Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta nelayan di Kabupaten Jember, menghentikan penangkapan benur atau benih lobster, seiring dengan maraknya penangkapan benur di perairan Kabupaten Jember, Jawa Timur.Permintaan tersebut disampaikan Susi Pudjiastuti saat menghadiri Kongres Nelayan yang digelar di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.Ia menjelaskan harga benur yang dijual di pasaran sekitar 35 ribu rupiah per kilogram, kemudian para pedagang di luar negeri memeliharanya hingga berukuran 8 ons, sehingga harga jualnya lebih tinggi.
Susi mengatakan Vietnam tidak memiliki lobster, namun saat ini ekspornya mencapai 30.000 ton.
Hal tersebut terkait dengan masih maraknya perdagangan benur di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Jember dan benur-benur tersebut diperdagangkan ke luar negeri dengan harga yang cukup murah berkisar 30 ribu hingga 35 ribu rupiah per kilogram.Menteri Kelautan dan Perikanan juga mendorong nelayan menggunakan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan dan pihaknya akan siap memberikan bantuan kepada nelayan yang memiliki kapal di bawah 10 GT. antara
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, mendukung perjuangan Palestina adalah mendukung keadilan sebuah bangsa, yang diduduki dan hak-hak-nya dirampas.Dalam public lecture dihadapan sekitar 600 mahasiswa dan mahasiswi Universitas Airlangga di Surabaya (24/11/2018), Retno juga menyampaikan agar Indonesia tidak lupakan sejarah.Bangsa Palestina memiliki jasa dalam pengakuan kemerdekaan Indonesia.Saat ini wilayah Palestina terus didesak, sehingga tinggal menjadi bagian yang sangat kecil.
Oleh karenanya, bersama dengan seluruh masyarakat Indonesia Pemerintah Indonesia akan terus memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina, yang juga merupakan amanah konstitusi.Terkait isu pemindahan ibukota Israel ke Jerusalem, Menlu RI menyatakan bahwa ini adalah tindakan yang melawan berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB.Indonesia harus berperan meyakinkan masyarakat Internasional dan negara-negara lain untuk terus menghormati berbagai resolusi DK PBB terkait Palestina.Menlu RI juga menyampaikan isu Jerusalem adalah salah satu dari 6 isu, yang harus dinegosiasikan oleh Palestina dan Israel, sehingga status-nya tidak boleh diubah. kbrn
Sejumlah Usaha Kecil Menengah-UKM mitra unggulan Smesco Indonesia tampil di ajang expo pangan terbesar Tanah Air yakni Salon International d’almentation (SIAL) Interfood 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 21-24 November 2018.Direktur Utama Smesco Indonesia Emilia Suhaimi di Jakarta, Sabtu, mengatakan pihaknya memfasilitasi beberapa UKM unggulan untuk mengikuti Pameran SIAL Interfood 2018.Emilia Suhaimi mengatakan, pihaknya mengikuti kegiatan SIAL Interfood dengan memfasilitasi UKM makanan dan minuman sebanyak 17 UKM meliputi kopi, produk herbal, dan makanan kering.
Emilia mengatakan alasan pihaknya memfasilitasi UKM dalam pameran bertaraf Internasional ini karena sejalan dengan fungsi Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil dan Menengah pengelola Smesco Indonesia sebagai trading house, yaitu membantu kegiatan ekspor produk-produk unggulan koperasi dan UKM.Tujuannya adalah untuk membuka akses pasar seluas-luasnya bagi UKM sehingga nantinya mereka bisa ekspor ke luar negeri. antara
Diplomacy Festival (Diplofest) yang diselenggarakan di Gedung JX International Surabaya menggambarkan pencapaian diplomasi Kementerian Luar Negeri di dunia Internasional.Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada wartawan di Surabaya, Sabtu menyatakan Diplofest sangat penting dilaksanakan untuk lebih mendekatkan kementerian yang dipimpinnya dengan masyarakat. Dikatakan, sejak awal di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo memang ditekankan tidak boleh ada jarak dengan masyarakat. Terlebih dia menilai Kemenlu yang setiap harinya mengurusi politik luar negeri, selama ini terkesan jauh dari masyarakat Indonesia.
Melalui penyelenggaraan Diplofest, ada pemahaman bagus terhadap masyarakat mengenai diplomasi, hubungan luar negeri dan isu-isunya yang terkini.Menlu Retno menilai penyelenggaraan Diplofest yang dilaksanakan sehari di Surabaya, pada 24 November, mendapat respons postif dari masyarakat.Masyarakat, khususnya mahasiswa dan anak-anak sekolah, jadi paham mengenai apa yang dijalankan oleh diplomat.Diplofest, menurut dia, memberi informasi apa yang sudah dicapai Kemenlu di dunia Internasional selama ini. antara