Akbar

Akbar

02
June


(voinews.id)Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo menghabiskan malam bersama masyarakat dengan menonton Konser Kebangsaan yang menghadirkan grup musik Slank dan Kla Project di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu malam (1/6).

Konser Kebangsaan membumikan Pancasila dari NTT untuk Nusantara itu digelar di Stadion Marilonga Ende pada malam terakhir kunjungan dia di NTT, sebagaimana dikutip dari keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

Dengan mengenakan jaket berwarna merah berlogo G20, Jokowi hadir di stadion sekira pukul 21.25 WITA. Ia beserta Iriana menyapa masyarakat yang hadir, sembari berjalan memasuki Stadion Marilonga.

Mereka berdua menikmati alunan musik Slank. Sesekali Jokowi menggerakkan kepala dan kakinya mengikuti irama lagu yang dimainkan. Grup musik legendaris itu membawakan 17 lagu dalam Konser Kebangsaan.

Saat Slank menyanyikan lagu terakhir dalam konser itu, Jokowi beranjak dari kursi menuju panggung utama untuk menyampaikan apresiasi atas penampilan mereka.

Ia juga menikmati penampilan dari Kla Project yang membawakan delapan lagunya. Ketika Katon Bagaskara menyanyikan lagu Tentang Kita, dia menuruni panggung dan bersalaman dengan Jokowi dan Iriana, yang juga turut larut dalam alunan lagu-lagu Kla Project.

Setelah penampilan akhir dari Kla Project, mereka berdua meninggalkan Stadion Marilonga.

 

antara

01
June

 

(voinews.id)Presiden RI Joko Widodo bertindak sebagai inspektur pada Upacara Kenegaraan Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/6) pukul 07.56 Wita. Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menggunakan pakaian adat Kabupaten Ende. Upacara Kenegaraan Peringatan Hari Lahir Pancasila di Kabupaten Ende ini dihadiri oleh sejumlah tamu, baik dari kementerian/lembaga, TNI, Polri, kejaksaan, pejabat Pemerintah Provinsi NTT dan kabupaten/kota, tokoh agama, serta tamu luar negeri dengan jumlah terbatas.

 

antara

01
June

 

(voinews.id)Rusia memperluas penangguhan pasokan gasnya ke Eropa pada Selasa (31/5/2022) dengan Gazprom mengatakan akan mematikan pasokan ke beberapa negara "tidak bersahabat" yang telah menolak untuk menerima skema pembayaran rubel-untuk-gas Moskow. Langkah raksasa gas Rusia itu adalah pembalasan terbaru terhadap sanksi Barat yang dijatuhkan pada Moskow setelah invasi 24 Februari ke Ukraina, meningkatkan pertempuran ekonominya dengan Brussels dan mendorong harga gas Eropa lebih tinggi. Gazprom mengatakan pada Selasa (31/5/2022) bahwa pihaknya telah sepenuhnya memutuskan pasokan gas ke pedagang gas Belanda, GasTerra. Kemudian dikatakan juga akan berhenti pada 1 Juni aliran gas ke Orsted Denmark dan Shell Energy untuk kontrak pasokan gas ke Jerman, setelah keduanya gagal melakukan pembayaran dalam rubel. Pengumuman tersebut menyusul kesepakatan Senin (30/5/2022) oleh para pemimpin Uni Eropa untuk memotong impor Uni Eropa dari minyak Rusia sebesar 90 persen pada akhir tahun, yang merupakan tanggapan terberat blok itu terhadap invasi. GasTerra, yang membeli dan memperdagangkan gas atas nama pemerintah Belanda, mengatakan telah mengontrak di tempat lain untuk 2 miliar meter kubik (bcm) gas yang diperkirakan akan diterima dari Gazprom hingga Oktober. "Ini belum dilihat sebagai ancaman terhadap pasokan," kata juru bicara Kementerian Perekonomian Pieter ten Bruggencate, dikutip dari Reuters. Orsted, yang juga mengatakan tidak ada risiko langsung untuk pasokan gas Denmark, mengatakan pada Selasa (31/5/2022) akan beralih ke pasar gas Eropa untuk mengisi kesenjangan. "Gas untuk Denmark harus, sebagian besar, dibeli di pasar gas Eropa. Kami berharap ini bisa terjadi," kata Kepala Eksekutif Orsted Mads Nipper dalam sebuah pernyataan tak lama setelah pengumuman Gazprom. Patokan kontrak gas bulan depan naik sekitar 5,0 persen pada Selasa (31/5/2022) sore menjadi sekitar 91,05 euro/MWh tetapi tetap jauh di bawah level tertinggi di atas 300 euro/MWh yang dicapai pada awal Maret. "Sementara pasar sebagian besar memperkirakan kedua perusahaan akan terputus, perkembangan ini akan membuat keseimbangan pasokan-permintaan jauh lebih ketat," kata analis ICIS Tom Marzec-Manser di Twitter. Aliran gas Rusia ke Jerman melalui pipa Nord Stream turun pada Selasa (31/5/2022) yang menurut para analis kemungkinan karena terputusnya jaringan ke Belanda. Moskow telah menghentikan pasokan gas alam ke Bulgaria, Polandia dan Finlandia dengan alasan penolakan mereka untuk membayar dalam rubel Rusia, permintaan yang dibuat sebagai tanggapan terhadap sanksi Barat yang telah mengisolasi Rusia. Namun demikian, perusahaan Jerman, Italia dan Prancis mengatakan mereka akan terlibat dengan skema untuk mempertahankan pasokan. Pemotongan pasokan telah mendorong harga gas yang sudah tinggi, inflasi turbocharging dan mendorong pemerintah dan perusahaan Eropa untuk mengejar sumber alternatif dan infrastruktur untuk menanganinya, termasuk unit penyimpanan dan regasifikasi terapung (FSRU). Eropa telah bergegas untuk mengisi lokasi penyimpanan gasnya menjelang musim dingin, waspada terhadap pemotongan pasokan Rusia, yang biasanya menyediakan sekitar 40 persen gas Eropa. Penyimpanan gas Belanda sekarang sekitar 37 persen penuh, data dari Gas Infrastructure Europe menunjukkan. Pemerintah Belanda pekan lalu mengatakan akan meningkatkan subsidi menjadi 406 juta euro untuk mendorong perusahaan mengisi fasilitas Bergermeer, salah satu fasilitas penyimpanan gas akses terbuka terbesar di Eropa. Penyimpanan gas Denmark saat ini 55 persen penuh dan akan dapat memasok semua pelanggan gas Denmark dan Swedia selama lima bulan jika pasokan dari Jerman terputus, sepucuk surat dari menteri energi Denmark Dan Jorgensen kepada parlemen menunjukkan.

 

antara

01
June

 

(voinews.id)Ukraina telah mengidentifikasi lebih dari 600 warga Rusia yang disangka melakukan kejahatan perang, dan sekitar 80 di antaranya telah mulai diadili, kata Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova, Selasa (31/5). Daftar tersangka itu mencakup "petinggi militer, politikus dan agen propaganda Rusia", katanya dalam konferensi pers di Den Haag, Belanda. Venediktova mengatakan Estonia, Latvia, dan Slovakia telah memutuskan untuk bergabung dengan tim investigasi internasional di Ukraina. Tim tersebut awalnya dibentuk oleh Ukraina, Lithuania, dan Polandia pada Maret untuk melakukan pertukaran informasi dan investigasi atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan. Mereka bekerja bersama Mahkamah Pidana Internasional (ICC), yang memulai penyelidikan atas dugaan kejahatan perang di Ukraina pada awal Maret. Jaksa ICC Karim Khan telah mengerahkan tim beranggotakan 42 penyidik, pakar forensik, dan personel pendukung ke Ukraina. Dia mengatakan pada Selasa bahwa ICC sedang mengusahakan pembukaan kantor di Kiev untuk mendukung penyelidikan. Venediktova mengatakan dukungan internasional sangat penting bagi Ukraina untuk menyelidiki semua kemungkinan kejahatan perang. "Kita harus mengumpulkan dan melindungi semua hal dengan cara yang benar. Bukti-bukti harus bisa diterima di pengadilan mana pun," katanya. Rusia membantah telah menarget warga sipil ataupun terlibat dalam kejahatan perang selama melancarkan agresi, yang mereka sebut sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

 

Sumber: Reuters