Suprapto

Suprapto

12
June

 

Jaman sekarang ini, digitalisasi sudah merambah hampir pada semua lini dan aspek kehidupan. Teknologi digital pun sudah diterapkan di berbagai aspek, seperti pada Smart Pasar yang baru diresmikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiago Uno, 2 Juni lalu. Sandiaga Uno meresmikan Pasar Pondok Indah du Pondok Pinang, Jakarta Selatan Sebagai “Smar Pasar”. Pasar pintar ini menggunakan teknologi digital hampir pada setiap aktivitas didalamnya. 

di Smart Pasar,  transaksi cukup dilakukan dengan ponsel atau tablet. Hanya saja pembeli dan penjual masing-masing harus memiliki aplikasi yakni OK OCE Genius untuk penjual dan T-money milik PT Telkom untuk pembeli. Pembeli akan memilih terlebih dulu barang yang akan dibeli, kemudian penjual akan memotret kode matriks dua dimensi atau Quick Response/QR Code yang tertera di aplikasi pembeli untuk memasukkan total harga ke dalam aplikasi. Harga tersebut nantinya muncul di aplikasi T-money pembeli dan saldo akan langsung berkurang sesuai harga yang harus dibayar. Perangkatnya sendiri berupa telpon genggam harus disiapkan sendiri oleh masing-masing pedagang karena tidak disuplai oleh Pemerintah Provinsi DKI.

 

keunggulan pasar ini bukan hanya dari metode pembayarannya yang non-tunai saja, karena pasar ini juga memiliki WiFi gratis yang bisa digunakan pengunjung. Selain itu, pengunjung juga bisa merasakan sensasi menggunakan teknologi virtual reality di salah satu sudut pasar. Lampu-lampu yang digunakan di pasar ini juga bisa padam otomatis setelah tidak digunakan. Smart Pasar merupakan bagian dari program unggulan One Kecamatan One Centre Enterpreneurship (OK OCE) yang mengusung konsep cashless atau menggunakan uang elektronik untuk berbelanja. Program ini merupakan bentuk kerja sama antara OK OCE dengan PT Telkom, satu-satunya penyedia aplikasi pembayaran yang digandeng Pemprov.

 

12
June

Selain Bali, Lombok merupakan salah satu destinasi wisata populer di Indonesia. Keindahan pantai-pantainya menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berwisata ke Lombok. Selain Pantai Kute, Tanjung An, Lofster Buy, Pantai Ampenan, Pantai Senggigi, dan Malimbo, yang sudah populer, sebenarnya masih banyak pantai-pantai lainnya yang juga tidak kalah menarik dan indah. Salah satunya pantai Tanjung Kerakat. Lokasinya di Dusun Sukamulia Desa Pohgading Timur Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Pantai ini sangat luas dengan hamparan pasir hitam yang separuh wilayahnya dipenuhi oleh rumput Jerangjang dan Pohon Rembiga.

Pantai Pondok Kerakat dikenal juga dengan sebutan Pantai Tanjung Gali. Pantai ini lebih dikenal dengan nama Pondok Kerakat, karena banyaknya pondok kerakat yang berjejer di sekitar pantai. Di pondok kerakat inilah para nelayan yang berasal dari Desa Pohgading Timur dan sekitarnya berkumpul sebelum mulai ngerakat (menangkap ikan dengan jaring yang cukup besar) dan di pondok inilah mereka beristirahat dan membagi hasil tangkapan ikan. Daya tarik pantai ini terletak pada ombaknya yang lumayan besar. Banyak wisatawan yang berwisata ke pantai ini menghabiskan waktu mereka untuk berselancar. Selain berselancar, aktivitas wisata berenang juga menjadi kegiatan favorit di pantai ini. Selain itu, wisatawan juga bisa berkemah atau bermain bola di hamparan pasir hitamnya.

Pantai Pondok Kerakat juga dilengkapi dengan berbagai spot poto menarik.Satu spot poto andalan adalah Spot poto Pra Weeding. Spot poto ini dibuat dari bahan kayu dan back ground-nya dibuat dari rangkaian kain sehingga spot poto ini benar-benar menyerupai pelaminan. Spot poto inilah yang paling banyak dikunjungi. Selain Spot Poto Pre Wedding, di Pondok Kerakat juga ada Spot Poto Pengintaian Ikan. Spot poto ini berupa sebuah lelanjon (Menara Pendek) yang dari atasnya para pengunjung dapat melihat hamparan pantai lebih luas dan jauh. Satu lagi spot poto yang menjadi destinasi di Pondok Kerakat, yaitu spot poto Meja Jamur. Spot ini dibuat dari bahan pangkal kayu kelapa dan terdiri dari sebuah meja dengan 4 lempengan pangkal kelapa yang disangga oleh sebuah tiang dari dahan kayu jati. Meja tersebut dikelilingi 4 kursi yang juga dibuat dari lempengan papan pangkal kelapa. Di Meja Jamur ini, anda dapat duduk santai sambil menikmati indahnya suasana pantai.

Kegiatan menarik lainnya yang dilakukan di Pantai ini adalah Betalet. Betalet merupakan kegiatan spa alami, dimana para wisatawan bisa mengubur setengah badannya atau bagian kaki hingga pinggang di dalam pasir. Terapi dengan cara betalet ini diakui dapat menyembuhkan penyakit rematik dan asam urat, karena selama badan dibenamkan di dalam pasir, otot-otot bagian kaki dan pinggang mendapatkan refleksi sehingga peredaran darah menjadi lancar. Umumnya orang yang melakukan trapi dengan teknik ini hanya tahan membenamkan badannya di dalam pasir dalam jangka waktu 10 hingga 30 menit, karena semakin lama badan di benamkan maka pijitannya terasa semakin kuat. Natural Spa (Betalet) paling asyik dilakukan pada malam hari.

11
June

Keroncong

Published in pop music

Pelangi Nada sebuah acara yang memperkenalkan musik   Indonesia baik tradisional maupun modern. Edisi kali ini menghadirkan lagu-lagu bernuansa keroncong yang dibawakan oleh penyanyi-penyanyi berbakat Indonesia.

kita awali pelangi nada kali ini dengan sebuah lagu keroncong berjudul Hanya Engkau, dibawakan oleh Bram Aceh

Itulah lagu berjudul Hanya Engkau, yang dibawakan oleh Bram Aceh. Lagu Hanya Kamu adalah sebuah lagu bertema cinta. Yaitu tentang seorang yang sangat menyanyangi dan memuja kekasihnya. Perasaannya senantiasa bahagia apabila berada di samping sang pujaan hatinya. Demikianlah sekilas tentang isi lagu yang dibawakan oleh bram Titaly atau lebih dikenal dengan Bram Aceh ini. Kemampuannya di membawakan lagu-lagu keroncong telah mengantarkan lelaki kelahiran Banda Aceh ini mendapat julukan sebagai Bapak Keroncong Indonesia. Dia kemudian melahirkan generasi yang turut mewarnai perkembangan dunia musik Indonesia. Mereka adalah Harvey malaiholo, Irma June dan Glenn Fredly yang merupakan cucu-cucunya. Kariernya bermula saat meraih Juara 1 Keroncong Jakarta Raya pada tahun 1955.Baiklah pendengar, selanjutnya kita dengarkan sebuah lagu keroncong berjudul Melati di Tapal Batas, dibawakan oleh seorang Safitri.

Demikianlah sebuah lagu perjuangan Melati di Tapal Batas yang dibawakan oleh Safitri. Lagu ini diciptakan oleh Ismail Marzuki, seorang komposer musik berbakat Indonesia pada era perjuangan kemerdekaan Indonesia. Meskipun demikian, lagu ini tetap enak dinikmati dan selalu menggugah rasa patriotisme dan nasionalisme. Lagu ini dibawakan oleh Noor Agni Safitri atau lebih dikenal dengan Safitri dengan balutan musik keroncong modern. Safitri menyanyikan lagu-lagu keroncong yang juga diiringi musik seperti okulele, flute dan violin. Berkat dorongan orang tua, Safitri akhirnya tertarik pada musik keroncong, dan mempelajarinya.Bahkan dia menyanyikan lagu-lagu keroncong menjadi kebanggaan yang tak tergantikan dalam perjalanan hidupnya. selanjutnya mari kita dengarkan lagu berjudul Juwita Malam yang dibawakan oleh Safitri dan lagu berjudul Terkenang-kenang dibawakan oleh Bram Aceh. Lagu ini menjadi penutup perjumpaan kita pada pelangi nada edisi kali ini.

11
June

Pada Warna Warni edisi kali ini akan mengajak Anda untuk mengetahui makna rumah adat tongkonan di tanah toraja. Negeri orang mati, itulah sebutan bagi tanah toraja. Namun jika Anda datang mengunjunginya, tempat ini tidak semisterius sebutannya. Selain terkenal akan tradisi rambu solok nya, tanah toraja juga populer dengan rumah adatnya yang unik. Tongkonan itulah namanya.

Tongkonan adalah rumah adat dengan ciri rumah panggung dari kayu dimana kolong di bawah rumah biasanya dipakai sebagai kandang kerbau. Atapnya rumah tongkonan dilapisi ijuk hitam dan bentuknya melengkung persis seperti perahu telungkup dengan buritan. Ada juga yang mengatakan bentuknya seperti tanduk kerbau. Sekilas mirip bangunan rumah gadang  di Minang atau Batak. Semua rumah tongkonan yang berdiri berjejer akan mengarah ke utara. Arah tongkonan yang menghadap ke utara serta ujung atap yang runcing ke atas melambangkan leluhur mereka yang berasal dari utara. Ketika nanti meninggal mereka akan berkumpul bersama arwah leluhurnya di utara.

kata “tongkonan” berasal dari bahasa Toraja yang berarti tongkon atau ”duduk”. Selain sebagai tempat tinggal, Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial suku Toraja. Ritual yang berhubungan dengan rumah adat ini sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja. Oleh karena itu semua anggota keluarga diharuskan ikut serta karena melambangan hubungan mereka dengan leluhur mereka. Menurut cerita rakyat Toraja, Tongkonan pertama dibangun di surga dengan empat tiang. Ketika leluhur suku Toraja turun ke bumi, dia meniru rumah tersebut dan menggelar upacara yang .Ada tiga jenis tongkonan yang pertama adalah Tongkonan layuk yang merupakan tempat kekuasaan tertinggi. Digunakan sebagai pusat “pemerintahan”. Yang kedua adalah Tongkonan pekamberan milik anggota keluarga yang memiliki wewenang tertentu dalam adat dan tradisi lokal. Sedangkan anggota keluarga biasa tinggal di tongkonan batu. Jadi tongkonan bagi masyarakat Toraja lebih dari sekadar rumah adat. Dan setiap tongkonan terdiri dari Tongkonan (rumah) dan Alang (lumbung) yang dianggap pasangan suami-istri. Deretan Tongkonan dan Alang saling berhadapan. Tongkonan menghadap ke utara dan Alang ke selatan.

Rumah adat tongkonan akan terus dibangun dan didekorasi ulang oleh masyarakat Toraja. Hal itu bukan karena alasan perbaikan tetapi lebih untuk menjaga gengsi dan pengaruh dari kaum bangsawan. Pembangunan kembali rumah tongkonan akan disertai upacara rumit yang melibatkan seluruh warga dan tidak jauh berbeda dengan upacara pemakaman. Anda dapat menemukan rumah mengagumkan ini di Rantepao, Toraja Utara, tepatnya di desa Kete Kesu dan di desa Lemo.

demikian informasi mengenai makna rumah adat tongkonan tanah toraja.