Presiden Joko Widodo Senin (13/8) menerima surat kepercayaan dari delapan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh dari negera-negara sahabat di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/8). Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, kedelapan Duta Besar baru tersebut turut menyampaikan rasa simpati dan duka cita atas bencana yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Retno Marsudi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta Senin mengatakan, delapan duta besar tersebut berasal dari Uzbekistan, Thailand, Vietnam, Armenia, Pakistan, Filipina, Guyana, dan juga Burundi. Retno Marsudi menambahkan, usai penyerahan surat kepercayaan, Presiden Joko Widodo dan para duta besar kemudian melakukan pembicaraan. Salah satunya yakni upaya peningkatan kerjasama di bidang ekonomi. (antara)
Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Dialog, Kerja Sama Antaragama dan Peradaban berkolaborasi dengan Centre for Dialogue and Cooperation Among Civilizations (CDCC) dan Cheng Ho Multi Cultural and Education Trust of Malaysia kembali menggelar The World Peace Forum (WPF) ketujuh. WPF yang ketujuh saat ini sedang digelar di Jakarta hingga 16 Agustus 2018. Sekitar 100 tokoh perdamaian, aktivis, 40 negara, tokoh- tokoh agamawan, cendikiawan dalam negeri hadir dalam forum ini. WPF yang ketujuh ini mengambil tema ‘The Middle Path for the World Civilization’ atau konsep wawasan jalan tengah, keseimbangan tentang keadilan yang diajukan untuk peradaban dunia. Terkait dengan konsep tersebut, Ketua Steering Comittee WFP ketujuh, Yuli Mumpuni dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin mengatakan pihaknya telah menerima beberapa masukan terkait dengan pesan perdamaian yang nantinya akan dihasilkan pada forum tersebut untuk kemudian dijadikan dasar oleh para pengambil keputusan di masing – masing negara.
“Steering committee memang sudah mendapatkan masukan – masukan apa–apa yang nanti akan menjadi hasil, semacam pesan dari para peace aktivis yang akan hadir dalam forum tersebut yang akan berpartisipasi memberikan kontribusi mereka, exchange of use mereka, berdasarkan pengalaman mereka dalam mendorong atau meningkatkan perdamaian di negara mereka masing–masing, maupun di aktivitas sesuai dengan organisasi mereka. Nah beberapa usulan konkrit yang ingin yang ingin disampaikan, maksudnya pesan–pesan. Kan ini semacam appeal. World appeal untuk para pengambil keputusan. Bagaimanapun nanti untuk implementasinya tergantung para pengambil keputusan.”
Yuli Mumpuni menambahkan dalam forum itu nantinya juga akan dibahas mengenai jalan tengah ekonomi, budaya dan politik di WPF ketujuh. Selain itu, nanti juga akan dibuat semacam kelompok bagi peserta yang fokus pada satu persoalan. Akan ada rekomendasi semacam grup yang interest mengenai isu apa akan dibuat kelompok atau pesan yang berpartisipasi dalam mendorong perdamaian. (VOI/Rezha)
Tim Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meraih 19 penghargaan dalam ajang "FIRA RoboWorld Cup 2018" di Feng Chia University di Kota Taichung, Taiwan. Belasan penghargaan itu disumbang oleh tim Ichiro (robot berkaki) yang bertanding pada kategori FIRA Humanoid Robot Cup (HuroCup), tim Iris (robot beroda) yang bertanding pada kategori FIRA Roboshot, dan Tim Bayu Caraka (robot terbang) yang bertanding pada kategori FIRA Air.
Pembina Tim Robotika ITS Muhtadin dalam keterangan pers di Surabaya, Senin (13/8)mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atas semua kesempatan dan dukungan yang diberikan sampai ia juara. Tim Robotik ITS akan berusaha menunjukkan yang terbaik pada kontes-kontes lain di masa yang akan datang. Selain mendapat 19 penghargaan, Robot Ichiro Adultsize yang mendapat Juara 2 weightlifting juga berhasil mendapatkan rekor dunia. Robot ini berhasil mengangkat 130 keping compact dics (CD), mengalahkan rekor sebelumnya yaitu 100 buah. ant.14.8’18.mar/edit r
Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir meminta perguruan tinggi berkolaborasi dengan diaspora untuk memajukan kualitas pendidikan. Perguruan tinggi harus berkolaborasi dengan cendikiawan diaspora, kerja sama ini penting agar Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi dapat memajukan kualitas pendidikan tinggi Indonesia. Mohamad Nasir pada Simposium Cendikia Kelas Dunia di Jakarta, Senin mengharapkan kerja sama itu juga untuk menempatkan perguruan tinggi masuk jajaran tertinggi universitas penting di dunia.
Selain itu, untuk membawa kemajuan Indonesia saat 100 tahun Indonesia merdeka atau pada 2045, di berbagai bidang seperti pangan dan agrikultura, kesehatan, informasi dan komunikasi, nanoteknologi, transportasi, teknologi pertahanan, manajemen kebencanaan, serta humaniora. Ia menginginkan para diaspora untuk kembali ke Indonesia dengan paling tidak dua tahun sekali ikut membangun negaranya. antara