15
June

 

VOInews.id- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Maritim) RI Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan negara-negara berkembang berhak untuk tumbuh menjadi negara maju. Luhut menjelaskan pesan itu harus disuarakan oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia terutama saat menghadapi berbagai tekanan dari blok-blok dagang yang dikuasai oleh negara-negara maju. “Kami tidak menentang negara-negara maju, tetapi negara-negara berkembang punya hak untuk menjadi negara berpendapatan tinggi.

Itu pesan penting yang harus disuarakan,” kata Luhut saat memberikan pidato pada Jakarta Geopolitical Forum Ke-7 2023 di Jakarta, Rabu. Dia menjelaskan negara-negara berkembang banyak yang memiliki sumber daya alam mineral melimpah. Dengan demikian, hilirisasi sumber daya alam pun menjadi salah satu cara bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan pendapatan sekaligus pertumbuhan ekonominya demi “naik kelas” dari negara berpendapatan menengah (middle-income country) ke negara berpendapatan tinggi (high-income country) atau negara maju. “Indonesia banyak mendapatkan manfaat dari hilirisasi industri dengan memanfaatkan satu item (mineral) yaitu nickel ore (bijih nikel).

Dari nickel ore (menjadi bahan) untuk membuat baterai, kemudian dari iron steel jika diurai lagi ke bawah ada banyak yang dapat diolah, dan itu membuka banyak pekerjaan, mencetak banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan menciptakan banyak hal,” kata Menko Marves RI.

Oleh karena itu, dia mempertanyakan keputusan dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang menentang kebijakan Indonesia melarang ekspor bahan-bahan mentahnya, termasuk nickel ore, ke luar negeri.

“Mengapa kami tidak diperbolehkan untuk mengolah sendiri mineral-mineral kami? Mengapa kami harus mengekspor itu? Mengapa WTO memaksa kami mengekspor mineral kami?” kata Luhut. Dalam pidatonya, Luhut pun mengingatkan negara-negara berkembang, terutama anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), untuk memperkuat kerja sama demi menghadapi tekanan-tekanan tersebut.

“Selama kita (negara-negara di kawasan) bekerja sama, kita dapat berkolaborasi antarsesama anggota ASEAN. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan di kawasan ini,” kata Luhut. Indonesia resmi melarang ekspor bijih nikel sejak 2 Januari 2020 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara. Terkait kebijakan itu, Indonesia digugat oleh Uni Eropa ke WTO.

Badan Penyelesaian Sengketa WTO pada Oktober 2022 mengabulkan gugatan Uni Eropa dan memutuskan Indonesia melanggar aturan-aturan dagang WTO. Presiden RI Joko Widodo sebulan setelah WTO mengabulkan gugatan EU menyampaikan Indonesia mengajukan banding. Jokowi menegaskan Indonesia tak akan menyetop kebijakan hilirisasi terhadap nikel dan kekayaan alam lainnya. Bahkan, setelah larangan ekspor bahan mentah nikel yang diterapkan sejak 2020, Pemerintah lanjut melarang ekspor bahan mentah bauksit.

"Setelah itu, bahan-bahan yang lainnya, termasuk urusan yang kecil-kecil, termasuk kopi. Usahakan jangan sampai diekspor dalam bentuk bahan mentah," kata Presiden Jokowi saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Investasi di Jakarta, tahun lalu (30/11).

 

antara

15
June

 

VOInews.id- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu dengan delapan pemimpin perusahaan multinasional Denmark di Kopenhagen pada Rabu, guna mengundang perusahaan-perusahaan Denmark itu untuk berinvestasi di Indonesia.

Dalam pertemuan dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor energi terbarukan, kesehatan, dan transportasi itu, Retno mempromosikan Indonesia sebagai negara yang sangat kondusif untuk bisnis dengan pertumbuhan ekonomi tahun lalu 5,3 persen atau tertinggi sejak 2014. Dia juga menyebutkan beberapa prioritas Indonesia saat ini, misalnya, pembangunan industri hilir, ekonomi hijau, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.

“Saya mengundang perusahaan-perusahaan tersebut berinvestasi, termasuk atau prioritas di sektor transisi energi dan kesehatan,” kata Retno ketika menyampaikan pernyataan pers secara daring melalui akun YouTube Kemlu RI. Dia mengatakan investasi di transisi energi mencakup teknologi energi angin dan surya, smart grid, kendaraan listrik, dan ekosistem pelabuhan hijau.

 

antara

15
June

 

VOInews.id- Pelaksana Tugas (Plt.) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mahfud MD mengatakan jaringan di sejumlah menara (tower) dalam proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G mulai tersambung.

"Sekarang banyak yang sudah mulai tersambung, karena sejak kasus ini mencuat ke permukaan satu bulan yang lalu, kami terus melanjutkan pembangunannya semaksimal dan secepat mungkin," kata Mahfud MD di Kota Ambon, Maluku, Rabu malam (14/6). Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu kembali menegaskan bahwa proyek BTS 4G Kemenkominfo tetap berlanjut meskipun ditemukan kasus dugaan tindak pidana korupsi di dalamnya oleh Kejaksaan agung (Kejagung).

"Memang ada tower-tower yang sebenarnya sudah siap; tapi ketika diperiksa oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), jaringannya belum tersambung," tambahnya.

Berdasarkan hasil temuan BPKP, tambahnya, dari total sekitar Rp10 triliun yang disediakan untuk proyek BTS 4G tersebut ditemukan barang yang tersedia hanya bernilai sekitar Rp2 triliun saja. "Berdasarkan hasil pemeriksaan BPKP, sekitar Rp8 triliun itu diduga disalahgunakan atau dikorupsi," katanya.

Dalam perkara korupsi yang merugikan keuangan negara sebesar Rp8,3 triliun itu, penyidik telah menetapkan tujuh orang tersangka, yakni Anang Achmad Latif (AAL) selaku Direktur Utama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika, Galubang Menak (GMS) selaku Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia, Yohan Suryanto (YS) selaku tenaga ahli Human Development (HUDEV) Universitas Indonesia Tahun 2020, Mukti Ali (MA) tersangka dari pihak PT Huwaei Technology Investment, Irwan Hermawan (IH) selaku Komisaris PT Solitchmedia Synergy, serta Windi Purnama selaku orang kepercayaan IH.

 

antara

14
June

 

 

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt dalam kerangka Joint Commission on Bilateral Cooperation (JCBC) ke-5 di Oslo, Norwegia. Pertemuan ini merupakan bagian dari kunjungan 2 hari Menlu Retno ke Norwegia pada 12-13 Juni 2023.

Dalam pertemuan itu, Menurut Retno, Indonesia dan Norwegia sepakat untuk terus mengimplementasikan Indonesia-European Free Trade Association (EFTA) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk meningkatkan kerja sama perdagangan kedua pihak.

“Beberapa hal yang saya sampaikan antara lain bahwa perdagangan dua negara mengalami peningkatan dua kali lipat tahun lalu. Kedua negara juga berkomitmen untuk terus mengimplementasikan Indonesia-EFTA CEPA. Indonesia mengajak Norwegia untuk meningkatkan investasi, baik di bidang pembangunan industri hilir maupun energi hijau,” kata Menlu Retno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (13/6).

Dalam kesempatan itu, kedua Menteri Luar Negeri menyambut penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendukung pengurangan emisi dari Forestry and Other Land Use (FOLU). Menurut Retno, kerja sama ini sudah mulai berjalan dan akan sangat berguna untuk mendukung upaya Indonesia menurunkan emosi dari sektor kehutanan.

“Indonesia juga menyambut baik komitmen Norwegia sebesar USD250 juta dalam rangka implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP) di Indonesia,” kata Retno.

Selain itu, kedua Menteri Luar Negeri, juga membahas mengenai dialog HAM dan sepakat untuk terus memperkuat ke depan dengan tujuan untuk saling memperkuat, bukan saling tunjuk jari. Menurut Retno, dialog tahun ini akan dilakukan di Indonesia.

Kita juga sepakat untuk berkolaborasi untuk memajukan hak-hak perempuan, termasuk di Afghanistan,” tambahnya.

Norwegian dan Indonesia akan menjadi co-host Development Leaders’

Conference tahun 2023 dan 2024.Selain isu bilateral, JCBC ke-5 juga membahas isu regional dan kerja sama multilateral, termasuk antara lain isu Myanmar dan Afghanistan. Retno Marsudi juga menggunakan kesempatan itu untuk meminta dukungan Norwegia untuk pencalonan Indonesia di Dewan HAM 2024-2026 dan DK PBB 2029-2030.