(voinews.id)Pemerintah Argentina akan menerapkan lockdown (penguncian) total selama sembilan hari di tengah perjuangan melawan fase terburuk pandemi virus Corona. Penerapan lockdown ini diumumkan Presiden Alberto Fernandez pada Kamis waktu setempat, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat. Lockdown total ini akan dimulai pada Sabtu 22 Mei.
Selama lockdown, hanya bisnis yang dianggap penting yang akan tetap buka. Kelas tatap muka juga akan dihentikan sementara, begitu pula dengan acara-acara sosial, keagamaan, dan olahraga. Pembatasan baru ini akan serupa dengan yang diberlakukan setahun lalu di Argentina pada awal pandemi, untuk mencoba meringankan sistem perawatan kesehatan yang terbebani. Pada Kamis, Argentina mencatat 435 kematian baru akibat COVID-19 dalam sehari. Selama tujuh hari terakhir ini, Argentina telah mencatat rata-rata sekitar 27.000 kasus baru dan hampir 500 kematian per hari. (detik).
(voinews.id)Penghapusan hak kekayaan intelektual atau paten vaksin COVID-19 tidak akan cukup untuk mempersempit kesenjangan pasokan yang besar antara negara kaya dan miskin. Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Ngozi Okonjo-Iweala, saat berbicara di Parlemen Eropa pada Kamis, dilansir Reuters. Afrika Selatan dan India telah mendesak sesama anggota WTO untuk mengabaikan hak kekayaan intelektual atas vaksin untuk meningkatkan produksi.
Negara-negara miskin yang merupakan setengah dari populasi dunia hanya menerima 17 persen dosis. Situasi ini oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebut "apartheid vaksin". Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menyatakan mendukung gagasan penghapusan paten, tetapi Uni Eropa dan penentang dari negara maju lainnya mengatakan, langkah itu tidak akan meningkatkan produksi vaksin. Okonjo-Iweala mengatakan negara berkembang mengeluhkan proses perizinan yang rumit dan harus diperbaiki. Produsen harus bekerja untuk meningkatkan produksi. Ia juga mengingatkan perlunya transfer teknologi dan pengetahuan, karena vaksin seringkali lebih sulit untuk diproduksi daripada obat-obatan. (antara)
(voines.id)Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis menjanjikan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi untuk Gaza. Biden, muncul sebentar di Gedung Putih pada Kamis, setelah berita tentang perjanjian gencatan senjata. Ia juga berjanji untuk mengisi kembali sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel. Biden mengatakan Amerika Serikat akan bekerja melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemangku kepentingan internasional lainnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat.
Mereka juga akan mengumpulkan dukungan internasional bagi orang-orang di Gaza dan dalam upaya rekonstruksi Gaza. Dia bersikeras bahwa bantuan rekonstruksi akan diberikan dalam kemitraan dengan Otoritas Palestina dan bukan dengan Hamas, yang oleh Amerika Serikat disebut sebagai organisasi teroris. (antara)
(voinews.id) Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan gencata, di kawasan tersebut. Pengumuman tersebut disampaikan Hamas dan televisi pemerintah Mesir pada Kamis, sebagaimana dilansir Reuters. Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan kabinet keamanannya dengan suara bulat mendukung gencatan senjata dengan kelompok milisi di Gaza.
Gencatan senjata tersebut disepakati dengan suara bulat tanpa syarat yang diusulkan oleh Mesir. Kendati demikian, Israel tidak merinci kapan gencatan senjata mulai berlaku. Sementara itu, Hamas dan Mesir mengatakan, gencatan senjata berlaku mulai Jumat pukul 02.00 waktu setempat. Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah meminta dua delegasi masing-masing dari Israel dan Gaza untuk bekerja demi menegakkan gencatan senjata. (kompas)