongkok antara lain batubara, minyak sawit, karet, sarang bururng, kelapa, kopi, ukiran kayu, batu permata dan kerupuk udang.
Selain itu, jumlah turis Tiongkok ke Indonesia mencapai dua juta orang pada 2017 ke sejumlah tujuan wisata di Tanah Air seperti Bali dan Manado. Dubes Xiao Qian mengatakan angka tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang tahun-tahun sebelumnya.
Menurutnya, Indonesia memiliki banyak tempat wisata yang indah dan menarik lainnya yang dapat dieksplorasi bersama.
Apalagi, dia mengatakan hubungan Tiongkok-Indonesia semakin erat dalam mendorong berbagai upaya untuk membawa kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi bagi masing-masing negara. Hal itu ditunjukkan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo yang telah lima kali ke Tiongkok selama tiga tahun terakhir.
Dia mengajak semua pihak untuk terus membangun hubungan yang semakin maju dan mendalam antara kedua negara. (ant)
Direktorat Asia Tenggara Kementerian luar negeri RI berupaya untuk merealisasikan kerjasama digital economy antara Indonesia dan Singapura. Kerja sama ini dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong tahun lalu dalam sebuah pertemuan bilateral dalam rangka 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Singapura. Diharapkan dengan adanya kerjasama tersebut, digital economy Indonesia dapat semakin berkembang di masa yang akan datang. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Kerjasama Asia Tenggara Kemlu RI, Denny Abdi dalam wawancara khusus bersama Voice of Indonesia di Jakarta, Senin, 29 Januari 2018.
“ Dasar pemikirannya adalah Singapura sangat maju dan memiliki hampir semua faktor yang menjadikan dia sebagai digital hub. Sebaliknya Indonesia memiliki tenaga – tenaga kerja muda yang kreatif yang merupakan persyaratan utama untuk menjadikan sebuah negara maju dalam digital economy. Nah ini dalam satu atau dua tahun kedepan kita akan realisasikan bagaimana kita bisa bekerja sama dengan Singapura untuk memperkuat digital economy Indonesia“.
Indonesia dan Singapura saat ini berkomitmen untuk saling meningkatkan kerja sama yang intensif di bidang ekonomi dengan digital economy sebagai salah satu prioritasnya. Digital economy diyakini memiliki potensi besar bagi kemajuan ekonomi Indonesia dan Singapura. (voi/Rezha)