Edisi kali ini, akan sajikan lagu-lagu dari grup musik The Overtunes. Sebagai pembuka, berikut satu lagu berjudul "Cinta Adalah". Lirik lagu "Cinta Adalah" menggambarkan beragam definisi cinta. Cinta tidak pernah gagal, bisa sempurna, sebuah anugerah, mengerti arti mengalah, serta mampu membuat kita menangis dan belajar dewasa. Namun, semua definisi cinta itu bisa didapatkan apabila mau menghargainya serta rela berkorban.demikianlah lagu berjudul "Cinta Adalah" oleh The Overtunes. The Overtunes adalah sebuah grup band yang dibentuk di tahun 2013. Anggotanya adalah tiga bersaudara, yaitu Mada Emmanuelle Brahmantyo, Reuben Nathaniel Brahmantyo, dan Mikha Angelo Brahmantyo. The Overtunes mulai terkenal ketika salah satu personilnya, yaitu Mikha Angelo, mengikuti ajang pencarian bakat di sebuah stasiun televisi swasta nasional pada tahun 2013.
selanjutnya mari kita dengarkan lagu "Dunia Bersamamu" tentunya masih oleh The Overtunes. Diiringi petikan gitar akustik dan gebukan drum, lirik "Dunia Bersamamu" berisikan ungkapan seseorang yang tengah jatuh cinta. Baginya, sang kekasih adalah yang terindah dan paling bisa membawakan kebahagiaan. Maka, iapun berjanji untuk terus bertahan dan takkan melepaskan sang pujaan hati. Selamat mendengarkan.
anda baru saja mendengarkan lagu berjudul "Dunia Bersamamu" oleh The Overtunes.
Sejak kecil, ketiga kakak beradik personil The Overtunes sudah dikenalkan alat musik oleh kedua orang tuanya. Tak heran, apabila ketiganya cukup pintar dalam bermusik dan bahkan menganggap musik sebagai sebuah tujuan hidup. Kecintaan kepada musik pula lah yang membuat mereka mengusung nama "The Overtunes." Menurut ketiganya, nama "The Overtunes" sangat berhubungan dengan musik, tetapi tidak terkesan norak.
Edisi kali ini, akan memperkenalkan salah satu destinasi wisata andalan dari Sulawesi Selatan. Provinsi Sulawesi Selatan memiliki sebuah kabupaten bernama Kabupaten Maros. Di sini merupakan daerah wisata yang memiliki ragam cukup lengkap. Sebut saja Bukit Teletubies juga Hutan Pinus Bengo-Bengo. Namun tak jauh dari Sungai Pute, terdapat sebuah pemandangan yang luar biasa. Tempat tersebut merupakan Hutan Batu Rammang-Rammang.
tahun 2001, UNESCO memasukkan kawasan karst Maros sebagai kawasan cagar alam yang telah memenuhi 9 syarat. Di antaranya adalah keanekaragaman hayati yang unik dan sisa peninggalan manusia purba yang ada di beberapa dinding gua. Tempat ini merupakan karst terbesar kedua di dunia setelah kawasan karst di Yunnan, Tiongkok Selatan.
penamaan Rammang-Rammang ini berasal dari bahasa daerah Sulawesi Selatan, artinya awan atau kabut. Masyarakat setempat memberi nama tempat ini Rammang-Rammang karena setiap pagi hari atau kala hujan, tempat ini biasanya diselimuti awan atau kabut. Saat kabut menyelimuti kawasan ini, ditambah adanya gugusan pilar-pilar batu di areal persawahan penduduk, membuat pemandangan terlihat begitu eksotis.
destinasi wisata Rammang-Rammang berada di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Letak desa ini sekitar 40 km di sebelah utara Kota Makassar. Untuk menjangkaunya, kawasan ini dapat ditempuh melalui jalur darat dengan kendaraan bermotor. Jika berangkat dari Kota Makassar, bisa ditempuh dengan waktu sekitar dua jam. Namun jika langsung dari Bandara Hasanuddin, waktu tempuhnya bisa hanya 30 menit saja.
Pelangi nada kali ini, kami hadirkan lagu-lagu Melayu. Mengawali, Pelangi Nada Melayu kali ini saya putarkan lagu “SELAYANG PANDANG” , dinyanyikan oleh IYETH BUSTAMI. Lagu bertemakan cinta ini bercerita tentang seseorang yang merayu pasangannya. Ia memuji kecantikan pasangannya dan memendam rindu terhadapnya.
anda baru saja mendengarkan lagu melayu berjudul “SELAYANG PANDANG”. Lirik lagu ini merupakan pantun 4 baris dengan sajak a-b-a-b. Diciptakan oleh Lily Suhairy, lagu ini sangat populer di tahun 1950-an. Meski termasuk lagu lawas, lagu ini masi tetap dikenang hingga kini. Sudah banyak penyanyi yang menyanyikan lagu SELAYANG PANDANG, termasuk IYETH BUSTAMI. Lagu SELAYANG PANDANG milik IYETH BUSTAMI dipopulerkan Mei 1994 dalam album POP MELAYU 40-60.
Lagu melayu IYETH BUSTAMI lainnya akan segera hadir ke ruang dengar anda. Kali ini berjudul SRI MERSING. Lagu melayu ini bercerita tentang nasehat kehidupan. Meski nasib kurang beruntung, namun harus tetap bersyukur tingal di negara aman dan makmur. Kali ini, saya putarkan lagu SRI MERSING.
lagu berjudul SRI MERSING yang dinyanyikan oleh IYETH BUSTAMI baru saja anda dengarkan. Sama seperti lagu sebelumnya, lagu ini berada di album POP MELAYU 40-60. Lagu SRI MERSING berisi pantun nasehat yang terdiri dari dua baris sampiran dan dua baris isi. Orkes Melayu dimainkan untuk mengiringi lagu ini. Alat musik yang digunakan dalam orkes tersebut, seperti Accordion, Guitar, Biola dan Gambus.
Mengakhiri Pelangi Nada Melayu kali ini, lagu berjudul “HANG TUAH” yang dinyanyikan oleh IYETH BUSTAMI hadir ke ruang dengar anda. Diciptakan oleh Husni Thamrin, lagu ini bercerita tentang sosok Hang Tuah, laksamana dari kesultanan Malaka.
Dalam edisi Warna Warni kali ini informasi mengenai Festival Gamelan Internasional. Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon (alat musik pukul logam), gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya/alatnya. Instrumennya merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Menjadi bagian kehidupan masyarakat Jawa, istrumen musik ini telah mengalami persebaran, bukan saja secara geografis, tetapi juga mengalami penyesuaian dari sisi bentuk, fungsi, dan posisi dalam masyarakatnya. Sudah sejak berabad lalu, gamelan menyebar ke berbagai wilayah di Nusantara bahkan hingga ke pelosok dunia, membentuk berbagai komunitas gamelan di Eropa, Amerika, Australia, dan Asia.
Telah menyebar ke berbagai belahan dunia, sebuah festival bertajuk Festival Gamelan Internasional digelar untuk mengundang kembali kelompok-kelompok gamelan yang berdiaspora di berbagai belahan dunia. Festival ini menjadi momentum silaturahmi dan ziarah kebudayaan untuk membangkitkan serta merawat ingatan-ingatan untuk mengkonstruksi kembali identitas melalui proses estetis ensambel gamelan. Festival yang digelar 9 hingga 16 Agustus 2018 di Solo ini mengangkat tema "Homecoming" atau pulang kampung. Puluhan maestro gamelan yang menyebarkan kesenian tersebut ke penjuru dunia akan pulang ke tempat asal gamelan di Indonesia, salah satunya Solo. sekurang-kurangnya 19 kelompok gamelan luar negeri dan 33 kelompok gamelan dalam negeri, serta belasan peneliti/ahli gamelan, akan pulang kampung ke Solo untuk tampil di Festival Gamelan ini.
Dalam 10 hari penyelenggaraan, akan ada berbagai rangkaian acara mulai dari pertunjukan yang mencakup opening ceremony, dan berbagai konser. Lalu ada konferensi dengan berbagai tema, pemutaran film, pameran sejarah, ekspresi dan spirit gamelan, penerbitan, dan acara sastra. Rangkaian acara ini akan digelar di beberapa tempat ikonik Solo, seperti Benteng Vastenburg, Slamet Riyadi, Dalem Joyokusuman, Lokananta, Bentara Budaya Solo, dan lainnya. Selama acara berlangsung, wisatawan dapat mengikuti semua rangkaian acara tanpa pungutan biaya alias gratis.