Pemerintah Indonesia menargetkan untuk memiliki Konsul Kehormatan di seluruh Negara di benua Afrika tahun ini. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai memberikan arahan kepada sejumlah Duta Besar Indonesia untuk Negara-negara di Afrika, di Nusa Dua, Bali, Rabu (11/4). Menteri Retno menjelaskan, pemerintah Indonesia menganggap penting keterwakilannya di semua Negara di Afrika. Oleh karena itu, Menteri Luar Negeri meminta kepada para Duta Besar untuk bisa mengajukan nama kandidat Konsul Kehormatan, paling lama hingga enam bulan ke depan. Konsul Kehormatan., menurut Retno, memainkan peran penting, bukan hanya dalam meningkatkan kerja sama Negara sahabat dengan Indonesia, namun juga memiliki peran penting dalam upaya perlindungan warga Negara Indonesia di masing-masing Negara
“ Oleh karena itu untuk mengoptimalkan, maka kita berencana paling tidak untuk sampai akhir tahun ini di mayoritas atau kalau bisa semua tetapi kalau tidak di titik penting Negara-negara Afrika kita sudah akan memiliki konsul kehormatan. Dengan konsul kehormatan itu paling tidak kita memiliki mata dan telinga di lapangan. Selain untuk urusan ekonomi tentunya konsul kehormatan ini akan sangat berguna untuk perlindungan warga negara Indonesia. Karena beberapa waktu belakangan ini banyak juga warga negara Indonesia yang menghadapi masalah di Negara-negara Afrika. Termasuk adalah ABK kita. Kalau kita memiliki konsul kehormatan maka akan lebih mudah bagi kita untuk segera merespon apabila ada masalah. Oleh karena itu, saya sudah berikan target bahwa dalam 3-4 maksimal 6 bulan, tentunya kita harus mencari orang yang tepat untuk menjadi konsul kehormatan “.
Selain itu, dalam pertemuannya dengan para Duta Besar Indonesia untuk Negara-negara Afrika, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi jugamenjelaskan, pemerintah Indonesia memberikan tugas khusus kepada para Duta Besar Indonesia di Afrika untuk memfokuskan pada upaya peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Negara-negara Afrika tersebut. Retno menekankan pentingnya para Duta Besarmenindaklanjuti hasil pertemuan dari seluruh rangkaian Indonesia Afrika Forum 2018, sekembalinya mereka ke Negara penugasan. (ndy)