Pemerintah merencanakan insentif untuk meningkatkan kinerja ekspor guna menekan defisit neraca perdagangan maupun transaksi berjalan.Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Tangerang, Banten, Rabu mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pihaknya akan melakukan rapat untuk menentukan insentif apa yang akan diberikan untuk meningkatkan ekspor.Enggartiasto menyampaikan hal tersebut saat menggelar konferensi pers pada perhelatan pameran perdagangan Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten Rabu.
Pada peresmian TEI 2018, Presiden Joko Widodo menyampaikan pemerintah sedang menyusun rancangan insentif untuk meningkatkan kinerja ekspor.Presiden, menjelaskan, terdapat dua masalah besar yang saat ini dihadapi, yakni defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan.Pada 2017 defisit transaksi berjalan tercatat 17,3 miliar dolar Amerika.Menurut Pesiden, Neraca perdagangan Indonesia harus terus di perbaiki.Caranya ekspor harus lebih besar dari impor. antara
Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia, Muhammad Wahid Supriyadi menilai pidato yang disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Oesman Sapta Odang pada forum sidang paripurna Majelis Tinggi Dewan Federal Federasi Rusia dapat disebut peristiwa langka.Dewan Federasi Rusia sangat jarang memberikan kesempatan kepada pimpinan lembaga tinggi negara dari negara lain untuk berpidato di forum sidang paripurna. Hal tersebut dikatakan Muhammad Wahid Supriyadi, yang turut hadir pada saat Oesman Sapta menyampaikan pidato pada forum rapat paripurna di Dewan Federasi Rusia, di Moskow, Rabu.Sidang paripurna tersebut dipimpin Ketua Dewan Federasi Rusia, Valentina Matviyenko, yang didampingi para wakil ketua dan dihadiri sebagian besar dari 170 anggota Dewan Federasi Rusia.
Ketua Dewan Federasi Rusia, Valentina Matviyenko, dalam pidatonya menyampaikan Indonesia adalah mitra strategis Rusia yang berada di Asia Tenggara. Sementara itu, Oesman Sapta menegaskan, hubungan antara DPD RI dan Dewan Federasi Rusia yang semakin baik akan menjadi lokomotif baru untuk mempercepat dan memperluas hubungan bilateral Indonesia dan Rusia, di segala bidang.Menurut Oesman Sapta, sejak 28 Desember 1991, ketika Indonesia mengakui Federasi Rusia sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh, hubungan bilateral kedua negara telah berkembang pesat, khususnya sejak ditandatanganinya Deklarasi tentang Kerangka Hubungan Persahabatan dan Kemitraan antara Indonesia dan Rusia pada 21 April 2003. antara
Presiden Joko Widodo meminta para tokoh agama dan tokoh masyarakat terus menyampaikan kepada umat bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan keberagaman.Inilah fungsi tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat untuk terus memberitahukan kepada umatnya agar sadar betul negara Indonesia negara besar dengan keberagaman.Hal tersebut dikatakan Presiden Joko Widodo saat membuka pertemuan pemimpin gereja dan rektor/ketua perguruan tinggi agama Kristen seluruh Indoneaia di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Kepala negara menyebutkan sejak merdeka hingga saat ini sebenarnya masalah keberagaman sudah selesai.Ia menyebutkan Indonesia memiliki 714 suku dengan 17.000 pulau, memiliki sekitar 1.100 bahasa, memiliki 514 kota dan kabupaten serta 34 provinsi. Menurut dia, tidak pernah ada yang memasalahkan keberagaman itu karena sudah ada kesepakatan di antara para pendiri bangsa ini. antara
Pemerintah Indonesia dan Jepang menyepakati nota pinjaman senilai maksimal 70,210 miliar yen atau senilai sekitar 10 triliun rupiah untuk pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) tahap kedua.Nota pinjaman tersebut ditandatangani Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Desra Percaya dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii di Jakarta, Rabu (24/10).Konselor Bidang Ekonomi Kedutaan Besar Jepang Shigemi Ando mengatakan pinjaman tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan Jepang pada upaya pemerintah Indonesia menyediakan angkutan umum yang andal bagi publik di Jakarta.
Shigemi Ando mengatakan, pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen kuat untuk menyediakan transportasi publik, yang bisa dilihat dari perkembangan proyek MRT di Jalan Thamrin dan Sudirman yang saat ini memasuki tahap akhir.Pinjaman berjangka 40 tahun sejak 2018 dengan bunga 0,1 persen per tahun tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan jalur MRT sepanjang delapan Kilo meter (km) dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat ke Kampung Bandan, Jakarta Utara. antara