Suprapto

Suprapto

07
March

Edisi kali ini, akan membahas sebuah lagu dari Meriam Bellina.

Meriam Bellina tidak hanya dikenal sebagai aktris seni peran, namun juga piawai dalam bernyanyi. Sebagai penyanyi, ia sudah cukup banyak merilis album. Album perdananya bertajuk “Simfoni Rindu”, dirilis pada tahun 1983. Lagu andalan dalam album ini berjudul sama dengan albumnya yaitu “Simfoni Rindu”. Lagu “Simfoni Rindu” diciptakan dan diaransemen oleh Pance F. Pondaag, seorang penyanyi dan pencipta lagu di Indonesia. Lagu ini bercerita tentang alunan simfoni bernada sendu yang semakin menambah rasa pilu ketika didengar oleh seseorang yang ditinggal oleh sang pujaan hati.

06
March

Sumedang, salah satu kabupaten di provinsi Jawa Barat ini dikenal dengan kuliner khasnya, yakni Tahu Sumedang. Tahu Sumedang berukuran kecil tanpa isian, namun terasa gurih dan nikmat. Selain tahu sumedang, kabupaten yang terletak sejauh 45 kilometer timur laut dari kota Bandung, ibukota Jawa Barat ini punya beragam kuliner khas yang wajib anda coba, jika berwisata ke kota ini. Salah Satunya adalah Soto Bongko.

Soto, Sroto, sauto atau coto adalah kuliner indonesia seperti sop yang terbuat dari kaldu daging dan sayuran. Berbeda dengan jenis soto lainnya, soto bongko memiliki campuran lontong di dalamnya. Bongko berarti gumpalan besar. Lontong untuk soto ini memang dibuat dalam ukuran besar. Soto bongko disajikan dengan campuran lontong, toge rebus, potongan tahu sumedang, dan bawang goreng. Semua isian soto ini disiram dengan kuah kari kental yang masih panas. Untuk menambah rasa, dapat ditambahkan kecap manis dalam sajiannya. Sebagai pelengkapnya, soto bongko disajikan dengan tambahan emping dan sambal untuk sensasi rasa pedasnya.

Ketika disantap rasanya gurih dan nikmat. Untuk menikmati kelezatan soto Bongko, datanglah ke Sumedang. Anda dapat dengan mudah menemukan jenis soto ini di berbagai tempat di Sumedang, seperti di Pasar Sumedang, Alun-Alun kota Sumedang dan RSUD Sumedang. Biasanya Soto ini dijajakan untuk sarapan pagi atau ada juga yang menjualnya di siang hari. Harganya relatif murah, sekitar Rp. 15.000 hingga Rp. 25.000 per porsi.

06
March

Voice of Indonesia kali ini, akan hadirkan sebuah lagu dari Bali berjudul "Care Nak Cerik."

Lagu "Care Nak Cerik" dibawakan oleh Ary Kencana. Liriknya menceritakan tentang curahan hati seorang pria tentang pasangannya. Sang kekasih masih saja mudah cemburu dan marah-marah, sehingga kerap menimbulkan pertengkaran. Padahal, keduanya sudah mendapatkan restu dari orang tua alias hampir menikah. Namun, sang pria tidak patah arang. Ia berusaha untuk membuktikan bahwa dirinya setia, sehingga sang kekasih tidak perlu lagi merasa cemburu.

06
March

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan dunia teknologi Indonesia. Startup asal Indonesia, Habibi Garden dinobatkan sebagai 5 terbaik dalam Global Mobile Award 2019, Mobile World Congress - MWC di Barcelona.Habibi Garden mengalahkan ribuan pesaing pada nominasi kategori 'Social Good: Outstanding Mobile Contribution to UN SDGs’.

Ini bukanlah penghargaan internasional pertama bagi Habibi Garden. Sebelumnya, Habibi Garden meraih dua penghargaan kategori ‘’People Choice Award Asia Pasific Investment Summit 2018’’ dan ‘’Best of The Best Future Makers 2018’’ yang berhasil mengalahkan startup dari negara Australia, Singapura, Thailand, dan Filipina.

Habibi Garden adalah aplikasi membantu para petani atau pemilik tanaman mengetahui kondisi tanaman, seperti nutrisi dan kebutuhan-kebutuhan lain.

tujuan utama aplikasi ini adalah membantu para petani dan penanam di Indonesia agar dapat “berbicara” dengan tanaman mereka. Komunikasi tersebut bisa terwujud berkat adanya alat dan juga aplikasi yang terhubung dan didesain dengan berbagai macam sensor seperti sensor suhu, kelembaban, nutrisi media tanaman, intensitas cahaya dan lainnya.

Dengan demikian para pemilik tanaman bisa mengetahui kebutuhan tanaman berdasarkan data yang didapatkan dari aplikasi. Penggunaan sensor Habibi Garden mampu mengurangi tingkat gagal panen dan meningkatkan produksi hingga 200%.

aplikasi ini sudah dipakai lebih dari 1.300 petani di Indonesia. Dengan penggunaan 600 sensor yang tersebar di Jawa dan Sumatera, Habibi Garden ini telah sukses meningkatkan nilai panen hingga 8 milyar rupiah dalam waktu kurang dari 10 bulan saja.

Adapun ‘’Global mobile Awards 2019’’ melihat bahwa solusi kolaboratif ini ternyata tidak hanya membantu petani secara teknis, namun juga secara sosial.

Pengalihan metode cocok tanam tradisional ke modern dengan menggunakan teknologi digital dan solusi pendanaan yang tepat guna ini selaras dengan berbagai poin dalam panduan pengembangan sosial dari Persatuan Bangsa-Bangsa: United Nations’ Sustainable Development Goals.