Akbar

Akbar

31
October

 

(voinews.id)- Komite Kontra-Terorisme Dewan Keamanan PBB  menyerukan "nol toleransi" untuk terorisme. Dalam pertemuan khusus yang digelar di India, komite juga menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya penggunaan teknologi baru dan yang sedang berkembang yang bertujuan untuk terorisme.

Pertemuan itu dihadiri oleh perwakilan dari 15 anggota negara Dewan Keamanan PBB dan pakar kontra-terorisme dari seluruh dunia. Komite kembali menegaskan bahwa terorisme jangan disangkutpautkan dengan agama, kebangsaan, peradaban atau kelompok etnik.

"(Komite) dewan dengan rasa prihatin mencatat peningkatan penggunaan, di masyarakat global, Internet dan informasi lainnya serta teknologi komunikasi, oleh teroris dan pendukung mereka, termasuk platform media sosial, untuk tujuan teroris, seperti perekrutan dan hasutan untuk melakukan aksi teroris serta pendanaan, rencana dan persiapan aksi mereka," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri India.

Komite PBB menggarisbawahi perlunya untuk secara efektif melawan cara-cara kelompok teror Al Qaida dan ISIS serta afiliasi mereka yang menggunakan narasinya untuk menghasut dan merekrut orang lain melakukan aksi teroris.

 

Sumber: Anadolu

31
October

 

(voinews.id)- Jumlah korban tewas terimpit dalam kerumunan yang merayakan Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan pada Sabtu (29/10) malam meningkat menjadi 153, dari semula 59 jiwa. Seorang pejabat di Badan Pemadam Kebakaran Nasional mengatakan pihaknya masih mencari tahu jumlah pasti orang yang terluka karena area itu masih kacau.

31
October

 

(voinews.id)- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun Twitter resminya @Jokowi menyampaikan duka cita terhadap korban tragedi perayaan Halloween, di Itaewon, Korea Selatan (Korsel). "Turut berduka cita atas tragedi di Seoul. Belasungkawa mendalam bagi mereka yang kehilangan orang-orang terkasih," demikian cuit Presiden Jokowi.

Pada Sabtu (29/10) sekitar pukul 22.00 waktu setempat di kawasan Itaewon, Seoul, Korsel ratusan orang mengalami henti jantung setelah ribuan orang memadati jalan sempit untuk merayakan pesta Halloween.

"Indonesia berduka bersama dengan rakyat Korea Selatan dan kami berharap para korban yang terluka dapat cepat pulih," ujar Presiden Jokowi. Kedutaan Besar RI di Seoul menyebutkan ada dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam tragedi Itaewon, namun sudah mendapat perawatan di rumah sakit dan kembali ke kediaman mereka.

Seorang WNI berinisial AR sempat dirawat di Korea University Anam Hospital dan sudah keluar dari RS dalam keadaan baik, sedangkan seorang WNI lain dengan inisial CA juga telah menerima perawatan di RS Seobuk atas luka ringan yang dideritanya dan telah kembali ke kediamannya .

Berdasarkan pemberitaan di berbagai media nasional Korsel, saat ini terdapat sekitar 151 korban jiwa dan 76 korban luka. Jumlah tersebut dikhawatirkan akan bertambah karena hingga Minggu (30/10) pukul 14.00 waktu setempat setidaknya ada 3.480 laporan orang hilang yang diterima. Sebanyak 3.493 melalui panggilan telepon dan 87 berupa kunjungan.

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol telah mengadakan rapat darurat dan memerintahkan aksi cepat tanggap kepada seluruh jajarannya untuk mengevakuasi para korban, mencegah terjadinya korban tambahan dan menjaga situasi di lokasi kejadian. Gambar-gambar di media sosial memperlihatkan ratusan orang, yang memadati gang sempit dan miring itu, terjepit serta tidak bisa bergerak. Sementara itu, para petugas penanganan darurat serta kepolisian berupaya untuk membebaskan mereka dari himpitan.

Gambar-gambar lain menunjukkan keadaan kacau ketika para petugas damkar dan warga menangani puluhan orang yang tampaknya tidak sadarkan diri. Seorang saksi mata Reuters mengatakan kamar jenazah didirikan di sebuah gedung di seberang lokasi kejadian. Korban tewas itu kemudian terlihat diangkut dengan tandu-tandu beroda dan dipindahkan ke sebuah gedung pemerintah untuk diidentifikasi, menurut saksi mata tersebut. Pesta Halloween itu merupakan yang pertama kalinya digelar dalam tiga tahun, setelah Korsel mencabut pembatasan COVID-19 dan larangan berkumpul. Itaewon merupakan distrik yang populer di kalangan anak muda Korea Selatan dan pengunjung asing.

 

antara

31
October

(voinews.id)- Para pemimpin dunia menyampaikan ucapan belasungkawa atas insiden tragis yang terjadi saat perayaan Halloween di distrik Itaewon, Seoul. Sedikitnya 24 warga negara asing dari 14 negara termasuk di antara mereka yang tewas akibat berdesakan dan terinjak-injak di tempat hiburan malam yang populer di kalangan warga Korea Selatan dan orang asing.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan masa berkabung nasional pada Minggu setelah pesta Halloween pada Sabtu malam itu menewaskan sekitar 153 orang. Mereka yang tewas termasuk warga dari China, Iran, Rusia, Amerika Serikat, Australia, Uzbekistan, Vietnam, Kazakhstan, Austria, Sri Lanka, Thailand, Norwegia dan Prancis, demikian kantor berita Yonhap melaporkan.

"Atas nama pemerintah dan rakyat China, saya ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga mereka dan yang terluka," kata Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pernyataan, menurut Xinhua.

Xi mengatakan beberapa warga China juga terluka, dan berharap Korea Selatan "akan melakukan segala upaya untuk menyembuhkan dan menangani peristiwa tersebut." Sementara Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden mengirimkan belasungkawa mereka dengan menulis: "Kami berduka dengan rakyat Republik Korea dan mengirimkan harapan terbaik kami untuk pemulihan segera semua orang yang terluka.

" Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mencuit: "Semua pikiran kami bersama mereka yang sedang menghadapi peristiwa ini dan semua warga Korea Selatan pada saat yang sangat menyedihkan ini." Dua warga negara Jepang, wanita berusia dua puluhan dan seorang wanita lain berusia antara 10 dan 19, dipastikan tewas dalam insiden itu, kata seorang pejabat di kementerian luar negeri Jepang.

"Saya sangat terkejut dan sangat sedih dengan hilangnya banyak nyawa yang berharga, termasuk anak-anak muda dengan masa depan yang cerah, sebagai akibat dari kecelakaan yang sangat tragis itu," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam sebuah pernyataan. Seorang warga Norwegia dipastikan tewas dalam peristiwa itu, kata juru bicara kementerian luar negeri Norwegia, yang menolak memberikan rincian.

"Saya sangat terpukul dengan berita tentang insiden mengerikan sehubungan dengan perayaan Halloween di Seoul," kata Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt dalam sebuah pernyataan. "Ucapan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan sahabat yang kehilangan orang yang mereka cintai.

Hati saya bersama mereka yang terkena dampak tragedi ini." Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga mencuit "Saya mengucapkan rasa duka kepada semua orang yang terkena dampak tragedi ini, dan berharap pemulihan yang cepat dan penuh bagi mereka yang terluka." Pemimpin Katolik Paus Fransiskus, yang berbicara kepada umat di Lapangan Santo Petrus pada Minggu, mengatakan "Kami juga berdoa bagi mereka, terutama kaum muda, yang meninggal semalam di Seoul karena berdesak-desakan."

 

Sumber: Reuters