Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Roy Suryo di Jakarta pada Minggu menyatakan apreasiasinya atas terpilihnya Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa meskipun bukan yang pertama kali terjadi.Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk masa jabatan 2019 hingga 2020 dalam sidang majelis umum badan dunia pada Jumat (8/6) waktu setempat setelah mengalahkan Maladewa dengan 144 dari 190 suara.Ia mengatakan, keanggotaan dalam DK-PBB ini bukan yang pertama.Indonesia pada zaman Suharto, 1973-1974 dan 1995-1996, juga Susilo Bambang Yudhoyono pada 2007-2008 menduduki jabatan yang sama.
Dewan Keamanan PBB terdiri atas 15 negara anggota, yang terbagi menjadi lima negara anggota tetap, yakni Amerika Serikat, Inggris, Perancis, China dan Rusia, serta 10 negara anggota tidak tetap.Anggota tidak tetap dipilih masing-masing lima negara setiap tahun melalui pemungutan suara Majelis Umum PBB dan akan menjabat dua tahun. antara
Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI Dailami Firdaus berharap terpilihnya Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB memberikan pengaruh pada keamanan di perbatasan negara Indonesia.Posisi Indonesia sebagai anggota DK PBB mulai Januari 2019 semoga meningkatkan profil negara Indonesia.Semoga juga memberikan kontribusi pada kemakmuran daerah di Indonesia, baik dari ancaman keamanan tradisional seperti konflik Laut China Selatan dan Korea, maupun non-tradisional seperti perdagangan manusia, narkoba, penangkapan ikan ilegal, dan penyelundupan.
Dailami Firdaus, di Jakarta, Minggu mengatakan, Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan aktif melakukan upaya perdamaian dunia, wajar jika mendapat kepercayaan menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Ia menegaskan, Indonesia harus memanfaatkan posisi sebagai anggota DK PBB, untuk memastikan stabilitas politik dan keamanan dunia, termasuk isu Rohingya di Myanmar dan upaya kemerdekaan Palestina. antara
Sejumlah 14 delegasi Suriname berasal dari bermacam latar belakang usaha serta profesi mengunjungi rumah Kriya Banjarsari, Solo, Kamis (7/6). Rombongan dipimpin seorang Bankir dan mantan Menteri Keuangan, Wonnie Bodhoe serta didampingi Dubes Indonesia untuk Suriname Dominicus Supratikto. Sebelumnya rombongan juga mengunjungi pusat mebel di Kalijambe, Sragen. Dalam kunjungannya tersebut dilakukan semacam diskusi kecil antara delegasi bisnis asal Suriname dengan para pelaku usaha Jawa Tengah.
Duta Besar Indonesia untuk Suriname, Dominicus Supratikto mengatakan, dalam diskusi banyak hal yang dikerjasamakan,mulai dari sektor pertanian perkebunan, peternakan, mebel, manufaktur, kuliner, properti hingga perbankan. Supratikto mengatakan, kerjasama berfokus pada sektor mebel, karena potensi dan peluangnya sangat besar untuk digarap. Ia mengatakan, pasar furniture semakin luas dan kedepan bisa berkolaborasi dalam pasar furniture ke pasar dunia. Ia mengatakan, Suriname bisa menjadi pintu masuk ekspor berbagai komoditas ke negara-negara di kawasan Karibia dan Amerika Selatan. Ia berharap mebel dari Indonesia, khususnya Solo masuk ke Suriname. kbrn
Badan Keamanan Laut -Bakamla RI dengan Badan Narkotika Nasional BNN berencana menggelar Latihan Bersama di sekitar perairan perbatasan Republik Indonesia dengan Singapura dalam waktu dekat. Hal tersebut dikatakan Direktur Latihan Bakamla RI Laksamana Pertama TNI Eko Jokowiyono, saat mengawali agenda rapat perencanaan bimbingan teknis Penanganan/Penyelundupan Narkoba di Laut Tahun 2018 di Jakarta Kamis (7/6).
Dikatakan, tujuan diselenggarakannya latihan tersebut untuk memberikan pembekalan kepada petugas operasi yaitu para awak kapal patroli Bakamla, Kantor Kamla Zona Maritim, dan personel yang berdinas di Stasiun Pemantauan Keamanan Keselamatan tentang penanganan dan pencegahan penyelundupan narkoba. Sedangkan tujuan latihan Bimtek guna meningkatkan kemampuan peserta dalam menangani penyelundupan narkoba khususnya melalui jalur laut. Menurut Direktorat Latihan Bakamla RI Laksma TNI Eko Jokowiyono, bimbingan teknis Penanganan/Penyelundupan Narkoba di Laut tahun ini merupakan momentum berharga dalam upaya memerangi peredaran narkoba melalui laut. Kegiatan ini diharapkan mempererat kerja sama antara Bakamla RI dengan BNN khususnya dalam menanggulangi peredaran narkoba melalui laut. kbrn