21
February

 

VOInews.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memperkirakan potensi panen raya padi pada bulan Maret 2024 akan mencapai lebih dari 3,5 juta ton, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional dan menekan harga beras di pasaran. “Sekarang sudah mulai ada (panen) dan nanti yang diharapkan kalau khusus untuk padi beras di bulan Maret itu di atas 3,5 juta ton,” kata Arief di sela menghadiri Seminar Nasional Hasil Riset Penguatan Faktor Input Pertanian dan Reformasi Tata Niaga Pupuk untuk Ketahanan Pangan dan Keberlanjutan Usaha Pertanian di Jakarta, Selasa. Menurut Arief hal tersebut didasarkan pada pemulihan pasokan air untuk tanaman padi setelah masa kemarau akibat fenomena El Nino. Dengan demikian, diharapkan pasokan beras dari panen raya ini akan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi nasional yang mencapai 2,5 juta ton per bulan. “Artinya kebutuhan bulanan kita 2,5 juta ton itu bisa terpenuhi. Nanti (panennya) mulai Maret,” ucap Arief.

 

Arief mengatakan bahwa pemerintah melalui Bapanas, Bulog dan kementerian/lembaga terkait terus berupaya memantau kondisi pasokan dan harga beras di pasar, dengan harapan dapat melakukan intervensi yang tepat waktu untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan. Selain itu, pihaknya juga terus berupaya untuk menjaga keseimbangan antara harga gabah dan harga beras, dengan melakukan intervensi melalui Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan kebijakan lainnya.

 

Dia mengatakan pihaknya juga memberikan dorongan agar produktivitas para petani terus meningkat di antaranya memastikan ketersediaan pupuk yang memadai. Arief menegaskan pentingnya pupuk dalam mendukung produktivitas pertanian yang tinggi, sehingga ketersediaan pupuk harus dijamin untuk mendukung panen yang optimal. “Saya sudah berkomunikasi dengan PHIC, Pupuk Indonesia Holding Company bahwa 27 ribu outlet itu sekarang bukan hanya pupuk subsidi, jadi pupuk komersial pun udah disiapkan,” katanya. Pemerintah juga telah melakukan berbagai langkah strategis, termasuk memperkuat infrastruktur irigasi dengan membangun waduk dan saluran irigasi baru. Hal tersebut untuk mengurangi ketergantungan pertanian pada curah hujan dan meningkatkan hasil panen secara keseluruhan.

 

“Pak Presiden (Joko Widodo) kebijakannya dengan Menteri PUPR membangun waduk lebih dari 61 waduk, embung, saluran irigasi dan lain lain, itu memang memperkuat infrastruktur, itu memang mengurangi ketergantungan kepada sawah sawah tadah hujan. Jadi bisa dialiri dari waduk waduk yang dibangun,” jelas Arief. Selain itu, lanjut Arief, pemerintah juga terus melakukan pemantauan terhadap nilai tukar petani (NTP) sebagai indikator kesejahteraan petani. Dengan peningkatan NTP, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan mendorong produktivitas pertanian yang lebih tinggi. “Jadi tugas pemerintah menyeimbangkan. Tetap membuat harga di petani itu baik sekaligus di hilirnya itu juga terjangkau karena di hilir itu ada 270 juta jiwa penduduk Indonesia yang memang memerlukan beras dengan harga yang baik,” kata Arief.

 

Antara

21
February

 

voinews.id - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan Indonesia harus terus mengembangkan kota-kota baru apabila menginginkan pertumbuhan ekonomi. “Kalau kita ingin pertumbuhan ekonomi kita terus tinggi, ya suka tidak suka ya Indonesia harus terus mengembangkan yang namanya kota-kota baru, dimana kalau kita benchmarking lagi dengan banyak negara, di banyak negara itu mungkin ada 10 megacity.

 

Di Indonesia ini baru terjebak di dua megacity, yaitu Jakarta dan Surabaya,” kata Erick Thohir dalam acara groundbreaking pembangunan Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Central Business District (CBD) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten, Selasa. Mengingat di banyak negara terdapat 10 megacity, lanjutnya, maka pertumbuhan kota baru di Indonesia menjadi sebuah fondasi pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini, PIK menjadi sebuah perluasan megacity untuk menumbuhkan sektor properti dan pariwisata guna mendorong pertumbuhan kota Jakarta dan secara umum Indonesia. “Sama ketika kita bicara juga bagaimana Bapak Presiden (Joko Widodo) membangun yang namanya Ibu Kota Baru, ya tidak lain juga ini bagian mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara menyeluruh,” ujar Erick.

 

Hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mencapai 5,05 persen. Adapun sejumlah negara yang tergabung di dalam G20 rata-rata memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen. Bagi Erick, capaian tersebut merupakan kerja keras pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor privat, BUMN, dan investasi dari luar negeri secara menyeluruh. Adanya kolaborasi dari berbagai sektor merupakan hal yang perlu dilakukan di tengah dinamika persaingan ekonomi dunia.

 

Dalam konteks sektor BUMN, dia menyatakan bahwa Kementerian BUMN tidak mau menjadi menara gading, sehingga pihaknya selalu membuka kolaborasi dengan berbagai pihak. “Inilah saya bilang bahwa kalau kita berkolaborasi, seperti hari ini BNI berinvestasi membangun prasarana yang ada di Pantai Indah Kapuk, ya tidak lain ini bagaimana kita menunjang daripada pertumbuhan ekonomi secara menyuruh,” ucapnya. PIK 2 merupakan kawasan kota mandiri yang memiliki potensi menjadi pusat bisnis baru dengan lingkungan yang dirancang dengan baik.

 

Antara

20
February

Medali Emas Kemerdekaan Pers diberikan oleh oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kepada Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2024, Selasa (20/2/2024), di Jakarta. (Foto: Kemlu RI)

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menerima penghargaan Medali Emas Kemerdekaan Pers dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada Puncak Peringatan Hari Pers Nasional, Selasa (20/2/2024) di Jakarta, yang dihadiri oleh Presiden RI. Penghargaan ini diperoleh atas peran Retno Marsudi, sebagai pimpinan Kementerian Luar Negeri dalam terus mendorong peningkatan kualitas jurnalisme Indonesia.

20
February

Penanda tanganan MoU antara RRI-RTHK (photo: indah-VOI)

 

VOInews, Jakarta: Radio Republik Indonesia (RRI) dan Radio Television Hong Kong (RTHK) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada Senin (19/2/2024) di Auditorium Yusuf Ronodipuro, Gedung RRI, Jakarta. Dalam sambutannya, Direktur Utama RRI Hendrasmo menyampaikan bahwa kerja sama ini sangat penting, mengingat Indonesia memiliki banyak pekerja migran Indonesia (PMI) dan diaspora yang bekerja di Hong Kong.

"Diperkirakan ada lebih dari 50 ribu pekerja migran Indonesia di sana. Kami juga memiliki diaspora Indonesia yang bekerja di Hong Kong, yang jauh dari tanah air mereka," katanya.

RRI dan RTHK akan bekerja sama dalam program ‘Halo Jakarta Halo Hong Kong’ yang akan dirilis pada Maret mendatang. Hendrasmo berharap kerja sama ini dapat mengenalkan lebih banyak potensi Indonesia, mulai dari kekayaan budaya hingga potensi investasi.

"Saya percaya, kerja sama ini juga penting untuk mitra dari Hong Kong untuk lebih memahami potensi investasi, keberagaman budaya di Indonesia," katanya.

Sementara itu, Director of Broadcasting Radio Television Hong Kong, Cheung Kwok Choi berharap ‘Halo Jakarta Halo Hong Kong’ dapat memberikan informasi terkini tentang apa yang terjadi di Indonesia dan Hong Kong kepada lebih dari 140 ribu WNI yang tinggal di Hong Kong, dalam bahasa ibu mereka, Bahasa Indonesia. Selain itu, diharapkan program ini juga dapat memperkenalkan lebih jauh tentang Hong Kong kepada masyarakat Indonesia.

"Saya harus mengatakan, program ‘Halo Jakarta Halo Hong Kong’ hanyalah permulaan. Saya harap ini dapat berdampak besar," katanya.

Cheung Kwok Choi pun berharap, kerja sama ini dapat menjadi awal untuk peningkatan hubungan kerja sama antar media penyiaran publik antar negara. Sehingga mendorong peningkatan interaksi antar masyarakat.

"Melalui program ini diharapkan akan ada lebih banyak hubungan yang terjalin antar masyarakat kedua Negara, akan lebih banyak interaksi, interaksi budaya dan bisnis yang bisa dilakukan," katanya.

Penandatanganan MoU antara RRI dan RTHK dilakukan oleh Direktur Utama RRI Hendrasmo dan Director of Broadcasting RTHK Cheung Kwok Choi, dan disaksikan oleh Direktur Programa dan Produksi RRI, Mistam, dan Assistant Director (Radio & Corporate Programming) RTHK, Lee Hin Wah.