"Kami berada di Jakarta di awal masa pemerintahan baru kami, hal ini menunjukan betapa pentingnya hubungan kami dengan Indonesia dan Asia Tenggara sebagai sebuah kawasan," kata Peters dikutip keterangan resmi Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta yang diterima di Jakarta pada Kamis.
Peters menyebut Indonesia sebagai pemimpin yang berpengaruh di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, ia memandang Indonesia sebagai mitra Selandia Baru yang sangat penting.
"Indonesia sangat penting bagi Selandia Baru – sebagai mitra dalam hal keamanan, perdagangan, dan juga mitra utama dalam isu-isu regional dan global," kata Peters melanjutkan.
Dalam pertemuan dengan Menlu Retno, Peters membahas kemajuan dalam mencapai target perdagangan bilateral kedua negara di akhir tahun ini. Selain itu, mereka membahas peningkatan ekspor hortikultura dan produk halal, diversifikasi produk, serta peningkatan hubungan pendidikan dan pariwisata. Indonesia dan Selandia Baru menargetkan perdagangan bilateral di angka NZ$4 miliar (sekitar Rp38 triliun) pada akhir tahun.
"Kami berharap untuk bisa menandatangani perjanjian untuk saling mengakui produk halal dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Marsudi ke Selandia Baru (pada Mei) nanti. Perjanjian ini akan memberikan jaminan bagi konsumen Indonesia dan eksportir produk susu dan daging Selandia Baru," ujarnya.
Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Menhan Prabowo, Peters membahas hubungan Indonesia dan Selandia Baru di tahun-tahun mendatang. Salah satunya mengenai penguatan kemitraan komprehensif kedua negara di bidang pertahanan.
"Kami menyambut baik kesempatan untuk bertemu dengan Menteri Prabowo untuk membahas penguatan Kemitraan Komprehensif kami, termasuk kepentingan pertahanan dan keamanan yang telah lama terjalin," kata Peters.
Selain bertemu kedua menteri Indonesia, Peters akan berkunjung ke Masjid Istiqlal, Jakarta. Peters dijadwalkan bertemu Imam Besar Masjid Istiqlal, K.H. Nasaruddin Umar untuk mendiskusikan komitmen terhadap kebebasan beragama dan toleransi. Kunjungannya bertujuan untuk memperingati lima tahun serangan ke dua masjid di Christchurch, Selandia Baru pada 15 Maret 2019.
"Ini (kunjungan ke Masjid Istiqlal) merupakan kesempatan penting untuk memberikan penghormatan kepada para korban dan keluarga, dan juga para korban yang selamat dari serangan teroris Christchurch," katanya.
Kunjungan Peters merupakan kelanjutan dari hubungan yang terjalin antara Indonesia dan Selandia Baru di bawah pemerintahan baru. Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin berkunjung ke Selandia Baru beberapa pekan lalu. Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon sempat bertemu Presiden Joko Widodo di Australia bulan lalu.