Jumat, 11 Mei 2018, Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, dan Menteri Luar Negeri Brasil, Aloysio Nunes Ferreira, menandatangani tiga dokumen persetujuan antara kedua negara yaitu persetujuan mengenai pembebasan visa untuk pasport diplomatik dan dinas, pertukaran nota untuk pembebasan visa bagi pemegang pasport biasa dan persetujuan kerja sama teknis. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri RI, usai Pertemuan Bilateral antara kedua Negara di Hotel Novotel Bogor.
" Pada hari ini tadi kita baru saja menyaksikan tiga penandatanganan yaitu persetujuan mengenai pembebasan visa untuk pasport diplomatik dan dinas, kemudian pertukaran nota untuk pembebasan visa bagi pemegang pasport biasa dan persetujuan kerja sama teknis ".
Retno Marsudi menambahkan tiga instrumen persetujuan tersebut dapat memperkokoh hubungan bilateral antara Indonesia dan Brasil, serta tidak akan ada lagi barrier untuk saling kunjung antara masyarakat, pejabat dan lain-lain. Sehingga diharapkan dengan kunjungan yg semakin intensif maka hubungan kedua negara menjadi lebih maju. (voi/Egi)
Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, mengundang secara langsung Menteri Luar Negeri Brasil, Aloysio Nunes Ferreira, untuk menghadiri Our Ocean Conference 2018 di Bali pada 29 dan 30 Oktober mendatang. Indonesia dan Brasil juga telah sepakat akan mengintensifkan pertemuan bilateral dimana pun kedua negara ini bertemu pada saat Koferensi atau Pertemuan Internasional. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, pada acara Pertemuan Bilateral Menteri Luar Negeri Indonesia dan Brasil, di Hotel Novotel Bogor, jumat (11/05).
Dan saya juga ingin mengundang Anda, Perdana Menteri, untuk menghadiri Our Ocean Conference, karena Indonesia akan menyelenggarakan Our Ocean Conference yang ke-5 di Bali, pada tanggal 29 dan 30 Oktober. Dan kita juga menyetujui untuk mengintensifkan pertemuan kita dimana pun di Konferensi Internasional yang sama, yang kemudian ditujukan sebagai pertemuan bilateral.
Menteri Ferreira menyambut undangan menteri Retno Marsudi untuk hadir pada acara Our Ocean Conference di Bali, Oktober mendatang. Ferreira menambahkan, Indonesia dan Brasil memiliki kesamaan sebagai negara multilultural. Oleh karena itu ia berharap dapat bertukar pengalaman untuk meningkatkan kedekatan dua negara ini. (voi/Egi)
Indonesia berharap komitmen Indonesia-Tiongkok semakin menguat. Tiongkok diharapkan meningkatkan impor produk dari Indonesia. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo kepada media usai menerima kunjungan Perdana Menteri PM Republik Rakyat Tiongkok Li Keqiang di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (7/5). Adapun impor yang diminta terutama minyak kelapa sawit dan buah-buahan tropis. Presiden Joko Widodo mengatakan, Perdana Menteri Li Keqiang telah menyanggupi bentuk peningkatan perdagangan Indonesia dengan tambahan minimal 500.000 ton minyak kelapa sawit ke Tiongkok. Presiden Joko Widodo mengapresiasi kedatangan PM Li ke Indonesia. Sebab, kunjungan ini menjadi yang pertama bagi PM Li setelah dilantik secara resmi pada Mei 2018. Presiden pun senang karena PM Li datang ke Indonesia bersama sejumlah pengusaha yang memiliki bisnis besar. Bagi Indonesia, China adalah mitra strategis terutama di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi. Menurut dia, kedatangan Perdana Menteri Li ke Indonesia pun menjadi langkah penting dalam memperkokoh hubungan kedua negara yang harus saling menguntungkan. Menurut Presiden Joko Widodo, Tiongkok dengan penduduknya yang berjumlah 1,37 miliar orang merupakan pasar yang besar sekali bagi produk Indonesia.
Dalam pertemuan itu Presiden Joko Widodo dan PM Li juga membahas peningkatan kerja sama yang saling menguntungkan kedua negara. Presiden Joko Widodo menegaskan, sebagai dua negara besar, kemitraan Indonesia dan RRT harus dapat memberikan manfaat bagi perdamaian, bagi stabilitas, dan bagi kesejahteraan dunia yang didasarkan kepada hukum dan norma-norma internasional.
Sementar itu di acara Indonesia-China Business Summit 2018 di Jakarta, Senin,7 Mei Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla meminta Pemerintah dan pengusaha China memprioritaskan penggunaan tenaga kerja domestik Indonesia dalam setiap bentuk investasi yang dilakukan di Tanah Air. Permintaan tersebut disampaikan Jusuf Kalla dalam sambutannya. Jusuf Kalla berharap dengan lebih mengutamakan tenaga kerja domestik Indonesia di setiap perusahaan milik China, akan memberi nilai tambah bagi industri, menjaga stabilitas lingkungan, serta peningkatan kualitas produk industri.
Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian sebelumnya mengatakan, kunjungan Perdana Menteri China Li Keqiang menunjukkan betapa pentingnya Indonesia di mata China. Xiao menjelaskan, hubungan masyarakat China dan Indonesia terjalin sejak 2.000 tahun yang lalu dan Indonesia merupakan salah satu mitra diplomatik utama China.
Dinas Komunikasi dan Informatika-Kominfo Kabupaten Wonosobo menggandeng Badan Pusat Statistik BPS untuk mengupayakan peningkatan kualitas pengelolaan dan penyajian data statistik sektoral di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kepala Bidang Informatika, Sulistiyani di sela Bimbingan Teknis pengelolaan data statistik di Aula Dinas Kominfo, Selasa (8/5) menyebutkan, statistik sektoral merupakan produk penting untuk setiap OPD, sehingga diperlukan kemauan dan komitmen untuk mengelolanya secara lebih serius. Setiap OPD maupun institusi pemerintah vertikal memiliki kekhasan tersendiri dalam ragam data, hingga pada pendekatan dalam penyediaan data dan informasi untuk perencanaannya. Sementara BPS lebih fokus kepada statistik dasar yang bersifat makro dan lintas sektoral sehingga nantinya akan terbentuk forum data, baik formal maupun informal. Diskusi atau penyebaran data ini bisa dilakukan melalui media sosial. Forum tersebut diharapkannya juga menjadi media untuk pembaharuan data statistik secara berkelanjutan. Dengan adanya koordinasi lintas sektor ini maka nantinya akan memberikan dampak sangat positif terhadap efektifitas dan efisiensi kegiatan perstatistikan di Indonesia. Manfaat lain dari adanya koordinasi antar OPD dalam hal data statistik, diakui Yusuf, juga akan menghindarkan terjadinya duplikasi dalam penyelenggaraan statistik sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan secara optimal.
Badan Pengawas Pemilu Bawaslu Kalimantan Barat Gandeng MUI Wujudkan Pilkada Berintegritas.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Barat-Kalbar menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalbar untuk mengawasi dan mengawal penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah-Pilkada Serentak 2018. Ini dilakukan, guna terwujudnya pilkada secara langsung, umum, bebas, jujur, adil, berkualitas dan berintegeritas . Hal itu dikatakan Ketua Bawaslu Kalbar, Ruhermansyah saat membuka sosialisasi pengawasan partisipatif Pemilu di Sanggau, Selasa (8/5). Ruhermansyah menyebut, pelibatan organisasi keagamaan seperti MUI sangat penting untuk menangkal potensi pelanggaran dan kecurangan Pilkada, contohnya politisasi sara. Bawaslu Kalbar meyakini, keterlibatan organisasi keagamaan dalam mengawasi pelaksanaan pesta demokrasi dapat menjadikan pilkada serentak di Kalbar berintegeritas. Dibagian lain, Sekretaris MUI Kalbar Zulkifli menuturkan MUI mengemban misi mewujudkan kehidupan masyarakat yang baik dan damai. MUI sangat mendukung upaya Bawaslu mewujudkan Pilkada Serentak di Kalbar yang berkualitas dan berintegeritas melalui pengawasan partisipatif. Selain menggandeng organisasi keagamaan seperti MUI, Bawaslu juga membuat sejumlah instrumen pengawasan diantaranya peluncuran sistem pengawasan berbasis online, pembentukan kampung awas hingga pelibatan langsung masyarakat dalam setiap proses tahapan penyelenggaraan Pilkada.
UPI Berikan Gelar Doctor Honoris Causa kepada Kim Kwan-Yong.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Kebijakan Olahraga kepada Gubernur Kim Kwan-Yong Provinsi Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan, di Gedung Sanusi UPI jalan Setiabudhi Bandung, Selasa (8/5/2018). Ketua tim promotor prof Fuad Abdul Halim mengatakan gelar tersebut di berikan karena Kim Kwan-Yong dinilai dapat mengembangkan olahraga dengan baik di wilayahnya. Apalagi kata Fuad, Kim Kwan-Yong sangat berjasa dalam kerja sama antara provinsi Jawa Barat dan Provinsi Gyeongsangbuk-do sejak tahun 2010 hingga sekarang di bidang olahraga secara intensif dan terus menerus melakukan pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga di Jawa Barat dengan banyak melibatkan dosen dan mahasiswa UPI. Senada dengan Fuad, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang juga turut hadir dalam acara ini mengatakan Kim Kwan Yong memang pantas mendapatkan gelar tersebut. Namun Aher sapaan Ahmad Heryawan juga berharap kerja sama antara dua daerah ini berkembang kebidang-bidang lainnya seperti teknologi dan pertanian. Sementara dalam pidatonya, Kim Kwan-Yong sendiri mengaku bangga mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa ini. Ia mengungkapkan meski lingkungan dan budaya yang berbeda olahraga dapat menjadi jembatan komunikasi dan pemersatu maka dari itu Kim Kwan-Yong berharap hubungan kerjasama ini berkembang lagi. Ini suatu kehormatan baginya sebagai orang Korea pertama yang mendapat Gelar Doctoral Honoris Causa dari Universitas Pendidikan Indonesia yang terbesar serta terbaik di Indonesia.