VOInews, Jakarta : Pada hari ke-3 Lokakarya dan Pelatihan Internasional yang digelar Organisasi Internasional UNESCO, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Aliansi U-INSPIRE, di BRIN Convention Hall, Jakarta Pusat, Rabu (06/12/2023), peserta dari luar negeri mengaku kagum dengan kebijakan dan kesiapansiagaan masyarakat Indonesia dalam mitigasi bencana.
Dari pantauan Voice of Indonesia, Rabu, seratusan peserta dari dalam dan luar negeri secara antusias mengikuti Presentasi Panel yang menghadirkan pembicara dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Pertahanan RI.
Ibrahim Anoof, peserta dari Maladewa, mengaku puas dengan materi dari sejumlah steakholder kebencanaan di Indonesia. Menurut dia, metode yang dilakukan oleh Indonesia sudah sepatutnya menjadi contoh kisah sukses dan diadaptasi oleh Maladewa dalam upaya Disaster Risk Reduction (DRR) atau Pengurangan Risiko Bencana di negaranya.
“Saya pikir praktik-praktik Pengurangan Resiko Bencana yang saat ini diterapkan di Indonesia sangatlah baik dan bagi saya dan tim, kami belajar banyak dan kami mencatat dan bertemu dengan orang-orang yang bekerja di bidang Pengurangan Resiko Bencana di Indonesia untuk menemukan cara terbaik untuk mengadaptasikan praktik-praktik tersebut, metode tersebut ke Maladewa. Menurut saya metode di indonesia sangat bagus untuk pengurangan risiko bencana”, tutur Ibrahim Anoof.
Lebih lanjut sebagai generasi muda global, Ibrahim Anoof merekomendasikan semua negara bekerja secara bersama-sama untuk menemukan solusi dengan mengedepankan dialog dan diskusi berbagai isu serupa untuk mewujudkan ketahanan iklim berkelanjutan yang bermanfaat untuk semua orang di seluruh dunia.
“Setiap negara perlu bekerja bersama dalam pengurangan risiko bencana dengan dialog dan diskusi untuk menemukan solusi terbaik bagi dunia”,harapnya.
Sementara itu, Dr. Nuraini Rahma Hanifa, peneliti BRIN sekaligus Secretary General UNISPIRE Alliance Indonesia menyebut, dari total 111 peserta yang terdiri dari pemuda dan profesional muda itu, 28 orang diantaranya berasal dari negara-negara Asia Pasifik dan kawasan lain seperti Maladewa, India, Malaysia, Timor Leste, Tiongkok, Vietnam, Philipina, Kyrgistan, Afganistan, Nepal, Laos, dan Mongolia.
Kegiatan yang bertajuk The 3rd Workshop and Training on Youth and Young Professionals in Science, Engineering, Tecnology and Inovation for Disaster and Climate Resillience di Jakarta ituberlangsung selama 5 hari, 4-8 Desember 2023.