20
July

 

(voinews.id) Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai ancaman terjadinya resesi. Menurutnya resesi ini menjadi ancaman yang sangat nyata di berbagai Negara, terlebih dalam situasi krisis saat ini. Sri Mulyani  dalam Peluncuran Member Country Partnership Strategy dari Grup IsDB 2022-2025 untuk Indonesia secara virtual di Jakarta, Selasa (19/7/2022)  berharap dalam kondisi seperti ini, Indonesia dapat bertahan menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Maka dari itu pemerintah menyiapkan beberapa strategi. Pertama adalah mengatasi masalah-masalah struktural yang ada, khususnya kualitas sumber daya manusia (SDM) daya saing, infrastruktur, dan produktivitas.

Hanya saja untuk masalah SDM seperti pendidikan, riset dan inovasi, serta kesehatan bukanlah hal mudah yang dapat diwujudkan dengan cepat. Untuk menangani hal tersebut,  dibutuhkan konsistensi dalam jangka panjang. Sementara itu strategi kedua adalah reformasi sistem kesehatan. Hal ini mengingat hantaman pandemi Covid-19 menjadi pelajaran akan pentingnya aspek reformasi yang perlu dilakukan pada sistem kesehatan.antara

20
July

 

(voinews.id) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menginginkan peningkatan kualitas pelayanan sumber daya manusia di bidang pariwisata dalam era society 5.0, sehingga setiap wisatawan dapat menikmati kunjungan wisata di berbagai wilayah Indonesia. Karena itu pihaknya meluncurkan Kampanye Sadar Wisata serta Pelatihan dan Pengembangan Pemasaran Online dan Peningkatan Kualitas Layanan di enam Destinasi Pariwisata Prioritas sebagai upaya untuk mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dan dunia usaha lokal di sektor pariwisata.

Hal tersebut dikatakan Sandiaga Uno dalam Weekly Press Brifieng lewat keterangan resmi di  Jakarta, Selasa. Dikatakan, ke-6 destinasi tersebut yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara. antara

20
July

 

(voinews.id) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir siap membangun ekosistem perikanan Indonesia lewat kolaborasi antara BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI). Tantangan di sektor perikanan sangat kompleks, Indonesia  harus ikut perubahan. Hal tersebut dikatakan Erick Thihir  saat menjadi narasumber dalam Musyawarah Nasional  IV (empat)  KNTI bertajuk "Aksi Kolaborasi Pemenuhan Hak Nelayan Tradisional menuju Indonesia yang Mandiri, Adil, Makmur dan Lestari" di Jakarta, Selasa.

Melalui keterangan tertulisnya Erick juga mengatakan pihaknya  mendorong BUMN seperti Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Perikanan Indonesia, Perikanan Nusantara hingga Permodalan Nasional Madani terlibat dalam ekosistem tersebut. Ia menegaskan,  nelayan memegang peran penting bagi masa depan ekonomi serta kedaulatan pangan bangsa. Erick menyebut 54 persen asupan protein nasional merupakan kontribusi nelayan melalui produk ikan dan makanan laut lainnya. antara

19
July

 

(voinews.id) Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Jepang dan Dana AnakAnak PBB (UNICEF) meluncurkan sebuah inisiatif untuk membantu anak-anak usia dini yang rentan untuk pulih dari dampak COVID-19 yang sangat merugikan. Hal tersebut disampaikan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dalam keterangannya, Selasa. Melalui pendanaan pemerintah Jepang sebesar 3,6 juta dolar AS atau sekitar 53,98 miliar rupiah, UNICEF akan melaksanakan program pendidikan dan pengembangan anak usia dini yang akan memberikan layanan-layanan penting bagi anak-anak usia 5-8 tahun di 200 pusat pendidikan anak usia dini (PAUD) dan 100 sekolah dasar (SD) di provinsi Papua, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur.

Program yang disiapkan akan berfokus pada usaha peningkatan akses terhadap pembelajaran yang berkualitas, ketersediaan air bersih, sanitasi dan layanan kebersihan diri, layanan kesehatan dan pelindungan anak yang penting. Selain itu, anak-anak juga akan belajar mengenai pencegahan penularan COVID-19 melalui program tersebut. antara