06
March

 

VOInews.id- Majelis Prefektur Yamanashi, yang terletak di sebelah barat Tokyo, pada Senin (4/3) meluluskan peraturan untuk memungut biaya masuk sebesar 2.000 yen (1 yen = Rp104) per kepala dari para pendaki yang mendaki Gunung Fuji melalui jalur yang paling sering digunakan di Prefektur Yamanashi. Sebuah gerbang akan didirikan di pos kelima, atau pintu masuk menuju Jalur Yoshida di sisi Prefektur Yamanashi di Gunung Fuji, gunung setinggi 3.776 meter yang juga gunung tertinggi di Jepang. Gerbang tersebut akan memungut biaya mulai 1 Juli, yang merupakan awal musim pendakian tahun ini, sebagai upaya untuk meringankan kemacetan di gunung tersebut dan mendanai langkah-langkah keselamatan, ungkap pemerintah prefektur itu.

 

Para pendaki harus membayar hingga 3.000 yen per orang, termasuk 1.000 yen yang saat ini diminta untuk dibayarkan secara sukarela demi mendukung pemeliharaan gunung ikonis tersebut, yang terdaftar sebagai salah satu situs Warisan Dunia UNESCO. Selama musim 2024 hingga pertengahan September, gerbang itu setiap harinya akan ditutup mulai pukul 16.00 hingga pukul 03.00 waktu setempat. Pembatasan masuk juga akan diberlakukan jika jumlah pendaki harian melebihi 4.000 orang, dengan satu-satunya pengecualian bagi mereka yang telah melakukan reservasi sebelumnya untuk menginap di pondok-pondok gunung, guna mencegah "bullet climbing.

 

" Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran terkait praktik pendakian yang tidak aman, seperti "bullet climbing", yaitu mencoba mendaki sepanjang malam tanpa beristirahat agar bisa mencapai puncak Gunung Fuji dalam sekali jalan untuk melihat matahari terbit di pagi harinya. Membentang di antara Prefektur Yamanashi dan Prefektur Shizuoka, Gunung Fuji biasanya dibuka bagi para pendaki dari Juli hingga awal September.

 

Antara

05
March

Sebuah ban dibakar di dekat penjara utama di Port-au-Prince, Haiti, Minggu (3/3/2024). Ibu kota Haiti itu kini dalam kekacauan usai serangan di penjara membebaskan banyak narapidana. (Foto: AFP/Luckenson Jean)

 

VOInews.id: Ibu kota Haiti, Port-au-Prince sebagian besar ditutup Senin (4/3/2024), dan warga hanya keluar untuk keperluan penting. Seperti dilaporkan AFP, pihak berwenang memberlakukan keadaan darurat setelah serangan terhadap sebuah penjara yang membebaskan ribuan narapidana.

05
March

 

VOInews.id- Informasi yang beredar di media tentang niat Meksiko untuk bergabung dengan BRICS tidaklah akurat, kata Kementerian Luar Negeri Meksiko pada Minggu (3/3), seraya menambahkan bahwa negara tersebut memperhatikan perkembangan asosiasi tersebut dengan penuh perhatian. Terkait pemberitaan yang beredar di berbagai media tentang dugaan pencalonan Meksiko untuk bergabung dengan kelompok BRICS pada 2024, Kementerian Luar Negeri Meksiko mengumumkan bahwa pernyataan itu "tidak berdasar." "Meksiko belum mengajukan permohonan untuk bergabung dengan kelompok BRICS.

 

Meksiko mengikuti perkembangan blok ini karena beban ekonomi negara-negara anggotanya dan perdagangan bilateral yang dilakukan negara kita dengan para anggotanya," kata kementerian tersebut pada X. Sebelumnya pada Agustus 2023, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan bahwa negaranya tidak berencana untuk bergabung dengan BRICS, dengan tujuan untuk lebih memperkuat persatuan Amerika Utara dan seluruh Amerika "karena alasan lingkungan, alasan ekonomi dan geopolitik."

 

BRICS didirikan pada 2009 sebagai platform kerja sama untuk negara-negara berkembang terbesar di dunia. Awalnya, blok tersebut menyatukan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Musim panas lalu, para pemimpin mereka mengundang Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi untuk bergabung dengan blok tersebut. Argentina juga diundang menjadi anggota, tetapi pemerintahan barunya menolak undangan tersebut. Keanggotaan penuh dari anggota yang baru diterima secara resmi dimulai pada 1 Januari.

 

Sumber: Sputnik

04
March

 

VOInews.id- Hamas yakin tidak ada perbedaan antara pihaknya dengan faksi Palestina lainnya yang menghalangi pembentukan pemerintah bersama, demikian ungkap wakil kepala biro politik kelompok itu Mousa Abu Marzok kepada Sputnik setelah pertemuan inter-Palestina di Rusia. Sejumlah faksi Palestina mengadakan pertemuan di Moskow mulai Kamis hingga Jumat, dimana pihak-pihak mengeluarkan komunike bersama.

 

Pejabat senior Hamas itu mengatakan formasi pemerintah bersama telah dibahas dalam pertemuan itu, namun hal itu memunculkan "beberapa perbedaan" antara pihak-pihak Palestina dan ditunda untuk memberi mereka waktu untuk menyepakati “modalitas dan bagaimana hal itu dapat dilakukan dalam perdamaian dalam waktu dekat. “Tidak, tentu saja [perbedaan itu] dapat diatasi dan kami berharap kami dapat mengatasi semua kesulitan. Masalah utamanya adalah campur tangan eksternal Amerika Serikat dan Israel dalam urusan Palestina dan semua tujuan yang tidak dapat dicapai dalam perundingan kami justru karena hal ini,” kata Marzouk.

 

Dia melanjutkan bahwa kekuatan politik Palestina setuju untuk melanjutkan negosiasi pada pertemuan di Moskow, menambahkan bahwa pertemuan selanjutnya kemungkinan dilaksanakan di Moskow kembali dengan fokus pada "mekanisme pembentukan pemerintahan dan tanggung jawabnya." “Kami akan melanjutkan perundingan ini untuk membentuk pemerintahan nasional dan sudah menangani masalah-masalah lainnya yang memerlukan perhatian dan diskusi. Jadi pembentukan pemerintahan akan dibahas pada pertemuan berikutnya,” kata Marzouk, seraya menambahkan bahwa pertemuan diharapkan akan segera diadakan.

 

Sumber: Sputnik

Page 20 of 1156