(voinews.id) Uni Eropa perlu berhubungan dengan Taliban namun tidak akan terburu-buru untuk secara resmi mengakui kelompok militan itu sebagai penguasa baru Afghanistan. Hal itu dikatakan Direktur pelaksana Komisi Eropa untuk Asia dan Pasifik, Gunnar Wiegand, Rabu, dikutip Reuters. Wiegand mengatakan, hubungan resmi hanya akan terjadi jika Taliban memenuhi sejumlah persyaratan, termasuk menghormati hak asasi manusia dan memberi akses tak terbatas bagi para pekerja kemanusiaan.
Wiegand menambahkan, tidak jelas apakah Taliban akan dapat memerintah secara efektif, tetapi bagi Uni Eropa, syarat utama untuk menjalin hubungan resmi adalah pembentukan pemerintahan transisi yang inklusif dan representatif. (antara)