11
March

 

VOinews.id- Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh pada Sabtu mendesak para pemimpin Arab, Islam dan cendekiawan untuk bertindak menghentikan serangan terhadap Gaza untuk menyelamatkan warga Palestina serta mengisolasi Israel baik secara politik maupun diplomatik atas kejahatan perang. "Menjelang bulan Ramadan, kami menyerukan para pemimpin, ikon dan cendekiawan umat (masyarakat muslim) untuk mengambil tindakan efektif di bidang politik, diplomatik, dan hukum untuk segera menghentikan agresi terhadap rakyat kami, khususnya di Gaza, dan melindungi Masjid Al-Aqsa,” kata Haniyeh di Telegram.

 

Haniyeh menekankan perlunya memberi tekanan kepada negara-negara yang mendukung Israel untuk memaksanya menghentikan perang dengan segera dan tanpa syarat. "Masyarakat kami menyambut Ramadan tahun ini dengan dibebani rasa sakit dan harapan, dan bahwa anak-anak bangsa kami menjadi sasaran pembantaian terburuk dalam perang genosida di Gaza.” Dalam pesannya, dia juga menekankan "kebutuhan mendesak untuk benar-benar meringankan warga Palestina dalam hal makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal, dan sepenuhnya membuka penyeberangan untuk menyediakan kebutuhan penuh dan mendesak dan untuk sepenuhnya mengakhiri blokade terhadap masyarakat Gaza serta memulai proses rekonstruksi yang komprehensif.

 

” Haniyeh menyerukan agar "lebih banyak upaya untuk mengadili pendudukan (Israel) dan mengungkap kejahatannya, serta mengisolasi secara politik dan diplomatis, karena kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukannya dalam pembantaian genosida di Gaza.”

 

"Pendudukan adalah akar dari semua masalah dan ketidakstabilan di kawasan ini, dan kelanjutan pendudukan bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional dan PBB, dan pencapaian kemerdekaan dan kebebasan rakyat Palestina inilah yang mengakhiri akar permasalahan dan membuka fase baru dan berbeda di tingkat regional dan global,” ujarnya. Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan hampir 1.200 orang.

 

Hampir 31.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan lebih dari 72.500 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok. Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB. Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan menjamin agar bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

 

Sumber: Anadolu

11
March

 

VOInews.id- India akan terus memulangkan warga negara Myanmar yang melarikan diri ke wilayahnya untuk menghindari konflik etnis di Myanmar, menurut sejumlah pejabat pada Sabtu (9/3). Pada Jumat, gelombang pertama warga Myanmar yang masuk ke India "secara ilegal" dideportasi, kata kepala menteri Negara Bagian Manipur, Biren Singh. "Jumlahnya banyak sekali, jadi kami tidak bisa memulangkan (mereka) semua sekaligus.

 

Jadi, sedikit demi sedikit, kami melakukan deportasi dan ada beberapa prosedur hukum yang perlu kami ambil... kami mengikuti (prosedur) tersebut," kata Singh kepada wartawan di Manipur pada Sabtu. Dia menambahkan bahwa deportasi warga Myanmar akan terus dilanjutkan. Ratusan orang, termasuk petugas keamanan, dari Myanmar, yang terjebak dalam konflik etnis di negara itu, telah melarikan diri ke India dan Bangladesh.

 

Sebanyak 6.746 warga Myanmar yang telah menyeberangi perbatasan "secara ilegal" telah terdeteksi di negara bagian India itu mulai 3 Mei 2023 sampai 7 Februari tahun ini, menurut para pejabat. Di tengah konflik etnis yang berkecamuk di Myanmar, India memutuskan untuk mengakhiri kesepakatan pergerakan bebas dengan negara di Asia Tenggara itu.

 

Myanmar telah dikuasai oleh junta militer sejak Februari 2021. Tatmadaw --sebutan militer Myanmar-- telah menghadapi perlawanan sengit dari kelompok-kelompok etnis di banyak wilayah di negara tersebut. Sedikitnya tiga kelompok etnis bersenjata, yang bersatu dalam Aliansi Persaudaraan, telah melawan rezim junta untuk merebut wilayah utara Myanmar sejak akhir Oktober. Mereka menyerang pasukan junta dan merebut banyak kota dan pos perbatasan. Banyak orang dilaporkan tewas dalam serangan-serangan tersebut.

 

Sumber: Anadolu

11
March

 

VOInews.id- Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus mengatakan bahwa Israel dan Palestina sama-sama bertanggung jawab dalam konflik di Jalur Gaza. "Apa yang terjadi saat ini antara Israel dan Palestina adalah sebuah perang. Dan perang itu melibatkan dua pihak, bukan satu," kata Fransiskus dalam wawancara dengan media Swiss RSI. Dia telah berkali-kali menyerukan perdamaian di Jalur Gaza, menekankan perlunya akses bagi bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong Palestina itu, pembebasan sandera Israel, dan penyelesaian konflik dengan solusi dua-negara.

 

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan. Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera 240 orang lainnya. Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, serta melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk "menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera". Sedikitnya sudah 30.800 orang yang tewas di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat.

 

Pada 24 November, Qatar memediasi perundingan antara Israel dan Hamas untuk pertukaran tahanan dengan sandera dan gencatan senjata, yang memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. Gencatan itu diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember. Lebih dari 100 orang diyakini masih disandera oleh Hamas di Gaza.

 

Sumber: Sputnik-OANA

11
March

 

VOInews.id- Parlemen Pakistan pada Sabtu (9/3) memilih Asif Ali Zardari, salah satu ketua Partai Rakyat Pakistan (PPP) yang berhaluan kiri-tengah, sebagai presiden ke-14 negara itu. Zardari, 68 tahun, adalah duda dari Benazir Bhutto --yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan-- serta merupakan kandidat koalisi yang berkuasa. Zardari mengalahkan Mahmood Khan Achakzai, politisi veteran dari provinsi barat daya Balochistan yang juga kandidat dari oposisi Dewan Sunni Ittehad.

 

Dewan tersebut merupakan kelompok politik keagamaan dan menjadi tempat bernaung yang baru bagi para anggota parlemen dari Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yakni partai Imran Khan --mantan perdana menteri yang dipenjara. Beberapa partai politik kecil, termasuk Jamiat Ulema-e-Islam Fazal (JUI-F) dan Jamaat-e--Islami, memboikot pemilu dan tidak ada anggota parlemen dari partai-partai itu yang memberikan suara.

 

Pemungutan suara dimulai pada pukul 10.00 pagi waktu setempat (12.00 WIB) di gedung Majelis Nasional di Islamabad serta di empat ibu kota provinsi, dan berlanjut hingga pukul 16.00 sore (18.00 WIB). Zardari menjadi satu-satunya politisi yang terpilih menduduki jabatan konstitusional tertinggi namun simbolis di negara itu untuk masa jabatan kedua. Ia sebelumnya menjabat presiden pada 2008-2013 pada masa pemerintahan partainya sendiri.

 

Sumber: Anadolu

Page 19 of 1157