Sumarno

Sumarno

11
July

 

Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis (11/7) pagi menguat, seiring sinyal kebijakan moneter longgar oleh Bank Sentral Amerika, The Federal Reserve. 

Seperti dikutip Antara, rupiah menguat 67 poin menjadi 14.065 rupiah per dolar Amerika  dibanding posisi sebelumnya 14.132 rupiah per dolar Amerika. 

Analis Bank Mandiri,Rully Arya Wisnubroto, di Jakarta, Kamis mengatakan, penguatan rupiah  karena dampak testimoni Gubernur The Fed,Jerome Powell, Rabu (10/7).  

Powell menegaskan bahwa Fed akan bertindak sebagaimana mestinya untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Amerika.  Antara.

11
July

 

Dua pabrikan mobil listrik asal Republik Rakyat Tiongkok berminat merelokasi bisnis mereka ke Indonesia, menyusul perang dagang antara Tiongkok dengan Amerika Serikat. Seperti dikutip Antara, Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin, di Jakarta, Rabu (10/7) mengatakan, minat tersebut terungkap saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok,  pekan lalu.

Menurutnya, pembicaraan mengenai minat untuk relokasi telah beberapa kali dilakukan. Kedua pabrikan mobil listrik itu juga sudah masuk ke Indonesia bermitra dengan swasta. Dok. Kemenko Kemaritiman/Antara.

11
July

 

Sebanyak 1.500 personel gabungan diterjunkan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau. Kepala Badan Nasional Penanggulangan BencanaDoni Monardo, mengatakan, pengiriman personel itu berfungsi untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat tentang bagaimana mengelola hutan.

Selain itu,  memberikan pemahaman kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan. Doni Monardo dalam siaran pers yang diterima Antara, Kamis (11/7) menjelaskan, terjadinya kebakaran hutan dan lahan akan merusak ekosistem hutan, flora, dan fauna penghuni hutan dan cagar biosfer. Lahan gambut dengan ketebalan mencapai 36 meter menjadi area yang paling rentan terjadi kebakaran lahan. Pusdatinmas BNPB/Antara.

11
July

 

Produk buatan Indonesia dinilai mampu bersaing di pasar Internasional, karena kiprahnya diterima di berbagai negara di dunia. Seperti ditulis Antara, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Haris Munandar, di Jakarta, Kamis (11/7)mengatakan, banyak industri yang sudah melakukan ekspor ke pasar-pasar Internasional, dan kehadirannya diterima baik. Salah satu yang menjadi unggulan adalah industri makanan dan minuman. 

Kementerian Perindustrian  mencatat, industri makanan dan minuman merupakan salah satu andalan dalam kelompok sektor manufaktur nasional. Pada triwulan satu tahun 2019, industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 6,77 persen atau mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,07 persen. Industri makanan dan minuman juga berperan penting sebagai penyumbang devisa yang cukup signifikan. Biro Humas Kemenperin/Antara.