Suprapto

Suprapto

21
May

Untuk mengenalkan anak-anak pada profesi apoteker, tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada ( UGM) mengembangkan aplikasi permainan "Meet Pharmy”. Menurut Ris Heskiel Najogi Sitinjak, mahasiswa Fakultas Farmasi salah satu pengembang aplikasi "Meet Pharmy", Melalui aplikasi permainan ini mereka coba untuk mengenalkan profesi apoteker, menumbuhkan minat, serta wawasan anak-anak terhadap profesi apoteker. Najogi mengatakan aplikasi Meer Pharmy telah dikembangkan sejak bulan November 2018 lalu bersama rekannya di Fakultas Farmasi, yaitu; Shinta Diva Ekananda, Wahyunanda Crista Yuda, Muhammad Fikri Abdillah, dan Muhammad Sulhan Hadi, serta Luh Rai Maduretno Asvinigita, Lutfiana Pasebhan Jati dari Sekolah Vokasi dan Laksa Ersa Anugratama dari Fakultas Peternakan..Melalui aplikasi permainan ini mereka mencoba mengenalkan profesi apoteker,kepada anak-anak usia 2 hingga 14 tahun.

Menurut Najogi, anak-anak pada usia tersebut sudah sangat mengenal smartphone,  sehingga mereka memanfaatkan piranti tersebut untuk menumbuhkan minat serta wawasan anak terhadap profesi apoteker. Lewat aplikasi game ini mereka berusaha mentransfer informasi kesehatan pada anak-anak, khususnya komunikasi apoteker dengan pasien. Anak-anak akan diajak untuk merasakan pengalaman berkonsultasi dengan seorang apoteker bernama Pharmy. Pharmy akan memberikan resep dan juga menjelaskan pentingnya menjalankan gaya hidup sehat agar tidak mudah terserang penyakit. Meet Pharmy memiliki sejumlah fitur meliputi tiga kasus penyakit sederhana, yakni batuk, pilek, serta demam yang kerap dialami anak-anak. Selain itu, dilengkapi pula dengan fitur modul untuk orang tua yang memuat informasi seputar penyakit yang disajikan. Meet Pharmy sudah bisa diunduh di Google Play Store dan saat ini sudah diunduh lebih dari 1.000 pengguna.

 

saat ini, aplikasi Meet Pharmy sedang terus dikembangkan. Salah satunya dengan menambahkan bahasa baru dalam aplikasi ini. Apabila sebelumnya aplikasi hanya tersedia dalam bahasa Inggris, saat ini telah ditambahkan bahasa Indonesia di dalamnya. Tidak hanya itu, desain menu utama juga dibuat lebih atraktif. Disamping itu, juga ada pembaruan beberapa tampilan scene gambar, bahasa perintah dalam permainan lebih singkat, serta penyempurnaan langkah-langkah permainan. Aplikasi ini juga berhasil mengantarkan kedelapan mahasiswa UGM meraih medali perak dalam ajang "World Young Inventor Exhibition" dalam "International Invention, Innovation & Technology Exhibition" (ITEX) 2019 di Malaysia pada 2 hingga 4 Mei 2019. Aplikasi Meet Pharmy juga mendapatkan penghargaan medali emas kategori "Medicine and Public Health di Thailand Inventors’ Day 2019" pada 2 hingga 6 Februari 2019 di Bangkok.

20
May

Warni. Dalam edisi Warna Warni kali ini saya sajikan informasi mengenai Peringatan Hari Kebangkitan Nasional

Setiap 20 Mei, masyarakat Indonesia memeringati Hari Kebangkitan Nasional. Peringatan yang sering disingkat Harkitnas yang jatuh pada 20 Mei tiap tahunnya bertujuan untuk memeringati berdirinya organisasi Boedi Oetomo. Pada 20 Mei 1908, Boedi Oetomo didirikan oleh sejumlah mahasiswa sekolah khusus pendidikan dokter pribumi di Batavia-STOVIA, yaitu Soetomo, Mohammad Soelaiman, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, R. Angka Prodjosoedirdjo, Mochammad Saleh, R. Mas Goembrek, Soeradji Tirtonegoro, dan Soewarno. Latar belakang berdirinya Boedi Oetomo bertopang pada kesadaran para mahasiswa akan masa depan Indonesia yang bergantung di tangan mereka. Hari Kebangkitan Nasional pertama kali diperingati pada era pemerintahan Presiden Soekarno di Yogyakarta pada 1948.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional dilaksanakan dengan upacara di sekolah-sekolah dan Kementerian, Lembaga, instansi pemerintah dan Kantor perwakilan RI di luar negeri.   Tema peringatan Kebangkitan Nasional ke 111 ini adalah: “BANGKIT UNTUK BERSATU”.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika sejumlah seminar dan diskusi dengan tema Pemerataan Pembangunan Indonesia yang Berkeadilan sebagai Wujud Kebangkitan Nasional. Ziarah ke taman makam pahlawan, khususnya pendiri Boedi Oetomo, dilakukan usai menyelenggarakan upacara bendera.

Hari Kebangkitan Nasional tidak hanya diperingati secara formal saja. Berbagai kegiatan juga dilaksanakan untuk memeriahkan peristiwa bersejarah itu. Salah satunya, Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Bali telah melakukan pawai bertema 'PPMKI Siap Menyambut Hari Kebangkitan Nasional'. Kegiatan ini telah dilaksanakan di Lapangan Bajra Sandhi Renon, Denpasar pada Sabtu 18 Mei. Event ini akan dimeriahkan oleh 500 mobil dan 500 motor antik yang berasal dari club-club di Bali. Dihadirkan pula berbagai lomba menarik, live music, robotic dance dan masih banyak yang lainnya. Ketua PPMKI Gede Agus Mahendra Pendit menyebutkan bahwa event ini merupakan momen untuk memberikan hiburan kepada masyarakat setelah berhasil melewati perhelatan nasional yakni pemilihan Presiden.

20
May

Hari ini akan memperkenalkan Rumah Adat Besemah di Sumatera Selatan. pulau-pulau di Indonesia sudah sejak lama ditinggali oleh masyarakat adat dari berbagai suku bangsa. Sehingga tidak heran jika Indonesia memiliki beragam aksara, bahasa, pakaian tradisional, hingga rumah adat.

Di antara beragamnya kebudayaan itu, rumah adat merupakan tolak ukur terdepan yang menggambarkan kebudayaan suatu suku bangsa. Rumah adat Besemah yang dikenal juga sebagai Rumah Baghi, merupakan rumah adat yang sudah digunakan sejak beratus tahun lampau oleh nenek moyang masyarakat Besemah, Pagaralam.

tipe rumah ini terbagi atas dua, yaitu tatahan dan ghilapan. Yang dimaksud dengan tatahan adalah bagian-bagian rumah, terutama dinding ditatah atau diukir. Sedangkan ghilapan berdinding polos. Baik rumah tatahan maupun ghilapan berukuran sama, yaitu 8 x 8 meter.

Bagian dalam Rumah adat ini hanya terdiri dari 1 ruangan luas tanpa sekat. Namun, sebagian rumah sesuai perkembangan zaman, mulai dibuatkan sekat untuk kamar. Sedangkan bagian dapur yang disebut pawun, dibangun terpisah.

konstruksi rumah baghi sangat unik. Untuk menyatukan bagian-bagian rumah, tidak dipergunakan paku. Kalaupun ada bagian yang perlu diikat, digunakan rotan sebagai penguatnya. Demikian pula bagian tiang, yang tidak ditanam ke dalam tanah.

Tiang-tiang ini berdiri dengan alas batu. Pada konstruksi lama, digunakan tiga batu per tiang dengan posisi segitiga. Sepanjang sejarahnya di Pagaralam, yang dekat dengan Gunung Dempo, rumah baghi tidak pernah rubuh atau rusak kendati daerah itu sering dilanda gempa bumi.

19
May

Borobudur adalah candi atau kuil Budha terbesar di dunia. Sebagai salah satu ikon budaya Indonesia, kemegahan candi Borobudur menjadi tema “Jawa Tengah (Jateng Fair) 2019”. Kegiatan yang telah menjadi agenda tahunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini akan digelar pada 28 Juni hingga 14 Juli 2019.

Direktur PT Pusat Rekreasi Promosi Pembangunan (PRPP) Jateng Titah Listiorini di Semarang, Kamis (16 Mei 2019) mengatakan tema Jateng Fair 2019 adalah Borobudur yang mulia dan agung atau 'Glorious Borobudur'. Menurutnya hal itu karena Candi Borobudur merupakan aset Jawa Tengah yang telah mendunia. Karena itu pihaknya bekerjasama dengan pihak pengelola Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, yang pada tahun ini akan mencanangkan Borobudur sebagai tempat spiritual dan cagar budaya, bukan hanya tempat wisata.

Dia menjelaskan pihaknya akan membuat dekorasi bernuansa Candi Borobudur selama 17 hari pelaksanaan Jateng Fair 2019 di kompleks Pusat Rekresai Promosi Pembangunan (PRPP) Semarang. Dekorasi antara lain dengan menghadirkan area Borobudur Mini Park atau taman replika Candi Borobudur, Borobudur Art and Agriculture dan area Borobudur Culinary Fair. Hampir sama dengan tahun lalu, Jateng Fair 2019 memamerkan berbagai produk unggulan hasil pertanian, kerajinan tangan dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, pariwisata, hingga perusahaan multinasional. Para pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar 15.000 rupiah (Senin – Kamis) dan 20.000 rupiah untuk akhir pekan. Para pengunjung juga akan dihibur artis ibu kota seperti Nella Kharisma, Hanin Dhiya, Ndx Aka, Fourtwnty, Souljah, band Grassrock, dan Ita Purnamasari. Tahun ini target pengunjung sebanyak 500.000 diharapkan dapat tercapai.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono berharap ajang Jateng Fair tiap tahunnya menghadirkan inovasi dan kreasi sehingga mampu menyedot pengunjung serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Jateng Fair 2019 termasuk rangkaian perayaan Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah. Karena itu dia ingin setiap tahun ada terobosan inovasi dan kreasi untuk memeriahkan Jateng Fair. Namun inovasi itu harus diikuti dengan jaminan keselamatan bagi para pengunjung.