Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok menyebabkan sejumlah negara terkena dampak naiknya bea masuk ekspor, turunnya permintaan produksi, dan semakin kurangnya sejumlah kegiatan perdagangan antar negara. Menanggapi hal ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (11/4) mengatakan, Indonesia tetap akan menerapkan kebijakan perdagangan terbuka dengan negara lain, dan akan menguatkan kerja sama dengan negara-negara anggota Uni Eropa. Indonesia akan mengingatkan Uni Eropa bahwa Indonesia termasuk negara pembeli pesawat Airbus terbanyak dari Eropa. Karena itu, Wakil Presiden meminta Uni Eropa untuk tidak diskriminatif dalam masalah perdagangan..
“ Artinya kita ingatkan kepada Eropa, bahwa kita membeli banyak, termasuk pembeli terbesar Airbus contohnya oleh Lion, oleh Garuda dan, juga lain-lainnya. Karena itu jangan memberlakukan diskriminatif, karena kita juga bisa mengambil kebijakan yang sama, Jangan terjadi diskriminasi “.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menambahkan, Indonesia perlu membuat perjanjian dengan Uni Eropa menghadapi perang dagang dunia. Satu sama lain saling ketergantungan kebutuhan teknologi, produksi peternakan, dan rempah rempah. Untuk itu, Jusuf Kalla menyebut pemerintah akan menempuh jalur negosiasi. Dalam negosiasi yang sudah ditempuh ada syarat yang sulit dipenuhi baik permintaan dari pemerintah Indonesia maupun permintaan negara yang terlibat kerja sama. RIZKI