Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa, gagal menghasilkan Resolusi yang menentang penggunaan kekerasan oleh Israel terhadap warga sipil Palestina. Rancangan resolusi itu tidak terwujud akibat veto yang digunakan Amerika Serikat. Rancangan resolusi yang diusulkan oleh Kuwait, dimentahkan oleh Amerika Serikat. Sebagaimana dikatakan Duta Besar Amerika Serikat di PBB, Nikki Haley, draft resolusi itu tidak berimbang isinya, karena tidak menyebut kelompok Hamas Palestina. Menurut Amerika Serikat, Hamas tidak dapat begitu saja dikesampingkan atas kekerasan yang terjadi di jalur Gaza. Amerika Serikat menuduh Hamas sebagai kelompok teroris yang harus bertanggung jawab atas kondisi memprihatinkan yang terjadi di Gaza. Rancangan resolusi untuk menentang tindakan kekerasan Israel kepada warga sipil Palestina yang diinisiasi Kuwait akhir pekan lalu, telah mendapat dukungan anggota tetap Dewan Keamanan yaitu Prancis, Rusia dan Tiongkok.
Anggota lain yang mendorong disahkannya rancangan Resolusi itu adalah Pantai Gading, Kazakhstan, Bolivia, Peru, Swedia dan Guyana Ekuatorial. Sementara AS menjadi satu-satunya yang menolak, sedangkan Inggris, Belanda, Polandia dan Ethiopia abstain. Sebagaimana diketahui Resolusi Dewan Keamanan PBB baru dapat disahkan manakala mendapatkan suara sedikitnya Sembilan serta tidak ada satupun dari kelima anggota tetap Dewan Keamanan yang menggunakan vetonya. Menyusul gagal disyahkannya resolusi yang mengecam Israel, Amerika Serikat yang merupakan sekutu utama Israel, mengajukan draft tandingan. Pendukung utama Israel itu menyatakan bahwa Hamas bersalah atas kekerasan di jalur Gaza. Faktanya, hanya Amerika Serikat yang mendukung draf yang dibuatnya sendiri, sedangkan 3 menolak dan 10 anggota lainnya abstain.
Amerika Serikat yang merupakan sekutu dan pendukung utama Israel, akan selalu menjadi hambatan berbagai upaya untuk menekan Israel. Kekuatan vetonya di Dewan Keamanan PBB, akan selalu dimanfaatkannya untuk menggolkan setiap resolusi yang merugikan Israel. Sejak Donald Trump memegang tampuk kekuasaan, dukungan kepada Israel semakin nyata dan menguat. Konflik di perbatasan Israel Palestinapun terjadi sebagai akibat dari penempatan kedutaan Amerika Serikat di Yerussalem. Gagalnya resolusi Dewan Keamanan PBB, bisa jadi akan semakin membuat Israel merasa lebih bebas melakukan tindakan kekerasan kepada warga sipil Palestina.
Menteri Negara Urusan Keluarga dan Pemuda Hongaria Ms. Katalin Novák, mengungkapkan terima kasih dan penghargaannya kepada Dubes RI yang telah mendonasikan hasil Charity dari Indonesian Days and Charity Bazaar 2018. Ungkapan tersebut disampaikan melalui suratnya yang ditujukan kepada Dubes RI, Wening Esthyprobo Fatandari. Beberapa minggu lalu, Dubes RI telah menyampaikan donasi kepada lembaga Early Intervention Center Budapest (Budapesti Korai Fejlesztő Központ) sebuah yayasan yang menangani dan menyediakan pendidikan usia dini terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang berusia 0- 5 tahun. Sumbangan sebesar 400.000 Hungarian Forint atau senilai Rp. 20.000.000 tersebut merupakan hasil pengumpulan 10 persen keuntungan yang diperoleh para peserta bazaar dari kegiatan Indonesian Days and Charity Bazaar (IDCB) 2018 yang dilaksanakan selama 2 hari pada 5 – 6 Mei 2018 lalu di KBRI Budapest.
Terobosan Duta Besar Budapest Perkenalkan Produk Indonesia Pada Annual Rice Table DinnerNetherlands- Hungarian Chamber Of Commerce.
Duta Besar RI untuk Hongaria, Wening Esthyprobo untuk ketiga kalinya mendapat undangan kehormatan dalam kegiatan tahunan Charity Rice Table Dinner oleh Netherlands-Hungarian Chamber of Commerce (Dutcham) yang diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2018 di Hotel Marriott Budapest. Tak seperti tahun yang sudah-sudah Dubes RI memanfaatkan kegiatan tersebut untuk promosi produk-produk Indonesia utamanya yang sudah tersedia di Belanda. Sebelum acara tersebut KBRI Budapest berkoordinasi dengan Indonesian Trade Promotion Center ITPC Budapest menyelenggarakan kegiatan Trilateral Business Meeting di KBRI Budapest. Indonesia mengundang counterpart dan pelaku bisnis di Hongaria serta Duta Besar Belanda untuk Hongaria Mr. Renne Van Hell dan anggota Dutcham. Pertemuan trilateral ini secara langsung memperkenalkan pelaku bisnis Hongaria dengan importir produk Indonesia yang berada di Belanda. Ia berharap pengusaha Hongaria akan mengetahui bahwa sebagian besar produk unggulan Indonesia bisa didapatkan dengan mudah di Belanda dan secara tidak langsung membuka jalan masuknya lebih banyak produk Indonesia ke Hongaria.
Dubes RI Ajak Masyarakat Indonesia Di Hongaria Untuk Praktekkan Nilai - Nilai Ramadhan Pada Kehidupan Sehari-hari.
KBRI Budapest pada 2 Juni 2018 mengadakan kegiatan Memperingati Hari Turunnya Al-Quran (Nuzulul Quran) di KBRI Budapest. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan kegiatan buka puasa bersama yang dihadiri oleh seluruh keluarga besar KBRI Budapest, masyarakat, diaspora, mahasiswa, pelajar dan tenaga kerja terampil Indonesia yang sedang bertugas di Hongaria.Selama bulan Ramadhan, KBRI Budapest secara rutin melakukan kegiatan Buka Puasa Bersama yang dilakukan setiap akhir pekan. Kegiatan buka bersama mingguan tersebut dibuat secara swadaya dari seluruh staf KBRI dan ITPC Budapest serta masyarakat Indonesia di Hongaria dan tidak menggunakan anggaran KBRI Budapest.
Menteri Negara Urusan Keluarga dan Pemuda Hongaria Ms. Katalin Novák, mengungkapkan terima kasih dan penghargaannya kepada Dubes RI yang telah mendonasikan hasil Charity dari Indonesian Days and Charity Bazaar 2018. Ungkapan tersebut disampaikan melalui suratnya yang ditujukan kepada Dubes RI, Wening Esthyprobo Fatandari. Beberapa minggu lalu, Dubes RI telah menyampaikan donasi kepada lembaga Early Intervention Center Budapest (Budapesti Korai Fejlesztő Központ) sebuah yayasan yang menangani dan menyediakan pendidikan usia dini terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang berusia 0- 5 tahun. Sumbangan sebesar 400.000 Hungarian Forint atau senilai Rp. 20.000.000 tersebut merupakan hasil pengumpulan 10 persen keuntungan yang diperoleh para peserta bazaar dari kegiatan Indonesian Days and Charity Bazaar (IDCB) 2018 yang dilaksanakan selama 2 hari pada 5 – 6 Mei 2018 lalu di KBRI Budapest.
Terobosan Duta Besar Budapest Perkenalkan Produk Indonesia Pada Annual Rice Table DinnerNetherlands- Hungarian Chamber Of Commerce.
Duta Besar RI untuk Hongaria, Wening Esthyprobo untuk ketiga kalinya mendapat undangan kehormatan dalam kegiatan tahunan Charity Rice Table Dinner oleh Netherlands-Hungarian Chamber of Commerce (Dutcham) yang diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2018 di Hotel Marriott Budapest. Tak seperti tahun yang sudah-sudah Dubes RI memanfaatkan kegiatan tersebut untuk promosi produk-produk Indonesia utamanya yang sudah tersedia di Belanda. Sebelum acara tersebut KBRI Budapest berkoordinasi dengan Indonesian Trade Promotion Center ITPC Budapest menyelenggarakan kegiatan Trilateral Business Meeting di KBRI Budapest. Indonesia mengundang counterpart dan pelaku bisnis di Hongaria serta Duta Besar Belanda untuk Hongaria Mr. Renne Van Hell dan anggota Dutcham. Pertemuan trilateral ini secara langsung memperkenalkan pelaku bisnis Hongaria dengan importir produk Indonesia yang berada di Belanda. Ia berharap pengusaha Hongaria akan mengetahui bahwa sebagian besar produk unggulan Indonesia bisa didapatkan dengan mudah di Belanda dan secara tidak langsung membuka jalan masuknya lebih banyak produk Indonesia ke Hongaria.
Dubes RI Ajak Masyarakat Indonesia Di Hongaria Untuk Praktekkan Nilai - Nilai Ramadhan Pada Kehidupan Sehari-hari.
KBRI Budapest pada 2 Juni 2018 mengadakan kegiatan Memperingati Hari Turunnya Al-Quran (Nuzulul Quran) di KBRI Budapest. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan kegiatan buka puasa bersama yang dihadiri oleh seluruh keluarga besar KBRI Budapest, masyarakat, diaspora, mahasiswa, pelajar dan tenaga kerja terampil Indonesia yang sedang bertugas di Hongaria.Selama bulan Ramadhan, KBRI Budapest secara rutin melakukan kegiatan Buka Puasa Bersama yang dilakukan setiap akhir pekan. Kegiatan buka bersama mingguan tersebut dibuat secara swadaya dari seluruh staf KBRI dan ITPC Budapest serta masyarakat Indonesia di Hongaria dan tidak menggunakan anggaran KBRI Budapest.
Konsulat Jenderal RI di Perth bersama masyarakat Muslim Indonesia pada Sabtu (2/6) yang bermukim di Perth dan sekitarnya memperingati malam Nuzulul Quran bertepatan dengan 17 Ramadhan atau turunnya Al Quran yang dibarengi dengan buka puasa bersama. Malam peringatan Nuzulul Quran antara lain diisi oleh pembacaan ayat-ayat suci Al Quran dan penampilan nasyid oleh putra putri Indonesia yang dibawakan dengan apik. Peringatan turunnya Quran ini diisi juga dengan ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Aep Syaifullah dengan judul “Keutamaan Berinteraksi dengan Al Quran”.
Sekitar 700 orang hadir menikmati suasana kekeluargaan yang hangat yang menjadi ciri khas kegiatan masyarakat Indonesia yang sedang merantau. Tongseng ayam yang menjadi hidangan utama kali ini menambah kehangatan di malam yang cukup sejuk. Kegiatan ditutup dengan shalat Isya dan tarawih berjamaah sebelum jamaah meninggalkan lokasi.
Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestine Development Senior Officials' Meeting (CEAPAD SOM)
Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir membuka secara resmi Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestine Development Senior Officials' Meeting (CEAPAD SOM) di Hotel Borobudur, Jakarta (31/8).
CEAPAD merupakan forum kerja sama regional yang sejalan dengan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan bangsa Palestina dalam memperoleh kemerdekaan dan membangun kemandirian. Wamenlu Fachir mengajak negara-negara CEAPAD untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan dan program peningkatan kapasitas yang lebih konkret, dapat dilaksanakan, dan memiliki dampak nyata bagi masyarakat Palestina.
Delegasi peserta CEAPAD SOM menyuarakan kecaman terhadap penggunaan kekerasan yang terjadi di Palestina beberapa pekan terakhir. Ketua Delegasi RI, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik, Kemlu RI, Cecep Herawan, menegaskan bahwa kondisi yang kondusif diperlukan untuk keberlangsungan upaya pembangunan di Palestina.
Cecep Herawan menjelaskan, pertemuan ini mengidentifikasi dan mengevaluasi program bantuan pembangunan yang telah diberikan oleh negara-negara peserta CEAPAD kepada Palestina sejak Pertemuan Tingkat Menteri CEAPAD Kedua di Jakarta tahun 2014.
CEAPAD SOM dihadiri oleh pejabat-pejabat senior dari sembilan negara yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Palestina, Singapura, Thailand, dan Vietnam serta dua organisasi internasional yaitu United Nations’ Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) dan Islamic Development Bank (IDB). Hasil CEAPAD SOM ini akan dibahas lebih lanjut dalam Pertemuan Tingkat Menteri CEAPAD Ketiga yang direncanakanakan diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada bulan Juni 2018.