Kedutaan Besar Repubik Indonesia Tokyo yang diwakili Koordinator Fungsi Ekonomi dan Atase Perdagangan, bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia Osaka dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka memfasilitasi penandatanganan kontrak dagang Indonesia-Jepang senilai 200,79 juta dolar Amerika.Penandatanganan ini dilaksanakan di sela-sela penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Banten.
Atase Perdagangan di Tokyo Arief Wibisono lewat keterangannya diterima di Jakarta, Jumat mengatakan, sebagai mitra strategis Indonesia, masih banyak peluang dan pengembangan diversifikasi produk Indonesia yang dapat dipasarkan di Jepang.Seperti produk halal yang nota kesepahaman (MoU)- nya baru saja ditandatangani untuk diekspor ke Jepang tahun 2020. antara
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko menyatakan LIPI akan kembali menyelenggarakan Indonesia Science Expo (ISE) 2019 pada 23-26 Oktober 2019 di ICE BSD, Serpong, Tanggerang Selatan. Penyelenggaraan ISE tahun ke 5 ini dengan tema Keanekaragaman Hayati Indonesia untuk kehidupan masa depan lebih baik dan berkelanjutan.
Kepala LIPI menyatakan tujuan penyelenggaraan ISE 2019 untuk memperkenalkan Riset dan Iptek kepada pelajar dan kaum milenial muda agar mendorong terus meningkatkan pengembangan Riset dan Iptek di tanah air.
“Goal dan tujuan dari ISE ini bagaimana mendekatkan riset dan Iptek ke masyarakat khususnya generasi muda.”
Lebih lanjut Laksana Tri Handoko mengungkapkan, pameran ilmu pengetahuan ini akan memberikan inspirasi dan rasa ingin tahu pelajar dan milenial, agar tumbuh ketertarikan di bidang Riset dan Iptek. (Rizky/mar)
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebutkan untuk lima tahun ke depan Indonesia harus ramah terhadap investasi agar perekonomian semakin membaik.Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta, Jumat mengatakan, selama ini konsumsi rumah tangga yang merupakan faktor utama pada perekonomian Indonesia hanya bisa menstabilkan dan belum mampu membuatnya tumbuh lebih tinggi sehingga perlu adanya peran dari investasi agar bisa menghasilkan tren yang lebih baik.
Dikatakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga itu yang menjaga Indonesia tembus lima persen.Tetapi kalau mau 5,6 persen atau enam persen maka bedanya harus ada pendorong investasi.Menurutnya, Indonesia perlu fokus pada suatu bidang investasi seperti meningkatkan daya saing di bidang manufaktur karena dinilai akan lebih efektif dalam memajukan perekonomian. antara
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kualitas pertumbuhan ekonomi telah membaik dalam lima tahun masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.Darmin dalam diskusi dengan media di Jakarta, Jumat mengatakan, kinerja perekonomian yang mampu tumbuh stabil lima persen ini merupakan pencapaian yang baik ketika dunia sedang menuju ke arah perlambatan.China yang dulunya bisa tumbuh 8,5 persen, mulai tumbuh enam persen, karena porsi ekonominya lebih banyak dari ekspor.
Ia mengatakan, selama pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, pertumbuhan ekonomi stabil pada kisaran lima persen, dari 2015 sebesar 4,88 persen, menjadi 5,06 persen hingga semester I-2019.Laju inflasi ikut tercatat turun dari 3,35 persen pada 2015 menjadi 3,13 persen pada 2018 berkat upaya stabilisasi harga bahan makanan.Selain itu, tingkat kemiskinan ikut menurun, dari 11,22 persen pada Maret 2015, menjadi 9,4 persen pada Maret 2019 karena keberhasilan program kesejahteraan pemerintah. antara