ofra voi

ofra voi

19
May

Sudah lebih dari 200 warga Palestina, 63 orang di antaranya anak anak, meninggal dunia akibat serangan Israel ke wilayah Gaza Palestina. Aksi saling serang antara Israel dan milisi Palestina yang tinggal di Gaza menyebabkan jatuhnya korban warga sipil Palestina yang jauh lebih banyak dibanding pihak Israel.   Serangan udara  Israel ke Gaza menewaskan sedikitnya 217 orang termasuk anak anak, sedang di pihak Israel yang meninggal akibat roket milisi Hamas 12 orang. Selain yang meninggal, warga Palestina yang luka luka mencapai 1400 orang.

Sejak konflik 10 Mei lalu, belum ada tanda tanda Israel mengendorkan serangannya ke wilayah Gaza di tepi barat. Kantor berita AFP memberitakan bertambahnya warga Palestina yang meninggal dunia dan luka luka akibat serangan udara ke jalur Gaza sepanjang hari Selasa, 18 Mei 2021. Konflik yang terjadi akibat penyerangan tentara Israel kepada warga Palestina yang beribadah di Masjid Al Aqsha beberapa hari menjelang hari  Idul Fitri itu belum menunjukkan tanda tanda akan  mereda. Israel semakin intens melakukan serangan udara, sementara pihak milisi Hamas juga terus  melontarkan roket roketnya ke wilayah Israel.

Alasan Hamas menggelar serangan roket adalah membalas sikap aparat keamanan Israel yang menghalangi dan menyerang warga Palestina yang tengah beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Melihat semakin memanasnya konflik, Uni Eropa menyerukan agar kedua belah pihak mengadakan gencatan senjata. Terkecuali Hongaria, negara negara Uni Eropa memandang pentingnya dihentikannya perang untuk menghindari jatuhnya lebih banyak  korban terutama di kalangan   sipil. Mayoritas negara negara Uni Eropa,  bersikap mendukung Palestina. Hal  ini berbeda dengan Amerika Serikat yang menjadikan Israel sekutu utamanya di Timur Tengah. Walau nampak berbeda dengan Donald Trump dalam hal agresifitas menopang  Israel, Joe Bidden tidak serta merta menarik dukungannya terhadap  Israel yang telah mengebom wilayah penduduk dijalur Gaza dan menyebabkan ratusan warga sipil menjadi korban. China telah mengkritik sikap Amerika Serikat atas perang yang berkecamuk sejak 18 Mei lalu.

Sehubungan dengan itu perjuangan Palestina untuk mewujudkan negara yang benar benar merdeka serta aman dari ancaman dan gangguan Israel masih berliku. Dukungan dan tekanan negara negara Muslim melalui jalur diplomatic sangatlah diperlukan. Harus ada upaya konkrit menghentikan tindakan Israel yang menyebabkan ratusan warga Palestina meninggal dunia.  Sejalan dengan itu peran Amerika Serikat bagi terlaksananya kesepakatan Israel-Palestina sungguh sangat menentukan. Selama Amerika Serikat dalam posisi tidak netral dengan mendukung dan berada di belakang Israel, solusi konflik Palestina Israel sulit diwujudkan. Karenanya sikap Uni Eropa yang menyerukan  gencatan senjata untuk menghentikan peperangan menjadi catatan penting yang perlu diwujudkan. Masyarakat internasional tentu tidak boleh membiarkan semakin banyaknya rakyat Palestina yang menjadi korban, baik meninggal dunia maupun yang luka luka.

28
April

VOI KOMENTAR Negara negara di dunia masih harus terus waspada dan bersiaga mengahadapi ancaman virus Corona. Kini kewaspadaan harus ditingkatkan dengan menyebarnya varia baru Covid 19 dari India. Salah satu negara terbanyak penduduknya itu, kini masih sangat menderita akibat serangan Covid 19 baik virus jenis lama maupun varian yang baru. Saat duka nestapa akibat virus Covid 19 belum reda, malapetaka diperhebat dengan serangan varian kedua yang dideteksi lebih ganas dibandingkan varian  baru. Gelombang kedua pandemic Covid memang menerjang negara itu dengan laporan 350 ribu kasus baru dari virus   baru  

Ketika rumah rumah sakit tidak lagi dapat menampung jumlah yang terinfeksi  serta  kekurangan obat dan oksigen, krematorium pun tak lagi mampu membakar jenasah para korban. Karena itu tempat parkir dan lapangan yang kosong digunakan untuk mengkremasi mayat mayat korban Covid. Bagi warga negara asing selain sedih. pemandangan itu tentu dapat menimbulkan kengerian.

Tragedi di India itu kini merambah negara terdekatnya yaitu Nepal. Negara kecil dikawasan Himalaya itu harus berjuang keras melepaskan diri dari serangan virus yang tidak kasat mata itu. Namun kewaspadaan tidak hanya untuk negara tetangga terdekat India di Asia Selatan. Varian baru Covid itu kini terdeteksi di 17 negara. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan perkembangan ini sehubungan adanya 1200 laporan kasus pada data inisiatif sains global GISAID. Tanpa menyebut secara rinci 17 negara yang terinfeksi varian virus Covid baru, WHO dalam laporan mingguannya yang dikutip berbagai media menyebut, sampel infeksi vovid baru yang diunggah ke situs GIASID kebanyakan berasal dari India, Inggris, Amerika Serikat dan Singapura,

Infomasi tersebut tentu telah semakin membuat sejumlah negara waspada. Australia misalnya telah melarang masuknya penerbangan dari India. Indonesia juga tidak ingin kecolongan akibat masuknya warga negara India secara tidak terdeteksi, Kewaspadaan di Bandar Udara pintu masuk penumpang warga negara asing, khususnya India ditingkatkan.  

Malapetaka akibat pandemic Covid 19 memang belum usai, di berbagai negara seperti India bahkan semakin meningkat. Pemerintah dan masyarakatpun panik karena meningkatnya jumlah yang terinfeksi dan meninggal, serta sangat minimnya pelayanan.

Karena itu negara negara di berbagai penjuru dunia di lima benua memang tidak hanya harus waspada melainkan berusaha bersama mengatasinya. Negara negara maju harus memberikan bantuan yang dapat dilakukan untuk negara seperti India. Upaya multilateral bagi Kerjasama pengadaan vaksin Vovid19 merupakan salah satu upaya yang harus ditingkatkan.

28
April


VOI PESONA INDONESIA Leuweung Geledegan atau hutan lebat atau belantara dapat menjadi tempat petualangan baru untuk berlibur bersama keluarga Anda tercinta. Namun jika Anda tidak ingin repot membawa semua peralatan berkemah, Anda dapat mengunjungi salah satu tempat yang menyediakan berkemah dengan fasilitas hotel atau biasa disebut juga dengan glamping - glamor camping. Glamoing di Leuweung Geledegan Ecolodge ini tidak seperti kampung pada umumnya karena disini tidak ada tenda untuk anda beristirahat. Lodge yang tersusun rapi sesuai kontur tanahnya merupakan tempat anda beristirahat sambil menikmati segarnya udara pegunungan karena Leuweung ini memang terletak di kaki Gunung Salak yang indah dan sejuk dengan pemandangan gunung. Tempat yang tenang dan nyaman untuk liburan dan rapat kerja.  Tempat ini menghadirkan nuansa berbeda untuk masa menginap Anda.


Dilengkapi dengan fasilitas hotel berbintang untuk mendukung kegiatan Anda, Leuweung Geledegan Ecolodge hanya berjarak 7,6 Km atau sekitar 37 menit dari pusat kota Kota Bogor. Leuweung Geledegan Ecolodge menghadirkan akomodasi dengan konsep ramah lingkungan, dengan latar belakang hutan yang indah dan terletak di kaki Gunung Salak yang merupakan area Taman Nasional Gunung Halimun di Jawa Barat, itu membuat Leuweung Geledegan Ecolodge berpartisipasi dalam melestarikan hutan yang hampir semua wilayah diciptakan sebagai pendidikan alam. Disini akan lebih mengenal budaya lokal Sunda mulai dari makanan, permainan dan seni tradisional. Sore hari Anda dapat menikmati aneka sajian jajanan makanan dan minuman jadul tradisional priangan. Seperti, cuanki, kue balok, bandros, kue putu, bajigur, sekoteng dan lainnya. Para pedagang akan berkeliling melewati lodge demi lodge. Jadi seperti di rumah sendiri rasanya.


Leuweung Geledegan Ecolodge memiliki luas sekitar 3,1 hektar dengan total pondok efektif 82 unit dan luas outbound 1 hektar yang dapat menjadikan Leuweung Geledegan Ecolodge sebagai salah satu Lodge yang memiliki area outbound terbesar di kota Bogor. Sesuai dengan tag line “A Sanctuary for Natural & Cultural Experience” Leuweung Geledegan Ecolodge mencoba memberikan layanan dan mengemas semua fasilitas lengkap yang berisi daya tarik dan aktivitas yang menarik, seperti lima ruang pertemuan dengan konsep unik, tempat pernikahan outdoor dengan alam terbuka, berkonsep alam, area pemotretan tematik, coffee shop tematik, sungai tematik dan area menyenangkan untuk aktivitas anak-anak. Karena memiliki beragam fasilitas andalan unik, membuat Leuweung Geledegan Ecolodge menjadi tempat favorit yang sulit ditolak. Tentu berlibur yang nyaman dan aman akan lengkap dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ya.

27
April

Pekan ini, dan setiap pekan terakhir di bulan April, dunia memperingati Pekan Imunisasi Dunia. Dengan tema 'Vaksin membawa kita lebih dekat', Pekan Imunisasi Dunia 2021 mendorong keterlibatan lebih masif seputar imunisasi secara global. Peringatan Pekan Imunisasi Dunia merupakan momentum tepat untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi guna membentuk imun. Demikian ditegaskan oleh Dokter Spesialis Anak dan Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Soedjatmiko.

Dalam dua tahun terakhir ini, peringatan Pekan Imunisasi Dunia menjadi lebih bermakna, di tengah pandemi Covid-19 yang hingga kini belum juga mereda. Indonesia sebagai salah satu dari 180 negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperingati pekan imunisasi dunia tahun ini dengan mengajak lansia berpartisipasi aktif dalam vaksinasi Covid-19. Juru Bicara Covid-19 untuk Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini tingkat partisipasi lansia dalam vaksinasi Covid-19 masih terhitung rendah, padahal risiko dan kerentanan mereka sangat tinggi. Terlebih lagi, jika terinfeksi, maka risiko virus memperburuk kesehatan mereka juga tinggi.

Berdasarkan fakta ini, faktor keterlibatan keluarga dekat atau kerabat para lansia sangat penting, untuk mendorong para lansia agar mau menerima vaksinasi Covid-19. Keluarga atau kerabat para lansia tentu mengetahui apa yang menjadi hambatan bagi lansia mereka untuk menerima vaksin. Ada lansia yang mungkin sudah sulit berjalan, lambat berpikir atau menderita penyakit bawaan. Untuk itu, tindakan proaktif dari kerabat mereka dan layanan kesehatan setempat sangat diperlukan. Para lansia ini perlu dibantu dalam mendapatkan informasi tentang vaksin, cara mendaftar untuk vaksinasi, sampai mengantar dan memulangkan mereka, jika perlu jemput bola.

Walaupun dunia sedang berfokus pada pandemi Covid-19, perlu disadari bahwa imunisasi terhadap penyakit-penyakit lain yang sudah ada juga tetap penting. Penyakit seperti tuberculosa, campak, difteri dan hepatitis tetap  memerlukan perhatian. Penyakit-penyakit tersebut, yang masih melanda dunia, juga masih membutuhkan imunisasi, terutama kepada anak-anak. Jangan sampai di masa depan, saat pandemi masih dirasakan, merebak penyakit-penyakit lain, yang seharusnya sudah dapat teratasi dengan imunisasi lengkap pada anak. Masa depan bangsa terletak pada anak-anak sekarang. Anak sehat bangsapun kuat.