Sumarno

Sumarno

27
January

Merayakan Hari Republik ke-70 India, Menteri Desa, Pengembangan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Eko Putro Sandjojo menyampaikan cara  bagaimana hubungan Indonesia dan India dapat ditingkatkan lebih lanjut. Dalam pidatonya di Jakarta, baru-baru ini, Menteri Eko Sandjojo menuturkan sejarah panjang hubungan antara kedua Negara sejakabad ke-1 serta keterlibatan Indonesia-India dalam Konferensi Asia-Afrika pertama pada 1955.

Menteri juga menyampaikan perdagangan bilateral yang telah meningkat 20 persen dari 16 miliar dolar menjadi 20 miliar dolar Amerika selama tahun 2018. Dalam kemitraan strategis komprehensif Indonesia-India, Menteri mengatakan bahwa kedua negara telah menetapkan target untuk mencapai perdagangan bilateral senilai 50 miliar dolar Amerika pada tahun 2025, dan berharap hubungan bilateral kedua negara dapat tumbuh dan berkembang dengan cara yang saling menguntungkan.

Selain menyampaikan apresiasi atas bantuan India di berbagai bidang, Menteri Desa, Pengembangan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia juga menegaskan komitmen kedua negara terhadap kawasan Indo-Pasifik yang lebih baik.(VOI/STEPHEN/AHM)

26
January

 

Indonesia mengukir sejarah baru dalam kancah maritim Internasional sebagai negara kepulauan pertama di dunia, yang memiliki bagan pemisahan alur laut atau Traffic Separation Scheme (TSS). Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus Purnomo mengatakan, sidang pleno Organisasi Maritim Internasional (IMO) Sub Committee Navigation Communication and Search and Rescue ke-6 pada Jumat menyetujui dan mengesahkan TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok yang diajukan oleh Indonesia.

Keputusan itu selanjutnya akan diadopsi dalam Sidang IMO Maritime Safety Committee ke-101 pada Juni 2019. Agus Purnomo mengatakan sebelumnya Indonesia bersama Malaysia dan Singapura telah memiliki pemisahan alur laut di Selat Malaka. Namun, pemisahan alur laut di Selat Malaka tersebut berbeda pengaturannya mengingat dimiliki oleh tiga negara. Sedangkan pemisahan alur laut di Selat Sunda dan Selat Lombok hanya Indonesia yang memiliki wewenang untuk pengaturannya. (antara)

26
January

 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan upaya Indonesia dalam menjaga kelestarian hutan di tengah sorotan dunia soal deforestasi. Hal itu dikatakan Luhut Padjaitan saat memberikan sambutan di sebuah workshop dengan tema "Accelerating Partnerships and Actions for Forest" dalam rangkaian World Economic Forum (WEF) 2019 di Davos, Swiss. Dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat Luhut mengatakan pemerintah telah bertindak dengan cepat. Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan moratorium lahan sawit.

Menurut Luhut, larangan pembukaan lahan baru untuk perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu contoh kebijakan dalam mengatasi masalah deforestasi. Ia menyatakan masalah deforestasi harus diselesaikan dengan menemukan titik keseimbangan antara tercapainya kelestarian lingkungan, kesejahteraan rakyat, ketahanan pangan nasional dan konsistensi penerapan peraturan perundang-undangan. Pemerintah juga memiliki kepentingan untuk menjaga lingkungan demi generasi selanjutnya. (antara)

26
January

 

Dino Patti Djalal memproyeksikan bahwa Indonesia pada tahun 2040 akan bersaing dengan Jepang untuk menjadi ekonomi terbesar ke-4. Namun hal itu tergantung pada kualitas pemerintahan. Demikian dikatakan Dino Patti Djalal dalam paparannya dalam diskusi yang bertema "China Setelah Reformasi 40 Tahun: Kesan dari Kelompok Kebijakan China (ed: China after 40 Years: Impression from China Policy Group) yang diselenggarakan Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (Foreign Policy Community of Indonesia-FPCI) di Jakarta belum lama ini.

Terkait pembangunan Indonesia Dino Patti Djalal mengatakan, Tiongkok dapat menjadi "penyedia solusi" untuk berbagai bidang pembangunan bagi Indonesia dan negara Asia, sebagai pengaruh pertumbuhan Tiongkok dari segi ekonomi, infrastruktur dan teknologi, serta berkembangnya pengaruh geo-politik Beijing di kawasan. Dalam diskusi ini Mantan duta besar Indonesia untuk AS ini menyampaikan hasil lawatannya ke Tiongkok pada akhir tahun lalu. Dia menyampaikan bagaimana Indonesia akan secara diplomatis terlibat dengan kebangkitan Tiongkok. VOI