27
April

VOInews, Tokyo: Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi mengapresiasi antusiasme lebih dari 100 perusahaan swasta Jepang dalam kegiatan Transit Oriented Development (TOD) Investment Forum 2024, di KBRI Tokyo, Kamis. Forum ini dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi selaku pembicara kunci, PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Parliamentary Vice Minister for MLIT Ishibashi. Turut hadir pula perwakilan Kemenko Perekonomian RI, PT MRT Jakarta dan PT Pembangunan Jaya Ancol, serta sejumlah delegasi pengusaha dari Indonesia. 

Dalam sambutannya di hadapan para pengusaha swasta Jepang, Dubes Heri Akhmadi memastikan Investasi pengembangan TOD di sekitar stasiun MRT Jakarta menawarkan peluang yang cukup menjanjikan.

“Melalui Forum ini, Indonesia akan menawarkan 6 (enam) proyek investasi clean-and-clear di sektor TOD yang berlokasi di sekitar Jalur MRT Jakarta dan Kawasan Ancol, Jakarta Utara. Investasi pengembangan TOD di sekitar stasiun MRT Jakarta menawarkan peluang yang cukup menjanjikan, karena akan menciptakan lingkungan yang terhubung antara ruang hunian, komersial, dan rekreasi. Saya yakin dengan kolaborasi dan sinergi yang solid antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Kita dapat mewujudkan pengembangan TOD yang sukses di Jakarta, dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang baru bagi investor,” ujar Dubes Heri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Dalam pemaparannya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan potensi investasi pada pengembangan proyek-proyek TOD di sekitar stasiun MRT Jakarta.

“Pemerintah Indonesia siap memfasilitasi investasi pembangunan TOD di sepanjang jalur MRT sebagai salah satu solusi kemacetan, polusi, serta kebutuhan akan transportasi keberlanjutan di Jakarta. Terlebih sejak beroperasi pada 2019, MRT Jakarta telah meletakkan pondasi kuat untuk proyek-proyek TOD, dengan menyediakan jaringan transportasi yang efisien dan andal sehingga menciptakan banyak peluang kolaborasi sektor swasta termasuk real estate, ritel, perhotelan, dan lainnya. TOD penting karena di situ nilai komersil didapat dan salah satu solusi mengatasi kemacetan dan polusi. Hal ini tidak mungkin dilaksanakan pemerintah sendiri,” katanya.

Menhub menambahkan pengembangan TOD di sekitar stasiun MRT Jakarta akan menawarkan peluang investasi dan inovasi yang unik, serta menciptakan lingkungan yang terhubung antara ruang hunian, komersial, dan rekreasi. Dengan mengintegrasikan jaringan transportasi secara strategis, TOD tidak hanya meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta serta pertumbuhan ekonomi kota Jakarta.

PT. Jakarta MRT menyusun enam proyek tawaran investasi pada kesempatan ini yaitu pengembangan Mixed Use Blok M, Pedestrian Deck Sudirman Hub Dukuh Atas, Revitalisasi Stasiun Sudirman, Extended Concourse Bundaran HI, Extended Concourse Fatmawati, serta Revitalisasi Waduk Setiabudi Barat.

Kegiatan Transit Oriented Development (TOD) Investment Forum 2024 juga diikuti dengan penandatanganan 8 dokumen kerja sama dengan nilai lebih dari 11 triliun Rupiah atau 105 miliar Yen.

27
April

Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha usai penyelenggaraan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award (HWPA) 2023 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (26/4/2024). (Foto: VOI/Rama Shidqi P.)

 

VOInews, Jakarta: Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Judha Nugraha mengakui penipuan daring terus meningkat setiap tahunnya. Menurutnya, angka kasus penipuan daring, atau online scam, terus naik sejak 2020, perlu menjadi perhatian bersama.

27
April

27.4.2024 dubes swediaVOInews, Jakarta: Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Daniel Blockert mengatakan Indonesia telah menjadi pasar yang menarik bagi investor asal Swedia. Menurut dia, Di sela acara peluncuran ia menjelaskan hingga saat ini sudah ada perusahaan Swedia yang berproduksi di Indonesia dan berinvestasi di berbagai bidang.

 

"Indonesia merupakan pasar yang menarik bagi perusahaan Swedia. Kami memiliki perusahaan Swedia yang sudah berproduksi di Indonesia. Kami juga memiliki perusahaan yang berinvestasi di bidang lain di sini," katanya dalam peluncuran Platform Layanan Kesehatan 2024 yang menjadi bagian dari Kemitraan Berkelanjutan Swedia-Indonesia (SISP), di Jakarta, Jumat (26/4/2024).

 

Daniel Blockert mengatakan investor Swedia memiliki optimisme tinggi karena Indonesia sudah melakukan sejumlah reformasi yang mendukung iklim investasi di dalam negeri. Dengan adanya banyak fasilitas yang ditawarkan oleh Indonesia, Daniel Blockert mengatakan para investor menganggap investasi di Indonesia adalah langkah yang tepat.

 

"Saya pikir apa yang saya dengar ketika saya berbicara dengan perusahaan-perusahaan Swedia adalah bahwa terdapat banyak optimisme. karena reformasi telah dilakukan dan reformasi juga sedang berjalan dan menurut saya komunitas bisnis secara umum berpendapat bahwa ini adalah langkah besar ke arah yang benar," katanya.

 

Indonesia telah menjadi pasar yang potensial bagi investor Swedia. Menurut Duta Besar Daniel Blockert, ia akan sangat terkejut jika investasi Swedia di Indonesia tidak meningkat dalam tahun-tahun ke depan.

 

"Dan dengan pasar ini, dengan kemungkinan-kemungkinan yang Anda miliki di sini dengan banyaknya universitas, saya akan sangat terkejut jika investasi Swedia di sektor kesehatan tidak meningkat di Indonesia pada tahun-tahun mendatang. Dapat dikatakan bahwa ada banyak ketertarikan," katanya.

 

Sejak tahun 2020, Indonesia dan Swedia telah meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara melalui skema Kemitraan Berkelanjutan Swedia-Indonesia (SISP) yang bertujuan mencapai Target Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 yang ditetapkan PBB.

 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pemerintah Indonesia mendorong peningkatan hubungan antar pelaku usaha Indonesia dan Swedia untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Ia meyakini, komunitas bisnis memiliki peran penting dalam menyukseskan upaya ini dengan difasilitasi oleh pemerintah.

27
April

27.4.2024 menkesVOInews, Jakarta: Indonesia dan Swedia meluncurkan Platform Layanan Kesehatan 2024 sebagai bagian dari Program Kemitraan Berkelanjutan Swedia-Indonesia (SISP) yang telah diluncurkan sejak 2020. Peluncuran ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan Duta Besar Swedia untuk Indonesia Timor Leste dan ASEAN Daniel Blockert, serta pelaku industri kesehatan dari kedua negara.

 

“Platform ini menunjukkan bagaimana berbagai pemangku kepentingan di Indonesia dan Swedia dapat berkolaborasi di sektor kesehatan," kata Budi Gunadi dalam sambutannya di Jakarta, Jumat (26/4/2024).

 

Budi Gunadi menyampaikan bahwa melalui SISP, pemerintah Indonesia ingin memfasilitasi sektor bisnis dari kedua negara untuk memperluas jaringan dan peluang kerja sama. Menurut dia, para pelaku bisnis memiliki peran tinggi dalam mendorong dan menyukseskan program kedua negara yang ingin meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

 

"Kami, dari pihak pemerintah, perlu memfasilitasi sektor swasta dan sektor swasta perlu memperkuat keterlibatan mereka dengan pemangku kepentingan lainnya," katanya.

 

Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Daniel Blockert mengatakan Peluncuran Platform Kesehatan SISP menjadi momen penting dalam kemitraan jangka panjang antara Swedia dan Indonesia. Platform yang mencakup berbagai kerja sama bidang kesehatan ini, menurut dia, akan mendukung visi Indonesia dalam bidang kesehatan.

 

"Program-program seperti peningkatan kapasitas, simposium layanan kesehatan, dan inisiatif bersama, akan menyatukan para ahli kedua negara untuk memenuhi visi pemerintah Indonesia dalam bidang kesehatan," katanya.

 

Kemitraan berkelanjutan Swedia-Indonesia (SISP) adalah platform antar pemerintah (G-to-G) untuk mengembangkan kolaborasi antara Swedia dan Indonesia dimana kedua negara bekerja sama untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Kemitraan ini bertujuan untuk membina kerja sama antara institusi dan perusahaan Swedia dan Indonesia di berbagai sektor termasuk transportasi, energi, kesehatan, pertambangan dan manufaktur.

 

Platform Layanan Kesehatan SISP bekerja pada tiga tingkatan: antar pemerintah, akademisi melalui program beasiswa PhD, serta sektor swasta melalui Program Pengembangan Layanan Kesehatan. Melalui upaya kolaboratif perusahaan Swedia, termasuk AstraZeneca, Elekta, Essity, Getinge, dan Hemocue, Platform Layanan Kesehatan SISP bertujuan untuk memanfaatkan keahlian dan inovasi Swedia untuk berkontribusi pada layanan kesehatan berkelanjutan di Indonesia, dengan fokus pada bidang-bidang utama seperti digitalisasi, perawatan kanker, perawatan darurat kritis, perawatan diabetes, serta kesehatan ibu dan anak.

Page 8 of 629