19
August

 

VOInews.id, Jakarta:Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional, untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pemenuhan gizi nasional sebagai perwujudan hak asasi manusia sebagaimana dijamin dalam UUD 1945. Berdasarkan salinan Perpres yang dilihat dalam laman jdih.setneg.go.id di Jakarta, Senin, pertimbangan pembentukan Badan Gizi Nasional yakni dalam rangka memenuhi gizi nasional di mana pemerintah perlu melakukan upaya untuk mengatur tata kelola tercukupinya konsumsi yang aman dan bergizi bagi masyarakat.

 

Badan Gizi Nasional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden, serta bertugas memenuhi gizi nasional. Badan Gizi Nasional dipimpin seorang kepala. Dalam menjalankan tugasnya, Badan Gizi Nasional menjalankan beberapa fungsi antara lain koordinasi, perumusan dan penetapan kebijakan teknis di bidang sistem dan tata kelola, penyediaan dan penyaluran, promosi dan kerja sama, serta pemantauan dan pengawasan pemenuhan gizi nasional. Selain itu juga melakukan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang sistem dan tata kelola, penyediaan dan penyaluran, promosi dan kerja sama, serta pemantauan dan pengawasan pemenuhan gizi nasional.

 

Sasaran pemenuhan gizi yang menjadi tugas dan fungsi Badan Gizi Nasional diberikan kepada peserta didik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah di lingkungan pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan keagamaan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus dan pendidikan pesantren. Selain itu juga kepada anak usia di bawah lima tahun, ibu hamil dan ibu menyusui. Perpres ini diterbitkan Jokowi tertanggal 15 Agustus 2024 dan diundangkan pada tanggal yang sama oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Perpres berlaku pada tanggal diundangkan. Berdasarkan informasi yang diterima dari Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Presiden akan melantik Kepala Badan Gizi Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin hari ini.

 

Antara

15
August

 

VOInews.id, jakarta: Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan masyarakat bisa menggunakan QR Code versi cetak ketika ingin membeli bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite di SPBU.

“Untuk kemudahan masyarakat, QR Code bisa dicetak dan dibawa ke SPBU, sehingga tidak wajib mengunduh aplikasi MyPertamina atau membawa handphone ke SPBU,” kata Heppy dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Mekanisme tersebut bisa digunakan oleh masyarakat pengguna kendaraan roda empat (mobil).

Heppy menambahkan pendaftaran Program Subsidi Tepat untuk pembelian BBM bersubsidi pengguna Pertalite khusus kendaraan roda empat masih dibuka untuk masyarakat.

Pendaftaran berlaku di wilayah tahap 1 yaitu Jawa, Madura, Bali (JAMALI) dan sebagian wilayah non JAMALI lainnya. yaitu Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Masyarakat bisa mendaftar melalui website http://subsiditepat.mypertamina.id/ dan mendapatkan QR Code.

Masyarakat perlu mempersiapkan sejumlah dokumen seperti foto KTP, foto diri, foto STNK (tampak depan dan belakang), foto kendaraan tampak keseluruhan, foto kendaraan tampak depan nomor polisi, dan foto KIR bagi kendaraan pengguna KIR.

Pendaftaran tahap ini difokuskan untuk mencocokkan data antara yang didaftarkan oleh masyarakat dengan dokumen dan data kendaraan yang dimiliki.

Setelah statusnya terdaftar, masyarakat akan mendapatkan QR Code Unik yang akan diterima melalui email atau notifikasi di website subsiditepat.mypertamina.id.

“Melalui pendataan, diharapkan penyaluran BBM bersubsidi dapat lebih termonitor dan mencegah kecurangan atau penyalahgunaan di lapangan, sehingga BBM bersubsidi tersalurkan bagi masyarakat yang memang berhak,” ujar Heppy.

Sesuai Kepmen ESDM No. 37.K/HK.02/MEM.M/2022 Pertalite (RON 90) ditetapkan sebagai BBM Penugasan oleh Pemerintah.

Informasi lebih lanjut mengenai mekanisme penyaluran subsidi tepat sasaran menggunakan sistem MyPertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135 serta sosial media resmi @ptpertaminapatraniaga dan @mypertamina.

Antara

14
August

 

VOinews.id, Jakarta:Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan pentingnya memitigasi risiko kemarau panjang melalui pompanisasi, sebagai langkah strategis dalam membantu petani mengatasi kekeringan dan menjaga stabilitas produktivitas pertanian. "Mohon kiranya mitigasi risiko kemarau dengan pompanisasi dilakukan secara masif di seluruh Indonesia," kata Mentan saat memberikan arahan bagi para pejabat yang tengah siaga di Posko Perluasan Areal Tanam (PAT) Kementan di Jakarta, Selasa.

 

Dia menyampaikan bahwa pompanisasi adalah solusi cepat untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri di tengah ancaman kekeringan. Program itu sudah dijalankan sejak awal tahun 2024. Dengan pompanisasi, pengairan sawah bisa dilakukan dengan menyedot air dari sungai atau embung menggunakan pompa, kemudian dialirkan melalui pipa ke ladang sawah. Lebih lanjut Mentan mengatakan bahwa hingga saat ini, total realisasi luas tanam atau perluasan areal tanam (PAT) per 7 Agustus 2024 telah mencapai 915.394 hektare.

 

Mentan menekankan bahwa kesuksesan program PAT sangat didukung oleh percepatan pompanisasi yang sudah menjangkau lebih dari 716.293 hektare. "Sementara untuk tahun ini, Kementan mengalokasikan bantuan pompa air sebanyak 62.378 unit dan irigasi perpompaan 9.904 unit," jelasnya. Mentan menambahkan, dampak pompanisasi telah terasa dan positif bagi para petani di daerah. Karenanya pemasangan pompa air di wilayah sentra pertanian harus dipercepat. Dia juga meminta hal itu agar menjadi perhatian khusus para gubernur, bupati dan wali kota di seluruh Indonesia.

 

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis kekeringan parah yang terjadi saat ini meluas ke berbagai daerah. Hal ini seperti yang terlihat pada data monitoring kondisi cuaca Hari Tanpa Hujan (HTH) yang terjadi selama pemantauan BMKG di akhir Juli 2024. "Monitoring HTH menunjukkan mayoritas wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sudah mengalami HTH ekstrem panjang yaitu lebih dari 60 hari tidak mengalami hujan," ujar Plt. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan di Jakarta, Selasa. Menurut Dwikorita, HTH terpanjang sejauh ini terjadi di daerah Naoini, Tenau, Futubena dan Mapoli wilayah NTT.

 

Di sana, kekeringan bahkan mencapai 102 hingga 103 hari tanpa hujan. "Karena itu, saya berharap untuk melakukan mitigasi potensi dampak kekeringan pada daerah sentra pangan dengan memastikan kecukupan air irigasi dan ketersediaan air pada jaringan irigasi," katanya. Sementara itu, analisis curah hujan dan analisis sifat hujan untuk dua dasarian terakhir juga menunjukkan bahwa kekeringan meluas hingga sebagian besar Sumatera, Jawa, Bali, Nusa tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan dan sebagian Sulawesi dengan rata-rata curah hujan kurang dari 20 mm/dasarian.

 

"Selanjutnya diprediksi akan segera memasuki musim kemarau adalah sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi dan Maluku," katanya. Berdasarkan monitoring tersebut, kata dia, BMKG mengimbau agar para petani menyesuaikan pola tanam terutama pada tanaman pangan dan hortikultura agar ke depan mampu memenuhi ketahanan pangan nasional. "Segera melakukan penyesuaian terhadap pola tanam tanaman pangan dan hortikultura di wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan," katanya.

 

Antara

13
August

 

VOinews.id, Jakarta:Kementerian Agama (Kemenag) terus meningkatkan kualitas produk pelaku usaha mikro kecil (UMK) lewat sertifikat halal, di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Manado Raymond Pietersz, di Manado, Senin, secara resmi menyerahkan sertifikat halal kepada dua pelaku usaha lokal, Viviyanti Mokoagow dan Sumarni. Kedua pelaku usaha tersebut memproduksi berbagai makanan ringan, termasuk kerupuk keju, kacang disco, dan kacang keong, yang kini telah diakui halal oleh Kemenag Manado.

 

Ia mengatakan Kemenag Manado mendukung penuh upaya ini, sebagai bagian dari program pemerintah dalam mendorong peningkatan kualitas dan kehalalan produk-produk lokal. Raymond mengatakan langkah ini merupakan bagian dari komitmen Kemenag untuk mendukung perkembangan ekonomi umat dengan memberikan jaminan kehalalan produk yang beredar di masyarakat. Penyerahan sertifikat ini merupakan bagian dari upaya Kemenag Manado untuk memastikan bahwa produk makanan yang diproduksi oleh UMKM lokal memenuhi standar kehalalan yang ditetapkan oleh pemerintah.

 

"Sehingga dapat lebih diterima oleh konsumen Muslim di seluruh Indonesia," katanya pula. Kemenag, katanya pula, akan terus memfasilitasi UMK di Manado untuk mendapatkan sertifikat halal.

 

Antara