Masjid Agung Batam atau disebut juga Masjid Raya Batam terletak di kawasan Batam Center yang merupakan pusat pemerintahan kota Batam. Kubah masjid ini memiliki bentuk yang cukup unik, yaitu berbentuk limas persegi empat menyerupai piramida. Karena keunikan dan keindahan bangunannya, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi daya tarik wisata di kota Batam.
Masjid Agung Batam terletak di pusat kota, maka tidak terlalu sulit untuk mengunjunginya, Dari Bandara Hang Nadim, anda dapat langsung menggunakan taksi. Namun bagi anda yang ingin menggunakan transportasi umum seperti bus, anda dapat menggunakan bus Damri jurusan Batu Aji atau Jodoh dan turun di Kepri Mall. Dari halte bus Kepri Mall, naik bus Trans Batam jurusan Batam Center, kemudian turun di halte Masjid Raya. Dari halte ini anda hanya perlu jalan kaki sedikit menuju Masjid Agung Batam.
Masjid Agung Batam mulai dibangun pada tahun 1999 dan rampung tahun 2001. Selain bangunan yang bercorak Melayu, arsitektur masjid ini termasuk unik karena pada bagian dalam masjid ini tidak memiliki tiang penyanggah sehingga ruangannya tampak luas. Masjid ini juga dilengkapi dengan menara setinggi 66 meter. Kubahnya yang berbentuk limas dan terbagi menjadi 3 bagian, mempunyai perspektif vertikalisme yang menuju satu titik di atas sebagai simbol hubungan manusia dan Tuhan.
Informasi musik kali ini, membahas sebuah lagu dari Rafika Duri. Penyanyi yang akrab disapa Fika ini mulai dikenal oleh masyarakat pada tahun 1970-an. Namanya melambung sejak menyanyikan dua lagu ciptaan A. Riyanto yaitu “Hanya Untukmu” dan “Tertusuk Duri”. Sebenarnya, ia sudah mulai terjun ke dunia tarik suara sejak usia 11 tahun. Kala itu, perempuan kelahiran Bangka 20 Januari 1960 ini menjadi juara I “pop singer” di Bangka. Sejak menjuarai kontes tersebut, Fika pindah ke Jakarta dan mengikuti kursus menyanyi. Setelah yakin akan kemampuannya bernyanyi, Fika mengikuti kontes Bintang Radio dan Televisi tahun 1976. Kala itu, ia muncul bersama Harvey Malaiholo yang sama-sama berhasil keluar sebagai juara. Sejak itu, Fika dan Harvey Malaiholo kerap kali berkolaborasi dan merilis beberapa lagu seperti “Cinta Pertama” dan “Permata Hati”. Lagu “Cinta Pertama” bercerita tentang seseorang yang masih memiliki perasaan cinta kepada cinta pertamanya meski tak lagi bersama.
Majene merupakan salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Barat dan menjadi salah satu tujuan utama wisata di Sulawesi Barat. Kabupaten ini dianugerahi alam yang begitu indah. Tak hanya alamnya yang indah, Majene juga punya kuliner dan budaya yang khas. Beriwisata ke Majene, ada banyak objek wisata alam yang bisa Anda kunjungi. Salah Satunya Pantai Dato Majene, pantai cantik kebanggaan warga Majene.
Pantai Dato terletak di Lingkungan Pangale, Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene. Jaraknya dari pusat kota Kabupaten Majene, sekitar 7 Kilometer.Pantai ini bisa dijangkau menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, dengan waktu tempuh sekitar 10 menit saja dari pusat kota. Untuk masuk ke pantai ini, ada tiket masuk sebesar sebesar Rp 2.000 untuk anak-anak, dan Rp 3.000 untuk dewasa. Pantai Dato menawarkan sejumlah panorama alam. Selain keindahan pasir putih dengan lautnya yang memiliki gradasi warna hijau hingga biru, pantai ini juga dikelilingi tebing yang menjulang tinggi. Airnya jernih, sehingga terumbu karang dengan ikan-ikan kecil berwarna indah di dasar laut, dapat terlihat dengan jelas.
Selain berenang, Anda bisa melakukan hobi foto Anda disini. Kawasan Pantai Dato memiliki banyak area spot foto menarik dengan latar batuan karang. Pesona keindahan pantai ini juga dapat dilihat dari atas tebing. Anda dapat menikmati keindahan pantai dengan duduk di bawah pohon kelapa. Jika merasa lapar, jangan khawatir, di Pantai Dato terdapat sejumlah pedagang yang menawarkan aneka macam kuliner dengan menu khas tradisional Majene. Jika Anda berkunjung pada bulan Agustus hingga September, jika anda beruntung, Anda bisa menyaksikan lomba perahu tradisional Suku Mandar. Lomba perahu ini dikenal dengan nama Sandeq Race. Pantai ini selalu menjadi lokasi ajang perlombaan tersebut.
Danau Toba merupakan salah satu danau terbesar di Indonesia yang terletak di provinsi Sumatera Utara. Danau ini punya destinasi yang lengkap sebagai wisata alam, geopark dan water sport ditambah kekayaan budaya yang unik. Danau Toba oleh pemerintah terus dikembangkan potensinya. Salah satunya dengan menetapkan Danau Toba sebagai salah satu dari 10 Destinasi Wisata Prioritas. Selain itu pembangunan infastruktur pun digiatkan. Beragam kegiatan promosi wisata juga dihelat untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke danau tersebut. Salah Satunya Horas Samosir Fiesta 2019.
Horas Samosir Fiesta merupakan sebuah program pengembangan pemasaran pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Samosir. Event ini terdiri dari Event Budaya, Event Sport Tourism dan Event Musik berskala Internasional. Acara ini akan berlangsung selama 8 bulan mulai dari tanggal 7 maret sampai dengan 30 desember 2019.
Sumatera Utara mengundang semua orang dari seluruh penjuru dunia untuk menyaksikan langsung pesona wisata Samosir dalam serangkaian acara yang akan berlangsung sepanjang tahun 2019 ini.
Horas Samosir Fiesta 2019 menampilkan tiga acara internasional utama, yakni: Samosir Music International Festival, Gran Fondo New York (GFNY) Championship Asia, dan Samosir Lake Toba Ultra Marathon. Tiga event yang berskala internasional diselenggarakan secara profesional dan menerapkan standar internasional. Tahun lalu, tiga acara menarik ini menyedot perhatian banyak wisatawan internasional dan diharapkan tahun ini akan menyedot lebih banyak wisatawan local dan mancanegara. Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, beserta Deputi Pengembangan Industri Pariwisata dan Destinasi, Dadang Rizki Ratman menyatakan bahwa kedatangan wisatawan ke daerah Danau Toba terus menunjukkan tren positif. Ini berkorelasi dengan pembangunan yang dilakukan terhadap infrastruktur wilayah termasuk jalan tol, bandara, dan pelabuhan.