Sumarno

Sumarno

25
October

 

Presiden Joko Widodo membuka Forum Muslimah Muda Internasional yang digelar organisasi Fatayat Nahdlatul Ulama di Jakarta,  Rabu malam.Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan pembukaan memberikan apresiasi atas peran perempuan dalam perjalanan bangsa Indonesia.Karena itu dalam Kabinet Kerja menurut presiden dirinya   menempatkan sembilan menteri perempuan. Presiden mengatakan,  Negara juga menyebutkan dalam perolehan 31 medali emas Asian Games 2018, 12 medali emas di antaranya diraih atlet perempuan.

Menurut Presiden, Ia  kagum dan bangga sekali kepada 'spiderwomen' Indonesai yang begitu cepat memanjat dinding.Selain Menlu Retno Marsudi, hadir dalam acara itu diantaranya Menteri Agama Lukman Hakim Syaifiddin,  dan Ketua Umum Fatayat Nahdlatul Ulama -NU Anggia Ermarini.Ketua Fatayat NU Anggia Ermarini menyebutkan Forum Muslimah Muda Internasional merupakan forum yang diselenggarakan Fatayat NU untuk meningkatkan hubungan kerja sama perempuan muslim di dunia.  Dikatakan, kegiatan yang berlangsung  25   hingga 28 Oktober  tersebut diikuti 200 peserta dengan 30 peserta dari luar negeri, diantaranya dari Jerman, Amerika, Srilanka,  Afghanistan, Iran, Hongkong, Azerbaijan. antara

25
October

 

Pemerintah akan kembali membangun sebelas pos lintas batas negara (PLBN) pada tahun 2019 yang tersebar di sejumlah wilayah perbatasan.Tahun lalu pemerintah  sudah meresmikan 7 PLBN, itu memenuhi program nawacita pemerintah, yaitu membangun dari pinggiran.Hal tersebut dikatakan  Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto pada rapat koordinasi khusus, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu.

Menurut Wiranto, pembangunan sebelas PLBN itu melihat keberhasilan tujuh PLBN yang sebelumnya telah beroperasi.Pemerintah juga sepakat membuat rancangan instruksi presiden (inpres) terkait dengan payung hukum pelaksanaan dan percepatan pembangunan sebelas PLBN beserta sarana dan prasarana penunjang wilayah perbatasan.Ia menegaskan, Rancangan inpres yang tengah disusun ini, juga menjadi komitmen yang mengikat bagi kementerian/lembaga yang memiliki peran di PLBN. antara

25
October

 

Kementrian pariwisata menyiapkan dana 100 milyar rupiah per bulan untuk proses normalisasi Bali pasca meletusnya gunung Agung beberapa waktu lampau. Sementara 20 milliar digulirkan ke Lombok untuk proses rehabilitasi dan trauma healing. Ditemui setelah acara “Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata” di Jakarta, Rabu, 24 Oktober 2018, Menteri Pariwisata, Arif Yahya menyebutkan bahwa Bali telah memasuki tahap normalisasi hal ini dapat dilihat dari event internasional yang telah berhasil di selenggarakan baru-baru ini di Bali.

“Yang kalo Bali sudah normalisasi, contoh paling mudah normalisasi dari international event, jadi 12 sampai 14 oktober kita sudah punya international event, Annual meeting IMF- World Bank. Once sudah terjadi international event itulah tanda-tanda normalisasi yang paling keliatan. Lombok itu dalam tahap rehabilitasi, kalo Bali waktunya waktu itu sekitar 6 bulan, Lombok saya harapkan 3 bulan. Mengapa 3 bulan karena Bali itu ketika kena 3 bulan sudah tidak kuat industri menahannya. Gaji harus tetap dan lain sebagainya semua utilitas, air, listrik semua tetap harus pakai berdasarkan pengalaman itu saya minta tolong ke rekan-rekan semua yang terkait kementrian, lembaga, industri untuk melakukan rehabilitasi, rekonstruksi di Lombok dalam waktu tiga bulan. Di Palu karena di Palu tidak destinasi utama Pariwisata semua aktifitasnya standar namun kenapa tidak terlalu tampak karena tidak terlalu banyak wisatawan seperti di Bali dan Lombok. Jadi kalo untuk trauma healing lebih Lombok, Bali tidak terlalu keliatan. Untuk Lombok anggaran yang kami sediakan itu 20 milliar sebagian untuk trauma healing,” kata Arif Yahya.  

Arif Yahya menambahkan bahwa dana yang digunakan diambil dari  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara  (APBN) tahun 2018 dan rancangan  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2019. Arif Yahya menjelaskan, dirinya tidak ingin mengambil resiko sampai menjaminkan 30 milyar untuk proses normalisasi Bali dan rehabilitasi Lombok. (VOI/NK/FL)

25
October

 

Pemerintah Indonesia menginisiasi pembentukan pusat-pusat ekonomi baru di dunia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Rabu di Jakarta menjelaskan, penyebaran pusat pertumbuhan ekonomi baru di dunia nantinya akan mendorong pemerataan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan dunia.Terkait hal ini, Retno menjelaskan, pemerintah Indonesia sedang menggalakkan terbangunnya komunikasi yang baik antara Negara-negara di kawasan Pasifik dengan Negara-negara di kawasan pesisir Samudera Hindia. Menurutnya, hubungan yang baik antara Negara-negara Pasifik dan Pesisir Samudera Hindia, selain akan meningkatkan kesejahteraan dunia, juga dapat mendorong terciptanya perdamaian antar kawasan.

“Dengan meng-connect-kan antara Pasifik dan Indian Ocean yang kita harapkan adalah bahwa akan terjadi pusat pertumbuhan baru di Indian Ocean Rim. Karena kalau terjadi penyebaran pusat pertumbuhan ekonomi baru harapannya berarti akan terjadi kenaikan in terms of kesejahteraan. Dan kesejahteraan itu pasti akan saling terkait dengan masalah perdamaian dsb,” kata Retno Marsudi.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi lebih lanjut menyampaikan, terkait hal itu,  pemerintah Indonesia saat ini sedang menjalin komunikasi yang intensif, bukan hanya dengan Negara-negara Pasifik dan Pesisir Samudera Hindia, namun juga dengan Negara-negara mitra seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, India, Australia dan Korea.

Selain itu menurutnya, Indonesia juga membangun komunikasi dengan Negara-negara ASEAN dalam upaya pengembangan konsep tersebut. Dirinya pun menekankan bahwa kerjasama antar Negara merupakan hal mutlak yang harus dibangun dibandingkan dengan membangun persaingan antar Negara. (VOI/ndy/FL)