"Menteri Luar Negeri Wang Yi, sekali lagi selamat datang kembali di Jakarta. Kunjungan ini, saya yakini akan lebih memperkuat hubungan kedua negara," kata Menlu Retno.
Retno dan Wang Yi sepakat meningkatkan kerja sama kedua negara yang saling menguntungkan, termasuk menguatkan kerja sama investasi. Hal ini mengingat Tiongkok sebagai salah satu "mitra penting" di bidang ekonomi bagi Indonesia. Bidang-bidang kerja sama investasi yang akan diperkuat yaitu hilirisasi industri, pembangunan infrastruktur, manufaktur, transisi energi, serta ketahanan pangan.
"RRT (Republik Rakyat Tiongkok) merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia, dengan volume perdagangan mencapai lebih dari 127 miliar US dollar (dolar Amerika Serikat). RRT juga merupakan salah satu investor asing terbesar dengan nilai investasi lebih dari 7,4 miliar US dollar tahun lalu," kata Retno menjelaskan.
Retno mengatakan, detail kerja sama ekonomi kedua negara ke depan akan dibahas dalam pertemuan kerja sama tingkat tinggi. Pertemuan akan berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4) mendatang. Retno menyebut, dirinya dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan akan mewakili Indonesia pada forum tersebut.
Selain ekonomi, dalam pertemuan tersebut Retno mengatakan mereka juga membahas kerja sama penanganan dan pencegahan kejahatan lintas batas. Terutama, dalam hal ini, penipuan daring (online scam), yang menurutnya telah mengakibatkan banyak korban dari warga Indonesia.
"Saya juga mengajak RRT untuk melakukan kerja sama di bidang pencegahan, agar korban tidak terus berjatuhan," ujar Retno.
Menlu Retno juga menyebut dirinya dan Menlu Wang Yi membahas isu-isu global, salah satunya di kawasan Indo-Pasifik. Retno menekankan pentingnya menghormati hukum internasional untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik. Ia menyebut, Indonesia menghargai dukungan Tiongkok terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, dokumen ASEAN mengenai kawasan Indo-Pasifik.
"Kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kawasan kita agar tetap damai dan stabil, dan itu hanya dapat terwujud jika semua pihak menghormati hukum internasional," kata Retno.
Dalam pertemuan tersebut, mereka juga membahas isu perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel. Retno menyebut dirinya dan Wang Yi sepakat mengenai pentingnya semua pihak menahan diri dan melakukan deeskalasi konflik. Keduanya memiliki pandangan sama mengenai pentingnya gencatan senjata di Jalur Gaza dan penyelesaian masalah melalui solusi dua negara.
"Stabilitas Timur Tengah tidak akan terwujud tanpa penyelesaian isu Palestina," kata Menlu Retno.
Pertemuan ini merupakan agenda pertemuan pertama Menlu Wang Yi di Indonesia. Ia dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta usai bertemu Menlu Retno.