Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro meyakini kondisi perekonomian Indonesia saat ini lebih baik dibandingkan Turki kendati rupiah melemah dan menembus level psikologis 14.600 rupiah per dolar Amerika. Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Senin mengatakan, pemerintah harus melakukan rasionalisasi yang baik, sehingga terlihat bedanya Indonesia dengan Turki. Bambang menjelaskan, saat ini persepsi investor terhadap negara berkembang (emerging market) termasuk Turki dan Indonesia dinilai sama. Padahal, secara fundamental ekonomi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan Turki.
Hal tersebut ditengarai sebagai salah satu penyebab melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika awal pekan ini. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, pemerintah melakukan pengendalian impor terutama melalui tingkat kandungan dalam negeri dan impor bahan bakar minyak, khususnya diesel. Pemerintah juga meningkatkan kinerja ekspor barang dan jasa, serta meningkatkan sektor pariwisata untuk meningkatkan devisa, dan juga memperkuat arus modal masuk. ant.14.8’18.mar/edit r
Industri makanan dan minuman dongkrak perekonomian Industri makanan dan minuman tumbuh 8,6 persen pada triwulan II tahun 2018 atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono melalui keterangannya di Jakarta, Senin menyebutkan, industri makanan dan minuman merupakan satu dari lima sektor industri prioritas dalam pelaksanaan revolusi industri keempat sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
Potensi sektor ini didukung oleh sumber daya alam yang berlimpah dan permintaan domestik yang besar. Sementara itu, pertumbuhan ekspor pada periode Januari-Juni tahun 2018 untuk industri makanan tumbuh sebesar 2,51 persen, sedangkan industri minuman tumbuh sebesar 8,41 persen. Sigit menambahkan, agar lebih berdaya saing di era industri 4.0, Kementerian Perindustrian terus memacu produktivitas industri makanan dan minuman dari sektor hulu, mendorong penerapan teknologi terkini, serta memberdayakan sektor industri kecil dan menengah (IKM) yang terkait. ant.14.8’18.mar/edit r
Presiden Joko Widodo memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengerahkan helikopter milik TNI sebagai bantuan untuk mencapai warga di pelosok Lombok Utara yang terdampak gempa. Hal itu disampaikannya usai meninjau langsung penanganan gempa dan masyarakat terdampak gempa, Senin di kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Presiden mengakui masih ada beberapa daerah di pelosok Lombok Utara yang sulit dijangkau guna mendapatkan bantuan. Hal itu dikarenakan sulitnya medan yang harus ditempuh agar dapat mencapai daerah pelosok tersebut. Meskipun demikian menurut Presiden, helikopter milik TNI seharusnya dapat digunakan agar untuk mendistribusikan bantuan logistik kepada warga.
“Kita harus tahu bahwa terutama di lombok utara dan di lombok barat ini menyangkut kecamatan yang sangat luas sekali. Jadi memang masih sedikit yang belum terjangkau dan tertangani terutama di kecamatan Bayan dan kecamatan Kayangan. Di 2 ini yang masih memang, di kota kecamatan sudah tapi ada 1,2,3 desa yang belum. Karena posisinya ada di posisi menuju ke puncak gunung rinjani yang tidak bisa dijangkau oleh motor apalagi mobil. Dan memang masih ada disitu retak dan longsor yang menimpa juga rumah dan warga disana. Ini yang belum ditangani. Masih 1,2,3 desa yang memang memerlukan perhatia tapi memang medan nya diatas dan sangat berat. Tapi saya tadi sudah perintahkan kepada Panglima supaya diselesaikan masalah yang ada. Karena juga disini standby 4 heli juga yang bisa digunakan. Tapi memang medan nya bukan medan yang gampang.”
Sementara itu terkait persoalan sanitasi, Presiden menyampaikan hingga saat ini, pemerintah telah memasang sebanyak 90 fasilitas sanitasi darurat. Menurut Presiden, jumlah tersebut masih akan ditambah dengan 200 yang masih dalam perjalanan menuju Lombok Utara. Presiden mengatakan bahwa jumlah tersebut masih akan terus ditambah mengingat kebutuhan yang cukup tinggi terhadap fasilitas sanitasi bagi warga terdampak gempa. Pemerintah menurut Presiden akan terus menghitung kebutuhan para masyarakat terdampak gempa untuk mengetahui kebutuhan warga korban gempa dan memenuhinya. (Ndy)
Presiden Joko Widodo, Senin di Lombok Utara menyampaikan bahwa bantuan pemerintah kepada warga terdampak gempa Lombok bagi rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan tempat tinggal, akan diserahkan dalam bentuk tabungan. Penyerahan bantuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan tempat tinggal warga tahap pertama dilaksanakan hari Selasa di kabupaten lombok utara dan diperuntukkan bagi perbaikan 1000 tempat tinggal. Meskipun demikian menurut Presiden, proses rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut akan dilakukan secara swakelola dimana akan diawasi oleh pemerintah daerah dengan arahan dari kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Hal ini menurut Presiden dimaksudkan agar bangunan yang didirikan dapat menjadi bangunan yang tahan terhadap guncangan gempa.
“Kurang lebih 1000 lebih sedikit akan dimulai dalam bentuk tabungan nantinya dari uang itu tadi sudah saya sampaikan dipakai untuk membangun rumah kembali tetapi akan diawasi oleh provinsi, pak Gubernur, kemudian didampingi membangunnya oleh kementerian PU karena ini rumahnya adalah sistem RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat-red)yang anti gempa. Yang nanti akan diberikan gambar dan arahannya di lapangan oleh Kementerian PU.”
Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan bahwa akibat dari gempa yang menghantam Lombok, terdapat kerusakan fisik yang meliputi 67.875 unit rumah rusak, 606 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak. BNPB memperkirakan total kerugian akibat gempa tersebut mencapai 5,04 triliun rupiah. Dalam kunjungannya ke Kabupaten Lombok Utara, Presiden Joko Widodo juga meninjau dapur umum, trauma healing, posko pengungsian korban bencana dan rumah sakit lapangan. Presiden juga menyempatkan diri berdialog dengan warga untuk mendengarkan langsung keluhan dari warga yang terdampak gempa. (voi/Ndy)