Sumarno

Sumarno

25
October

 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus Pemerintah tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing, namun juga pemerataan hasil-hasil pembangunan.Hal tersebut disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang menjadi pembicara kunci pada Festival Kawasan Timur Indonesia di Kota Makassar, Sulawesi Selatan Rabu 24/10/2018.

Dikatakannya, di Kawasan Timur Indonesia, Kementerian PUPR membangun bendungan dan embung untuk mengatasi krisis air yang dialami beberapa provinsi seperti Kalimantan Utara, Nusa Tenggar Timur dan Nusa Tenggara Barat. Ia mengatakan, pembangunan kawasan perbatasan juga menjadi prioritas Kementerian PUPR dalam 4 tahun terakhir.Selain konektivitas di perbatasan, Kementerian PUPR pada masa kabinet kerja telah menyelsaikan 7 Pos Lintas Batas Negara  yakni Aruk, Entikong dan Badau di Kalimantan, Wini, Motaain dan Motamasin di NTT dan Skouw di Papua.ant.25.10’18.mar

25
October

 

Pemerintah merencanakan insentif untuk meningkatkan kinerja ekspor guna menekan defisit neraca perdagangan maupun transaksi berjalan.Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Tangerang, Banten, Rabu mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pihaknya akan melakukan rapat untuk menentukan insentif apa yang akan diberikan untuk meningkatkan  ekspor.Enggartiasto menyampaikan hal tersebut saat menggelar konferensi pers pada perhelatan pameran perdagangan Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten Rabu.

Pada peresmian TEI 2018, Presiden Joko Widodo menyampaikan pemerintah sedang menyusun rancangan insentif untuk meningkatkan kinerja  ekspor.Presiden, menjelaskan, terdapat dua masalah besar  yang saat ini dihadapi, yakni defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan.Pada 2017 defisit transaksi berjalan tercatat 17,3 miliar dolar Amerika.Menurut  Pesiden,   Neraca perdagangan Indonesia  harus terus di perbaiki.Caranya ekspor harus lebih besar dari impor.ant.25.10’18.mar

25
October

 

Para pembeli mancanegara yang hadir pada pameran dagang Internasional, Trade Expo Indonesia (TEI) 2018, memuji produk-produk buatan dalam negeri yang dinilai sangat potensial untuk dipasarkan di negara mereka.Pembeli asal Meksiko Angeliza Quinonez Silvas, misalnya, ia memuji kualitas produk kecantikan yang dibuat di Indonesia sehingga potensial untuk diperdagangkan di negaranya.Angeliza usai penandatanganan kontrak dagang pada TEI 2018 di Tangerang, Banten, Rabu menilai produk Indonesia termasuk satu yang terbaik di dunia, sehingga sangat potensial untuk diperdagangkan di dunia, termasuk di Meksiko.

Kekaguman Angeliza diimplementasikan melalui penandatanganan kontrak perdagangan dengan PT Biotakara untuk pembelian bulu mata palsu senilai 200 ribu dolar Amerika.Sementara itu pembeli asal Australia Muhammad Noerdiansyah menyampaikan hal senada.Ia memuji kualitas produk mebel asal Indonesia.Menurutnya, sebagai pemasok utama bahan baku rotan, produk mebel asal Indonesia memiliki daya saing yang kuat dibandingkan dengan produk serupa dari negara lain. antara

25
October

 

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kamar Dagang dan Industri Trier Jerman (IHK Trier) tentang program kemitraan pendidikan kejuruan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sebagai bagian dari kebijakan pemerataan ekonomi.Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin, di Jakarta, Rabu mengatakan, program ini untuk melatih pelatih di tempat kerja.

Nota Kesepahaman program kemitraan kejuruan tersebut ditandatangani oleh Rudy dan Chief Executive of Chamber of Commerce and Industry of Germany, Jan Grockauer.Program kemitraan itu merupakan bagian dari kerja sama teknik bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Jerman yang dibiayai oleh Pemerintah Republik Federal Jerman.Rudy menjelaskan Jawa Tengah dan Jawa Timur dipilih sebagai tempat pelaksanan program mengingat jumlah industri menengah ke atas yang bisa menerima pemagangan di dua daerah tersebut cukup banyak. antara