Nilai transaksi kopi Indonesia di World of Coffee, Amsterdam, Belanda, pada 21 hingga 23 Juni setara dengan 80 miliar rupiah. Sekretaris Pertama Fungsi Ekonomi Kedutaan Besar Republik Indonesia Den Haag, Nur Evi Rahmawati, mengatakan, nilai itu diperoleh dari sejumlah kesepakatan bisnis para eksportir Indonesia dengan perusahaan-perusahaan dari berbagai negara, seperti Belanda, Jerman, Inggris, Amerika Serikat, Swiss, Belarus, dan beberapa perusahaan dari Amerika Selatan, seperti Brazil dan Chile.
Nur Evi Rahmawati kepada Antara News, Minggu (24/6) menyebutkan, jenis kopi yang diminati bervariasi, seperti Robusta Lampung, Arabica Gayo, dan Toraja. Partisipasi Indonesia pada World of Coffee 2018 merupakan hasil sinergi Kedutaan Besar RI Den Haag, Kedutaan Besar RI Brussels, dan Perwakilan Tetap Republik Indonesia Jenewa, didukung oleh peran serta asosiasi, perusahaan dan eksportir kopi Indonesia. Kolaborasi itu diharapkan meningkatkan nilai ekspor kopi Indonesia ke Eropa dan dunia. antara
Kedutaan Besar RI Pretoria bersama dengan Indonesian Trade Promotion Center Kementerian Perdagangan RI di Johannesburg ikut pada Pameran Africa`s Big Seven yang berlangsung pada 24 sampai 26 Juni ini di Galagher Estate, Midrand, Johannesburg, Afrika Selatan. Menurut keterangan Kedutaan Besar RI Pretoria seperti dikutip Antara, Minggu (24/6) menyatakan, sampel produk Indonesia dari 14 perusahaan mengisi 10 stand Indonesia.
Dalam sambutan pembukaan stand Indonesia, Duta Besar RI untuk Afrika Selatan, Salman Al Farisi, menyampaikan, saat ini hubungan ekonomi Indonesia dan Afrika Selatan masih belum mencerminkan potensi yang ada di kedua negara. Baik Afrika Selatan maupun Indonesia adalah negara yang penting di kawasan masing-masing. Menurutnya, para pelaku usaha Indonesia mulai dari pengusaha besar, menengah hingga kecil harus memanfaatkan Kedutaan Besar RI dan Indonesian Trade Promotion Center untuk mendorong ekspor Indonesia ke luar negeri. antara
Untuk menjamin lebih banyak warga Negara Indonesia di Malaysia menyalurkan hak pilih pada pemilihan umum -Pemilu tahun 2019 mendatang, Panitia Pemilihan Luar Negeri -PPLN Kuala Lumpur gencar melakukan sosialisasi. Menurut Ketua PPLN Kuala Lumpur, Agung Cahaya Sumirat, di Kuala Lumpur, Minggu (24/6), PPLN Kuala Lumpur dan Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur bersinergi untuk mendata sebanyak mungkin warga Negara Indonesia -wni yang memiliki hak pilih. PPLN, menurut Agung, tidak berkeinginan ada satu orang pun wni di Malaysia yang sudah memiliki hak pilih, tidak dapat menyalurkan hak politiknya pada tanggal 17 April 2019. Untuk itu, Kedutaan Besar RI dan PPLN Kuala Lumpur sudah melakukan berbagai upaya untuk mencapai target tersebut.
“Kita melakukan sosialisasi secara gencar. Kita ke ratusan kilang-kilang yang ada banyak konsentrasi Warga Indonesia. Pak Dubes sendiri juga sudah menulis surat ke kilang-kilang mohon dukungan supaya bisa mendorong warga Indonesia untuk memberikan hak pilihnya.”
Agung Cahaya Sumirat mengingatkan kepada WNI di Malaysia yang namanya belum tercantum dalam Daftar Pemilih Sementara –DPS, untuk segera melapor ke PPLN yang berada satu lokasi dengan Kedutaan Besar RI. Hingga saat ini PPLN Kuala Lumpur sudah mendata sekitar 274 ribu 26 calon pemilih dari 6 wilayah di Malaysia, yakni Kuala Lumpur, Putrajaya, Perak, Trengganu, Kelantan dan Selangor. Tomo Hakim.
Proses pencocokan data pemilih untuk Pemilihan Umum -Pemilu 2019, sedang berlangsung. Tidak hanya di dalam negeri, di luar negeri seperti di Kuala Lumpur pun, proses pencocokan data pemilih bagi wni yang berada di Malaysia terus berlangsung. Menurut Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri -PPLN Kuala Lumpur, Agung Cahaya Sumirat, Minggu (246), PPLN Kuala Lumpur telah mengumumkan daftar pemilih sementara luar negeri yang dapat diakses secara online melalui situs PPLN Kuala Lumpur dot org. Di situs tersebut, calon pemilih dapat mengecek, nama mereka sudah terdaftar atau belum. Dan bagi calon pemilih yang belum terdaftar, Agung meminta agar segera mendaftar, dengan mengupload beberapa bukti administrasi pendukung, sehingga pada tanggal 17 April 2019 mendatang, seluruh WNI di Malaysia, dapat menyalurkan hak politiknya.
“Apa itu paspor, SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor) atau KTP Elektronik. Tinggal klik ketik nama, alamat, nomor paspor, dan tolong difoto paspor, atau SPLP atau KTP Elektroniknya. Nanti kami verifikasi.”
Sampai saat ini, menurut Agung Cahaya Sumirat, PPLN Kuala Lumpur sudah mendata sekitar 274 ribu 26 calon pemilih dalam daftar mereka. Para pemilih tersebut tersebar di 6 wilayah yang menjadi domain PPLN Kuala Lumpur, yakni Kuala Lumpur, Putrajaya, Perak, Trengganu, Kelantan, dan Selangor. Tomo Hakim